Kisah Para Ulama Pernah Bermimpi Bertemu Rasulullah SAW

Kisah Para Ulama Pernah Bermimpi Bertemu Rasulullah SAW

Kisah Para Ulama Pernah Bermimpi Bertemu Rasulullah SAW

Beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial tentang seorang Muslim yang mengaku bermimpi Rasulullah saw. Menariknya, Muslim tersebut kemudian dilaporkan ke polisi oleh Muslim lain karena pengakuan mimpinya tersebut. Terlepas dari perdebatan kedua belah pihak tentang mimpi Rasulullah saw. tersebut dan dampaknya bagi kehidupan sosial, dalam hal ini penulis mengetengahkan beberapa kisah para ulama yang pernah bermimpi Allah, malaikat Jibril, dan sahabat Nabi.

Bacaan Lainnya

Pertama, Imam Ahmad bin Hanbal (tokoh utama mazhab Hanbali) pernah bermimpi Allah Yang Maha Agung. Dalam mimpinya tersebut, beliau bertanya kepada Allah tentang sarana apa yang paling utama yang digunakan oleh al-mutaqarribun (orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah) untuk mendekatkan diri kepada-Nya?

Lalu, Allah menjawab: “dengan firman-Ku (al-Qur’an), wahai Ahmad.” Imam Ahmad bertanya lagi: “dengan memahaminya atau tidak?” Allah menjawab: “dengan memahaminya ataupun tidak memahaminya” (Habib Zein bin Smith, al-Fawa’id al-Mukhtarah, 2008: 184). Dengan kata lain, sarana yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah membaca al-Qur’an, baik memahami kandungannya maupun tidak.

KeduaSyekh Yusuf bin Isma‘il an-Nabhani pernah bermimpi malaikat Jibril di Madinah pada malam Kamis tanggal 14 Rabiulawal 1331 H. Dalam hal ini, malaikat Jibril rela kepada Syekh Yusuf dengan kerelaan yang sangat mulia (ad-Dalalat al-Wadhihat ‘ala Dala’il al-Khairat, 2011: 35-36).

Syekh Yusuf dikenal sebagai ulama yang sangat mencintai Rasulullah saw. Beliau mendedikasikan hidupnya untuk memuji dan menulis keagungan Rasulullah saw. Selain itu, salah satu wirid hariannya adalah membaca sepertiga al-Qur’an setiap hari dan malam. Sehingga beliau khatam al-Qur’an sebanyak tiga kali dalam seminggu (hlm. 22).

Beberapa karya Syekh Yusuf bin Isma‘il an-Nabhani adalah: Afdhal ash-Shalawat ‘ala Sayyid as-Sadat, Sa‘adah ad-Darain fi ash-Shalah ‘ala Sayyid al-Kawnain, Jami‘ ash-Shalawat ‘ala Sayyid as-Sadat, ash-Shalawat al-Alfiyyah, al-Fadha’il al-Muhammadiyyah, Majmu‘ Arba‘inat fi Fadha’il Rasulillah, asy-Syarf al-Mu’abbad li Ali Muhammad, Jawahir al-Bihar fi Fadha’il a-Mukhtar saw., ad-Dalalat al-Wadhihat ‘ala Dala’il al-Khairat, Wasa’il al-Wushul ila Syama’il ar-Rasul saw., dan lain sebagainya.

KetigaHabib Ahmad bin Hasan al-‘Aththas pernah bermimpi Imam ‘Ali bin Abi Thalib as. Beliau berdiskusi panjang lebar dengan Imam ‘Ali as. dalam mimpi tersebut. Salah satu pertanyaan yang diajukan ke Imam ‘Ali as. adalah mengenai pemakaman Sayyidah Fatimah az-Zahra’ as.

Dalam hal ini, Imam ‘Ali as. menjawab bahwa beliau sendiri yang menguburkan Sayyidah Fatimah as. di Baqi‘ pada malam hari. Selain itu, Habib Ahmad bertanya tentang apakah Abu Thalib wafat dalam keadaan beriman atau tidak? Imam ‘Ali as. menjawab: “beliau (Abu Thalib) wafat dalam keadaan beriman dan aku bersyukur atas hal ini” (al-Fawa’id al-Mukhtarah, hlm. 476).

KeempatSayyidina Umar bin Khattab ra. pernah bertemu dengan seorang anak yang sedang mempermainkan dan menyiksa seekor burung. Beliau merasa kasihan kepada burung tersebut, sehingga membelinya ke anak itu. Setelah dibeli, maka beliau melepas burung tersebut.

Ketika Sayyidina Umar ra. wafat, maka jumhur sahabat bermimpi tentangnya. Dalam mimpi itu, beliau berkata kepada para sahabat: “Tuhanku telah Mengasihiku karena belas kasihku kepada seekor burung” (hlm. 464-465). Wa Allah A‘lam wa A‘la wa Ahkam…

Demikian Kisah Para Ulama Pernah Bermimpi Bertemu Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat.

Sumber tulisan: bincangsyariah.com

Pos terkait