Ketika Sunan Gunung Jati Menunjukkan Maqom Kewalian Habib Thoha Ciledug
Suatu ketika ada orang shalih ingin tahu maqam kewalian Habib Toha Ciledug. Orang itu istikharah. Seusai shalat istikharah langsung tidur dan langsung mimpi. Dalam mimpi bertemu Kanjeng Sunan Gunung Jati.
Di tempat itu, berkumpul para wali quthb di bawah pimpinan Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati bertanya pada orang itu, “Tahu Habib Toha Ciledug?”
“Iya. Lha Jenengan siapa?”
“Saya Syarif Hidayatullah. Tunggu, sebentar lagi Habib Toha datang.” Tak berapa lama,
“Itu Habib Toha.” Kata Sunan Gunung Jati sambil menunjuk ke arah langit.
Dari langit tampak orang turun ke bawah naik sajadah, dan masih tetap memakai sandal. Semakin dekat, wajah beliau kelihatan.
Orang shalih itu bertanya pada Sunan Gunung Jati,”Lho, bukannya itu hadhratu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”
“Iya benar. Tapi ‘alaa shuurati (dalam wajah) Habib Toha bin Yahya.” Jawab Sunan Gunung Jati.
Habib Toha terus terbang di atas kepala para wali Quthb. Lalu setelah selesai keliling, naik lagi ke langit.
Sunan Gunung Jati berkata, “itulah maqom kewalian Habib Toha. Sudah tahu kan?”
“Iya kanjeng sunan.” Jawab orang shalih itu.
Itu adalah isyarah betapa tingginya maqam kewalian Habib Toha, Seorang Quthbul Aqthab, Sulthanul Awliya. Habib Toha juga wali min Ahlid Darraak, wali yang suka menolong orang yang lagi susah atau butuh pertolongan. Maka kalau lagi butuh pertolongan, ada masalah, minta ke Allah dengan ziarah ke Habib Toha.
Mimpi itu juga isyaroh bahwa sebelum ziarah ke Kanjeng Sunan Gunung Jati, ziarah dulu ke Habib Toha Ciledug. Kalau itu dijalankan, nanti hajat kita itu yang menyampaikan ke Sunan Gunung Jati, ya Habib Toha, bukan kita.
Beliau berdua sama-sama sulthanul awliya. Hanya saja, Habib Toha lebih muda.
Demikian Ketika Sunan Gunung Jati Menunjukkan Maqom Kewalian Habib Thoha Ciledug. Semoga bermanfaat.
Sumber dari Dawuh Maulana Habib Luthfi Bin Yahya
Editor: Mas Ahmad