Karomah Syekh Ali Jaber yang Disembunyikan

Karomah Syekh Ali Jaber yang Disembunyikan

Karomah Syekh Ali Jaber yang Disembunyikan.

Syekh Ali Jaber adalah sosok ulama yang penuh keistimewaan. Hidupnya dihabiskan dengan dakwah dan ajakan mencintai Al-Qur’an. Kalau sudah bicara terkait Al-Qur’an, maka Syekh Ali Jaber tak bisa dibendung. Jiwa dan hatinya sangat melekat dengan kitab suci untuk Nabi Muhammad ini. Dalam satu pidatonya, Syekh Ali Jaber memang ingin meninggal bersama dengan kecintaannya atas Al-Qur’an.

Bacaan Lainnya

“Aku ingin mati dengan Al-Qur’an,” begitu Syekh Ali Jaber kata dengan gemuruh hatinya yang disertai isak tangis. Semua da’i dan ulama mengakui akan kecintaan Syekh Ali Jaber terhadap Al-Qur’an. Bahkan Ustadz Yusuf Mansur merasa dapat karunia karena Syekh Ali Jaber bisa dimakamkan di Pesantren Darul Qur’an Tangerang, sebuah pesantren yang menggemakan Al-Qur’an di semua sudut ruangannya.

“Makam orang tua saya nempel dengan Ahlul Quran, Alfatihah,” kata Ustadz Yusuf Mansur ketika membacakan doa selesai pemakaman, Kamis, 14 Januari 2021, sekitar pukul 17.00 WIB.

Sementara itu, Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis menjelaskan tentang keistimewaan dan karomah sosok Syekh Ali Jaber.

“Umat berduka atas wafatnya Syaikh Ali Jabir. Saya bersaksi bahwa al-marhum adalah orang shalih dan da’i yang istiqamah. Mudah-mudahan husnul khotimah, diampuni segala dosanya dan diterima semua amal baiknya. Allahummaghfir lahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu. Alfatihah,” tegas Kiai Cholil Nafis.

Kiai Cholil juga menjelaskan bahwa sosok Syekh Ali jaber adalah da’i yang rendah hati.

“Saya punya pengalaman dengan al-marhum di tahun 2015 lalu tentang perbedaan pendapatnya soal ibadah qurban. Kemudian disoal oleh publik. Maka dengan rendah hati ia datang ke MUI meminta maaf secara tertulis kepada umat Islam dan meminta bimbingan kepada ulama-ulama Indonesia,” kenang Kiai Cholil.

“Dalam pergaulan keseharian dan interaksi personal sangat rendah hati dan selalu menekankan persatuan. Cintanya kepada Indonesia tak diragukan meskipun lahir dan besar bahkan warga negara awalnya adalah Saudi Arabia. Tapi cintanya kepada NKRI sepenuh hati. Al-Marhum menjadi Islam sebagai keyakinan yang mendorong cinta Indonesia,” lanjut Kiai Cholil.

Terkait karomah Syekh Ali Jaber, Kiai Cholil menegaskan bahwa sebagai pendakwah Syekh Ali Jaber rela membuat wadah dakwah dari koceknya berupa yayasan. Lalu sering datang ke pelosok negeri untuk menyampaikan dakwahnya.

“Peristiwa ditusuknya pun tak menyurutkan al-marhum untuk terus berdakwah ke daerah terpencil,” pungkas Kiai Cholil.

Selain itu, sosok Syekh Ali Jaber punya keistimewan dan karomah yang jarang diketahui publik.

Pertama, Syekh Ali Jaber sudah menjadi imam masjid saat usianya baru 13 tahun.

Kedua, Syekh Ali Jaber sudah selesai mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an 30 juz pada usia 10 tahun. Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976. Tiga tahun setelah hafal 30 juz itu, Syekh Ali Jaber kemudian mendapatkan amanah sebagai imam di salah satu masjid Kota Madinah.

Ketiga, Syekh Ali Jaber mengaji kepada ulama-ulama terkemuka di Arab Saudi. Ia belajar Al-Qur’an dan ilmu tafsir kepada para ulama besar di Arab.

Keempat, Syekh Ali Jaber selalu menjadi acara Hafidz Indonesia yang mengajarkan cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar kepada anak-anak Indonesia. Ia menginginkan agar anak-anak Indonesia bisa hafal dan paham Al-Qur’an, sehingga kelak akan menjadi pemimpin bangsa yang cinta Al-Qur’an.

Itulah karomah dan keistimewaan Syekh Ali Jaber yang banyak disembunyikan. Karena peran dan kontribusinya kepada bangsa Indonesia, Syekh Ali Jaber kemudian resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 2012. Sejak 2008 ia sudah mulai dakwah di Indonesia. Peresmian sebagai WNI saat itu langsung disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Karena kecintaannya dengan Indonesia pula, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, perempuan asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari pernikahan ini, Syekh Ali Jaber mendapatkan karunia seorang anak yang bernama Hasan.

Syekh Ali Jaber selalu taat dengan pemerintah. Makanya, sebelum wafatnya, Syekh Ali Jaber mengajak semua masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

“Mari kita jaga diri dan jaga kesehatanmu melalui gerakan 3M, mudah-mudahan semua jamaah baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah lahir batin aamiin alfatihah,” demikian disampaikan Syekh Ali Jaber dalam keterangan video yang diunggah di Instagram pada 20 Desember 2020.

Penulis: Ustadz Abu Umar.

Editor: Falah.

Pos terkait