Kisah Syekh Mukhtar, Guru Ulama Nusantara dan Dunia dari Bogor

Kisah Syekh Mukhtar, Guru Ulama Nusantara dan Dunia dari Bogor

Kisah Syekh Mukhtar, Guru Ulama Nusantara dan Dunia dari Bogor

Syaikh Mukhtar Al-Bughury merupakan permata ulama Nusantara asal tanah Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang yang mendunia. Berkat karya-karya monumental yang ditelurkannya, namanya sangat masyhur baik di kalangan ulama Nusantara maupun dunia. Ia masuk dalam kategori tujuh besar dari 130 ulama Nusantara paling produktif di bidang riwayat hadits.

Bacaan Lainnya

Buku karya-karya Syaikh Mukhtar Bogor dalam beberapa tahun terakhir diterjemahkan dan diterbitkan kembali di Tanah Air. Salah satu karyanya, yaitu buku berjudul As-Shawa’iqul Muhriqah lil Auhamil Kazibah fi Bayani Hillil Baluti war Raddu ‘ala man Haramahu. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Kitab Belut Nusantara”.

Syaikh Mukhtar, orang Bogor menyebutnya “Guru Mukhtar”, lahir di Bogor, pada tanggal 14 Februari, 1862 M, bertepatan dengan 14 Sya’ban 1278 H. Ia wafat di Mekkah, dan dimakamkan di Jannatul Ma’la, pada 13 Juli 1930 M/ 17 Safar 1349 H.

Syaikh Mukhtar dikenal sebagai seorang yang sangat rajin belajar, mengajar, membaca dan sangat kuat beramal. Praktik mengajar dilakukan di Masjidil Haram dan di rumahnya sendiri. Ia mengajar di Masjidil Haram antara Maghrib hingga Isya. Murid yang hadir setiap pengajiannya sekitar 400 orang yang terdiri dari para pelajar, mahasiswa hingga para ulama.

Ulama berjuluk Syaikh Attharid ini mengajar di rumah biasanya sesudah Subuh. Jika di rumah, ia mengajar ilmu nahwu, ilmu sharaf dan balaghah. Sesudah Asar Syaikh Mukhtar mengajar kitab Ihya’ Ulumiddin karangan Imam al-Ghazali. Pelajaran yang singkat tentang ilmu falak dan miqat dilaksanakan pada hari Selasa.

Syaikh Mukhtar Bogor memiliki tradisi khusus setiap malam Jumat, dengan mengadakan majelis zikir dan doa. Selesai zikir dan doa, biasanya ia memberikan jamuan makan kepada semua jamaahnya.. Ia dikenal sosok yang zahid, banyak melakukan ibadah, banyak membaca shalawat Nabi, banyak membaca al-Quran.

Syaikh Mukhtar Bogor juga dikenal sebagai seorang yang dermawan, ia menampung para pelajar yang tidak  mampu dengan bimbingan ilmu, sekaligus diberi makan dan pakaian seperti yang ia lakukan terhadap keluarganya sendiri.

Ulama-ulama yang pernah mengajar Syaikh Mukhtar Bogor, yang bersanad, yaitu Sayyid Muhammad Amin bin Sayyid Ahmad ar-Ridhwan al-Madani, Sayyid Abu Bakri Syatha dan saudaranya Sayyid Umar Syatha, Sayyid Abdul Karim an-Naji ad-Daryandi, Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makki, Syeikh Mushthafa Afifi dan Syeikh Muhammad Zainuddin al-Jawi as-Sumbawi.

Sedangkan murid-murid Syaikh Mukhtar Bogor yang menjadi ulama besar yang mendapat tempat dalam masyarakat ialah: Haji Abdullah Fahim, Mufti Pulau Pinang, Tengku Mahmud Zuhdi, Syaikh al-Islam Selangor, Sayyid Muhsin bin Ali al-Masawi, Kiai Ahmad Dimyathi bin Abdullah at-Tarmasi, Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Manshur bin Abdur Rahman Bogor al-Batawi, Sayyid Muhammad Ahyad bin Idris Bogor, Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani (Padang), Tuan Guru Haji Muhammad Zain bin Tama Kajang dan lain-lain.

Sementara itu murid yang ada di Malaysia adalah Tuan Guru Hasyim (Pimpinan Pondok Pasir Tumbuh, Kelantan), Tuan Guru Abdullah bin Abdur Rahman, pimpinan Pondok Lubuk Tapah, Kelantan. Selain di Malaysia juga masih banyak di Patani atau Mekah.

Syaikh Mukhtar Bogor menelurkan puluhan karya. Antara lain Taqrib al-Maqshad fi Al-Amali bi al-Rub’ al-Mujaiyab (1890), Ushuluddin (1905), Wahbah al-Ilahiyah (1909), As-Shawa’iq al-Muhriqah lil Auhamil Kazibah (hukum makan Belut), 1911,  Ithaf as-Sadat al-Muhaddisin bi Musalsal al-Ahadis al-Arba’in (1925), dan Khutbah Jum’at.

Selanjutnya, Ad-Durr al-Munif fi Syarh Wird al-Lathif (1912), Mukhtashar ad-Durr al-Munif, Risalah Hadis ‘Athaqah Kubra (1912), Manasik al-Hajj, Risalah Segala Jawab Mufti Makkah (1922), Muhimmat al-Wasail fi Jam’ al-Masail, ‘Aqaid Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah (1922), dan Al-Manhal al-Warid fi Asanid Mukhtar ibn ‘Atharid. ***

Demikian Kisah Syekh Mukhtar, Guru Ulama Nusantara dan Dunia dari Bogor. Semoga bermanfaat.

Sumber tulisan: serambinusantara.com

Penulis: Ahmad Fahir

Editor: Mas Ahmad

Pos terkait