Ketentuan Mengadopsi Anak Yang DiPerbolehkanKetentuan Mengadopsi Anak Yang DiPerbolehkan
Assalamu’alaikum.. Buat admin atau teman-teman di grup ini mohon sharenya mengenai hukum anak adopsi, lalu mengenai jenis kelamin anak yang diadopsi ini adalah perempuan, apakah nanti ketika sudah baligh apabila hendak shalat lalu bersentuhan dengan sang bapak dia harus wudhu lagi ? catatan : anak diadopsi begitu lahir, lalu apakah menjadi mahrom kalau disusui adik sang bapak (karena mengingat adik sang bapak juga sedang menyusui bayinya) terimakasih atas jawabannya. [Alifah Ummina Nafishasnahaaniyah].
JAWABAN :
Wa’alaikumussalaam, jika yang dimaksud mengadopsi adalah memelihara anak orang lain dan menjadikan nasabnya ke orang yang memelihara, maka hal itu tidak boleh, karena sudah merusak nasab seseorang. Misal aslinya Ahmad bin Jalaluddin, lalu di-aktekan dan diumumkan jadi Ahmad bin Abdul Jalil, padahal Abdul Jalil bukanlah ayahnya, hanya yang memeliharanya, ini haram. Jika mengadopsi hanya dimaknai memelihara anak orang lain dan tidak merubah nasab ayah ibunya ke pemelihara, serta tidak dianggap seperti anak sendiri / tetap bukan mahrom (tidak berhaq waritsan, haram ihthilat dll), maka hal itu tentu dianjurkan. [ Al Halal wal Harom fil Islam hlm 218 ]. Dan anak adopsi bisa menjadi mahrom bila disusui oleh ibu pengadopsi dengan catatan anak tersebut belum berumur 2 tahun dan tidak kurang dari 5 kali susuan. [ Al Bajuri 2/181 ].
.التبني بمعنى التربية والرعاية ذلك هو التبني الذي هو أبطله الإسلام هو الذي يضم فيه الرجل طفلا إلى نفسه يعلم أنه ولد غيره ومع هذا يلحقه بنسبه وأسرته ويثبت له كل أحكام النبوة وأثارها من إباحة إحتلاط وحرمة زواج واستحقاق ميراث، وهناك نوع يظنه الناس تبنيا وليس هو بالتبني الذي حرمه الإسلام وذلك أن يضم الرجل إليه طفلا يتيما أو لقيطا ويجعله كابنه في الحنو عليه والعناية به والتربية له فيحضنه ويطعمه ويكسوه ويعلمه ويعامله كأنه إبنه من صلبه ومع هذا لم ينسبه لنفسه ولم يثبت له أحكام النبوة المذكورة فهذا أمر محمود في دين الله يستحق صاحبه عليه المثوبة في الجنة. الحلال والحرام في الإسلام ص : ٢١٨
.وإذا أرضعت المرأة بلبنها ولدا سواء شرب في حياتها أو بعد موتها وكان محلوبا في حياتها صار الرضيع ولدها بشرطين أحدهما أن يكون له دون الحولين بالأهلة____والشرط الثاني أن ترضعه أى المرضعة خمس رضعات متفرقة. الباجوري ٢/١٨١
Hukum mengadopsi anak itu Boleh, selama tidak melanggar hal-hal yang dilarang syara’ seperti terjadinya Ikhtilat, dan pengakuan Nasab pada Anak Tersebut. [ fatawy zain hal 194 ]. Dalam soal di atas, anak yang diadopsi tidak menjadi mahrom walau disusui adiknya bapak.
Sebagai umat Islam kita merasa beruntung mempunyai visi yang jelas dan masuk akal tentang adopsi, apa yang boleh dan apa yang dilarang. Dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Adopsi (Pengangkatan Anak) tahun 1984 disebut diantaranya: Mengangkat anak (adopsi) dengan pengertian anak tersebut putus hubungan keturunan (nasab) dengan ayah dan ibu kandungnya adalah bertentangan dengan syari’ah Islam (butir 2). Dan dalam butir 4 dikatakan: “Pengangkatan anak Indonesia oleh Warga Negara Asing selain bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 34, juga merendahkan martabat bangsa”. [Ghufron Bkl, Timur Lenk, Mbah Godek, Brandal Loka Jaya].
Demikian, Ketentuan Mengadopsi Anak Yang DiPerbolehkan. semoga kita selau di beri rizki yang banyak dan berkah agar cukup untuk membantu sesama saudara muslim dimanapun ia berada
Sumber: Klik Disini