Ketika Dua Jin Jahat Menghadang Pendekar Pagar Nusa

Ketika Dua Jin Jahat Menghadang Pendekar Pagar Nusa

Ketika Dua Jin Jahat Menghadang Pendekar Pagar Nusa

Pada kesempatan tadi malam, saya menyampaikan pesan Mbah Jad kepada para santri. Tapi sebelumnya saya juga menceritakan dua kisah tentang Mbah Jad. Pertama, kisah dari pendekar Nganjuk, sesepuh Gembong Pagar Nusa.

Bacaan Lainnya

Beliau suatu waktu sowan ke Mbah Jad. Sepulang dari Mbah Jad, pada malam harinya mimpi ditemui makhluk tinggi besar yang berkopiah. Setelah kopiah dibuka, mahkluk yang satu keluar tanduk panjang dari kepalanya. Sedang yang satunya berekor panjang.

Makhluk besar dan tinggi serta menakutkan itu berkata, “Aku akan membantu apa-apa yang kamu butuhkan. Tapi syaratnya kamu jangan dekat-dekat dengan Mbah Jad.” Makhluk itu menambahi, “Bila kamu setuju dengan permintaanku, maka bila kamu nanti perlu bertemu saya, cukup panggil saya dengan membakar merang (daun padi).”

Jin yang dari golongan jahat ini nampak tidak suka dengan Mbah Jad. Sampai berusaha merayu sesepuh Gembong Pagar Nusa agar tidak sowan. Tentu beliau tidak mau menuruti permintaan jin itu. Namun akhirnya beliau sampai sekarang tidak berani membakar daun padi di sawah khawatir jin yang jahat datang.

Kedua kisah dari temannya sesepuh BGPNB, Mbah Bisri Choiron.

Setahunan lalu Mbah Bisri berkunjung ke rumah saya di Tambakberas dengan temannya yang pernah nyantri di Mbah Jad. Saya agak lupa detail kisahnya karena sudah lama. Suatu waktu ada seseorang yang berupaya memotong pisang di kebun Mbah Jad tanpa izin. Ternyata setelah memotong pisang tersebut, dia tidak bisa bergerak atau merasa ada yang memukul. Hingga akhirnya Mbah Jad datang.

Selanjutnya saya menyampaikan pesan Mbah Jad kepada para santri. Saya juga berpesan, sebagai santri harus ingat bahwa mondok itu salah satunya untuk mengurangi atau menghilangkan kebodohan. Selain itu santri berlatih mandiri, berlatih hidup sederhana, dan saling membantu.

Hal penting lain, santri wajib berlatih berkhidmah dan berlatih tirakat dengan segala artinya. Gampangnya, pujian malam Jumat tentang “Tombo ati iku limo” penting diperhatikan.

Demikian Ketika Dua Jin Jahat Menghadang Pendekar Pagar Nusa. Semoga bermanfaat.

Pos terkait