Kisah Nyata Karomah Gus Miek Jadikan Teh Sebagai Bahan Bakar Motor

Kisah Nyata Karomah Gus Miek Jadikan Teh Sebagai Bahan Bakar Motor

Kisah Nyata Karomah Gus Miek Jadikan Teh Sebagai Bahan Bakar Motor

KH Chamim Djazuli Ploso Mojo Kediri termasuk sosok yang sangat melegenda dalam ingatan umat Islam di Indonesia. Gus Miek, panggilan akrabnya, sosoknya nyentrik dan lazim sebagaimana kiai lainnya. Ngajinya tidak banyak di pesantren, tapi di klub malam, diskotik, perjudian, prostitusi, dan semacamnya. Tidak sedikit orang yang akhirnya berhenti dari profesinya yang penuh maksiat karena mendapatkan sentuhan dakwah penuh kasih sayang dari seorang Gus Miek.

Bacaan Lainnya

Kisah-kisah Gus Miek selalu dikenang para santri dan pecintanya. Suatu hari, pada tahun 1980-an, Gus Miek menghadiri semaan Al-Quran Mantab di daerah Nganjuk, Jawa Timur. Selesai acara, Gus Miek diantar oleh salah satu jamaahnya yang bernama Yai Faqih dengan menggunakan sepeda motor. Tapi di tengah jalan bensinnya habis.

“Kamu ini sebenarnya ikhlas apa ngga ’ sih nganterin aku?,” kata Gus Miek.

“Yaa sudah, gini saja Gus. Bagaimana kalau kita cari warung saja. Itu di depan sana ada warung. Dari pada cari bensin malam-malam begini yang tidak jelas tempatnya.” kata Yai Faqih menghilangkan rasa galaunya.

Sambil menuntun motornya, Gus Miek dan santrinya bernama Yai Faqih akhirnya berjalan menuju warung terdekat itu.

“Pesen teh hangat tiga, pak, ” pinta Gus Miek.

“Kok pesan teh tiga, Gus? Lha satunya nanti untuk siapa?”

“Sudah… minum saja tehmu.”

Keduanya akhirnya minum teh hangat dengan nyantai. Sambil guyon sana sini, akhirnya habis juga teh hangatnya.

“Alhamdulillah, dah habis teh saya, Gus.”

“Baik. Itu teh yang satu masih utuh, bungkus saja. Ayo kita teruskan perjalanan.”

Sambil bawa bungkusan plastik teh hangat, Yai Faqih clingak-clinguk di depan motornya. Lha gimana tidak? Motor gak bisa jalan buat apa mau melanjutkan perjalanan? Malah yang dibawa teh hangat. Batin Yai Faqih tidak karuan, bingung mau apa.

“Cepat masukkan teh hangatmu itu ke tangki motor.” Perkataan Gus Miek ini membuat Yai Faqih tambah bingung. Ini bagaimana kok malah motor harus dimasuki teh hangat.

“ Waduhhh, bisa protol nanti mesin motorku,” batin Yai Faqih.

“Heiii, kenapa diam? Cepat masukkan teh hangatnya.”

“ Njih, Gus.” cuma manut yang bisa dilakukan Yai Faqih.

“Ayo, sekarang mulai stater ya.”

Jreng… Jreng… Jreng… akhirnya motor itu hidup lagi. Ya Faqih antara mimpi atau nyata atas apa yang dialaminya.

Akhirnya keduanya melanjutkan perjalanan sampai ke rumah Gus Miek di Pesantren Ploso Mojo Kediri. Alih-alih mensilahkan masuk untuk istirahat sebentar, Gus Miek malah memerintahkan Yai Faqih agar jangan mematikan mesinnya dan langsung pulang saja.

“Jangan matikan motornya. Cepet pulang, nanti malah keburu habis bensin.”

Yai Faqih akhirnya segera pulang dan nyampai rumahnya dengan selamat. Motornya benar-benar hidup dan tidak habis bensin sampai rumahnya. Yai Faqih merasakan karomah Gus Miek. Walaupun masih penasaran, ia jadi memahami sosok Gus Miek sebenarnya. (Abu Umar/Bangkitmedia.com)

_______________

Semoga artikel Kisah Nyata Karomah Gus Miek Jadikan Teh Sebagai Bahan Bakar Motor ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkiat di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait