Kuburan Dempul Lirboyo Tempat Perjanjian Mbah Sholeh dan Bangsa Jin

Kuburan Dempul Lirboyo Tempat Perjanjian Mbah Sholeh dan Bangsa Jin

Kuburan Dempul Lirboyo, Tempat Perjanjian Mbah Sholeh dan Bangsa Jin

Santri dan warga di sekitar kompleks Pondok Pesantren Lirboyo sudah faham angkernya kuburan Dempul. Selama bertahun-tahun kompleks pemakaman di sebelah utara pondok ini menjadi pantangan bagi santri untuk masuk.

Bacaan Lainnya

Kuburan Dempul dikenal wingit karena menjadi tempat tinggal puluhan jin. Tempat ini semakin angker karena dipergunakan petugas rumah sakit untuk menguburkan orang-orang yang tak memiliki keluarga. Konon kedalaman lobang kuburan Dempul hanya setinggi lutut dan kerap terbuka karena dikais binatang liar. Karenanya istilah Dempul kerap diakronimkan sebagai dengkul atau lutut.

Kiai Haji Oing Abdul Muid Shohib, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo menceritakan keangkeran tempat ini. Konon, kuburan Dempul memang menjadi tempat pembuangan jin-jin yang bermukim di area pondok.

“Tanah Lirboyo dulu dikenal wingit, banyak jin. Oleh Mbah Sholeh Banjarmlati (mertua KH Abdul Karim) jin-jin itu dipindahkan ke kuburan Dempul dengan perjanjian khusus,” kata Gus Muid kepada Bacaini.id, Kamis 17 Desember 2020.

Menurut kisah yang didengar dari leluhurnya, perjanjian antara Mbah Sholeh dengan para jin itu cukup unik. Sebagian jin mau dipindahkan ke kuburan Dempul dengan syarat diberi kesempatan ikut mengaji.

Karena itu setiap hari Selasa Mbah Sholeh meliburkan aktivitas mengaji di pondoknya untuk mengisi pengajian di kuburan Dempul. Santrinya adalah para jin yang dipindahkan ke sana. “Dulu setiap Selasa Mbah Sholeh selalu berjalan ke utara, ke arah kuburan Dempul,” kata Gus Muid.

Kepada santri Lirboyo, Mbah Sholeh berpesan agar tidak mengusik para jin di lokasi kuburan Dempul. Karena itu dibuatlah papan peringatan di tepi batas pondok dan kuburan tentang larangan santri memasuki kawasan kuburan Dempul. “Larangan itu berlaku sampai sekarang,” tukas Gus Muid.

Kesaksian akan angkernya kuburan Dempul ini juga disampaikan Emha Nabil Haroen, Ketua Umum Pagar Nusa yang pernah mondok di Pesantren Lirboyo. Menurut Nabil, pengurus pondok memberi larangan kepada santri untuk melewati batas berbentuk parit. “Santri yang melewati parit akan membuka pintu masuknya jin ke dalam pondok,” terang Nabil.

Tak hanya wingit dan menjadi pantangan santri, kuburan Dempul juga membuat bergidik warga di sekitar pondok. Tempat itu menjadi lokasi pemakaman orang-orang tak dikenal, termasuk penjahat yang mati ditembak petugas.

Tahun 1980-an, kuburan Dempul dikabarkan menjadi salah satu tempat pembuangan jenasah penjahat yang dieksekusi Penembak Misterius (Petrus). Petrus adalah suatu operasi rahasia pada masa pemerintahan Soeharto untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu. Operasi ini adalah penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat.

Membayangkan kuburan Dempul tidaklah sama dengan kuburan umum. Di sini letak batu nisan sebagai penanda kubur ditanam sporadis. Sebagian tertulis sebagai Mr X alias orang tak dikenal. Jasad-jasad itu ditanam di bawah lahan kosong di bawah rerimbunan pohon. Tak jarang para penggali menemukan tulang manusia lantaran menggali di bekas kuburan sebelumnya.

Tahun 1980-an orang-orang masih ngeri melintas di kawasan pondok Lirboyo. Kala itu jalanan yang membentang dari Terminal Tamanan menuju utara belum banyak dihuni warga. Kawasan Perumahan Wilis Indah masih menjadi ladang tebu yang tinggi dan gelap.

Tidak ada yang berani lewat sana setelah adzan Maghrib. Warga memilih jalur memutar dari pada melewati kawasan pondok yang bersebelahan dengan makam Dempul. Selain wingit, aksi penjahat juga kerap menjadi ancaman pengguna jalan.

Demikian Kuburan Dempul Lirboyo, Tempat Perjanjian Mbah Sholeh dan Bangsa Jin. Semoga bermanfaat.

Artikel ini telah terbit sebelumnya di www.bacaini.id

Pos terkait