Kisah Guru Sekumpul Diajak ke Bioskop, Seketika Listrik Padam

Kisah Guru Sekumpul Diajak ke Bioskop, Seketika Listrik Padam

Kisah Guru Sekumpul Diajak ke Bioskop, Seketika Listrik Padam.

KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (biasa disapa Abah Guru Sekumpul) sejak kecil dididik dengan sangat ketat oleh orang tuanya. Sang ayah (Guru Abdul Ghani) selalu mengawasi sang anak dengan sangat ketat. Sedang melakukan apapun, sang ayah selalu memperhatikan dengan seksama agar jangan sampai sang anak melakukan perbuatan yang melanggar aturan syariat.

Bacaan Lainnya

Suatu hari, saat usianya masih remaja, sebagaimana anak muda lainnya, Guru Sekumpul sedang bermain dengan teman sebayanya. Dalam kesempatan itu, Guru Sekumpul kemudian diajak seorang teman berjalan-jalan ke Pasar Martapura, yang tak begitu jauh dari kediaman beliau di Desa Keraton Martapura.

Setelah sampai di Pasar Martapura, Abah Guru dibujuk sang teman untuk masuk ke bioskop. Namun, bujukan itu ditolak. Sang teman kembali membujuk, dan kembali ditolak oleh Abah Guru. Hingga orang itu memaksa beliau masuk. Akhirnya, Abah Guru pun terpaksa masuk ke dalam bioskop.

Namun ternyata, -entah ada kaitannya dengan keberadaan Abah Guru- listrik di bioskop itu padam seketika, sehingga Abah Guru tak sempat melihat film apa yang diputar.

Kendati tak sempat melihat pemutaran film di bioskop, kabar itu sampai ke telinga Sang Ayah. Ketika Abah Guru sampai di rumah, beliau diikat di tiang rumah. Sementara dupa dinyalakan di dekat wajah beliau, sehingga Abah Guru merasakan panas.

Saat Abah Guru dihukum oleh Sang Ayah akibat masuk bioskop itu, alam menjadi ganjil. Angin berhembus sangat kencang.

Nenek beliau (Salbiyah) yang diketahui memiliki pengetahuan yang berbeda (majezub), memandang ada kaitan ganjilnya cuaca dengan dihukumnya Abah Guru. Beliau pun kemudian meminta hukuman itu disudahi saja pada anaknya, Al Arif Billah Abdul Ghani.

Dan benar, saat Sang Ayah menghentikan hukuman itu atas permintaan ibunya, cuaca menjadi normal. Angin yang semula berhembus sangat kencang, tiba-tiba menjadi tenang.

Selain di bawah bimbingan Sang Ayah, orang yang turut memperhatikan Abah Guru adalah Ibu Hj Masliyah, Nenek Salbiyah, dan Sang Paman, Syekh Semman Mulya atau Tuan Guru H Seman Mulya. (Much/Bangkitmedia.com)

*Disarikan dari Buku Figur Karismatik Abah Guru Sekumpul karya KH M Ansyary El Kariem.

__________________

Semoga artikel Kisah Guru Sekumpul Diajak ke Bioskop, Seketika Listrik Padam ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak video terkait di sini

Pos terkait