Pertanyaan: Bagaimanakah niat mandinya wanita yang haid sekaligus junub?
Assalamualaikum wr. wb. Mau tanya nih. Seandainya ada seorang istri haid, dia belum sempat mandi besar, tapi sang suami langsung mencumbuinya atau bersenggama dengannya. Bagaimana niat mandi atau adusnya? Karena dia haid dan bersenggama. Mohon jawabannya. [Hafidz Al Faroby].
Jawaban: Niat mandinya wanita yang haid sekaligus junub!
Wa’alaikumussalam wr. wb. Niatnya mandi besar untuk menghilangkan hadats besar, meskipun dia dalam keadaan belum mandi besar dari haid dan juga belum mandi besar setelah jima’ itu hanya cukup mandi wajib sekali saja. Niat nya cukup satu saja lirof’i hadasil akbari, tapi perlu diketahui bahwa wanita tidak boleh jimak atau dijimak jika wanita tersebut masih haid atau belum suci dari haid, meskipun sudah bersih tak ada darah tapi jika belum mandi wajib, maka masih haram jima’.
Al-Asybah Wannadho-ir halaman 86 Cet Thoha Putra Semarang:
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺍﻟﺘﺎﺳﻌﺔ ﺇﺫﺍ ﺍﺟﺘﻤﻊ ﺃﻣﺮﺍﻥ ﻣﻦ ﺟﻨﺲ ﻭﺍﺣﺪ ، ﻭﻟﻢ ﻳﺨﺘﻠﻒ ﻣﻘﺼﻮﺩﻫﻤﺎ ، ﺩﺧﻞ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮ ﻏﺎﻟﺒﺎ
فَمِنْ فُرُوعِ ذَلِكَ إذَا اجْتَمَعَ حَدَثٌ وَجَنَابَةٌ, كَفَى الْغُسْلُ عَلَى الْمَذْهَبِ, كَمَا لَوْ اجْتَمَعَ جَنَابَةٌ وَحَيْضٌ
“Qaidah ke sembilan : Apabila ada dua perkara yang sejenis dan maksud (tujuannya) tidak berbeda berkumpul jadi satu maka secara umum salah satunya masuk kepada yang lain”.
Di antara yang masuk dalam qaidah ini adalah : Apabila hadats dan junub berkumpul menjadi satu, maka cukup mandi saja menurut madhab Syafi’i, seperti halnya berkumpulnya junub dan hadats dan hadats sebab haidl, maka cukup mandi satu saja.
Tuhfatul Mukhtaj (sama di Mughnil Mukhtaj):
الكتب – تحفة المحتاج في شرح المنهاج – كتاب البيع – باب في معاملة الرقيق- الجزء رقم1
ولو اجتمع على المرأة غسل حيض وجنابة كفت نية أحدهما قطعا ا هـ .
Jika (kewajiban) mandi haidh dan jinabah berkumpul pada seorang wanita, maka cukup baginya niat salah satunya saja. Walaahu A’lam. [Nur Hamzah, Dewi Rosita, Ghufron Bkl].
Sumber asal baca disini.
Silahkan baca juga artikel terkait.