Pembagian dan Ciri Waliyullah Menurut Para Ulama

Pembagian dan Ciri Waliyullah Menurut Para Ulama

Pembagian dan Ciri Waliyullah Menurut Para Ulama.

PERTANYAAN: Assalamu’alaikum. Numpang tanya ustadz dan para masyayikh, semua para wali Allah/kekasih Allah itu ada berapa macam dan bagaimana ciri-cirinya. (Goes Fanky)

Bacaan Lainnya

JAWABAN :

وقيل علامة الولى ثلاثة شغله بالله تعالى وفراره الى الله تعالى وهمه الى الله عز وجل

Dikatakan bahwa tanda-tanda wali itu ada 3: selalu sibuk dengan Allah, lari menuju pada Allah dan tujuannya hanya pada Allah semata.

Sumber: Kitab Sirojut Tholibin juz 1 hal 17.

=======

وقال ابو عثمان المغربى الولى قد يكون مشهورا ولكن لا يكون مفتونا بأن تكون شهرته بركة عليه وعلى غيره

Abu Usman Al-Magrobi berkata, wali itu terkadang masyhur namun tidak menjadikan ia terfitnah atas kemasyhurannya, justru kemasyhuran tersebut menjadi berkah baginya dan orang lain. Sumber: Sirojut Tholibin juz 1 hal 17.

=======

betapa sulitnya mengenali seorang wali

قال الشيخ ابو العباس رضى الله تعالي عنه معرفة الولى اصعب من معرفة الله فان الله معروف بكماله وجماله وحتى ومتى تعرف مخلوقا فتلك يأكل كما تأكل ويشرب كما تشرب

Syeh Abul Abbas ra. berkata, mengenali seorang wali itu lebih sulit dari pada mengenali Allah karena Allah itu bisa dikenali dengan sifat-sifatnya yang sampurna dan indah, sedangkan para wali bisa engkau jumpai kapan saja atau dimana saja, berupa mahluk yang sama seperti keadaanmu, ia makan dan minum seperti halnya dirimu.

=======

Sebenarnya wali itu rahasia yang emang sengaja dirahasiakan Allah.

كيف تعرف اولياء الله تعالى فقال ان الله تعالى لا يعرفهم الا لاشكالهم او من اراد ان ينفعه بهم ولو اظهرهم حتى يعرفهم الناس لكانوا حجة عليهم ومن خالفهم بعد علمه بهم كفر ومن قعد لهم حرج ولكن الله تعالى جعل اختياره تغطية امورهم رحمة منهم لخلقه ورأفة

BAGAIMANA PARA WALI ITU DIKENAL? Maka menjawab, sesungguhnya Allah tidak akan memberi tahukan keadaan mereka kecuali kepada sesama mereka atau kepada orang-orang yang dikehendaki Allah untuk memetik manfaat darinya. Seandainya Allah memperlihatkannya, sehingga manusia mengenalinya niscaya ia akan menjadi bukti atas kesalahan manusia kelak di hari kiamat dan orang-orang yang mengingkarinya niscaya akan kufur, begitu juga orang-orang yang tidak menghiraukannya niscaya akan berdosa Allah merahasiakannya semata-mata hanya kasihan kepada mahluk-mahluk-NYA.

Sumber: Syarah hikam Juz 2 hal 3.

=============

Sebagian dari pembagian wali

قال بعضهم علامة الابدال ان لا يولد لهم

QOLA BA’DLUHUM,ALAMATUL ABDALI AN LA YULADA LAHUM

sebagian ulama’ berkata, ciri-ciri wali abdal itu tidak mempunyai anak

وقال احمد ان لم يكونوا اصحاب الحديث فمن هم

WAQOLA AHMAD, INLAM YAKUNU ASHABAL HADIS,FAMAN HUM?

Imam Ahmad berkata, wali-wali abdal siapalagi kalau bukan ahli hadis?

Sumber: Sirojut Tholibin juz 1 hal 262

==================

وقد اتفقوا على ان الشافعى رضى الله عنه كان من الاوتادوفى رواية انه تقطب قبل موته

WA QOD ITTAFAQUU ALA ANNAS SYAFII RODLIYALLOHU ANHU KANA MINAL AUTADIWAFI RIWAYATIN INNAHU TAQOTTHOBA QOBLA MAUTIHI.

Ulama’ sepakat bahwa Imam Syafii R.A. termasuk golongan wali autad dan menurut satu riwayat beliau menjabat sebagai wali qutub sebelum wafatnya.

Sumber: Alfatawi Alhadisiyyah hal 232.

 ما يقع للملامتية

Kejadian pada wali malamatiyyah

وهم قوم طابت نفوسهم مع الله فلم يودوا أن أحدا يطلع على أعمالهم غيره فإذا رأى أحد منهمأن أحدا اعتقد فيه خرب أي ارتكب ما يذم به ظاهره من فعل وقول كسرقة بعض الأولياء وهو إبراهيمالخواص نفع الله به وناهيك به علما ومعرفة لما رأى أهل بلده يعتقدونه سرق ثيابا من الحمام لابن الملك وخرجيتبختر بها حتى أدرك فضرب وأخذت منه وسمى لص الحمام فقال الآن طابت الإقامة في هذه البلد

Wali malamatiyyah adalah kaum yang selalu menjaga kebaikan hatinya untuk Allah semata, mereka tidak menyukai orang lain melihat amalnya-amalnya, dan ketika seseorang mengetahui kebaikannya, maka mereka segera merusak amal-amal tersebut yaitu dengan melakukan perbuatan atau perkataan yang kelihatannya tercela seperti contoh yang pencurian yang dilakukan sebagian auliya’ yaitu IBROHIM BIN KHOWAAS. Semoga Allah memberikan manfaat dan kejadian ini cukup untuk dipetik sebagai ilmu pengetahuan. Ketika itu penduduk kampungnya menganggap Ibrohim bin Khowaas mencuri beberapa potong baju kepunyaan pangeran dari sebuah pemandian air hangat mereka menjumpai Ibrahim dengan bangga keluar dari pemandian, kemudian ditangkap rame-rame oleh penduduk, dipukul dan baju-baju itu diambil kembali, kemudian beliau mendapat julukan “pencuri pemandian air hangat”.

Setelah kejadian itu, Ibrahim pun berucap, sekarang baru dikatakan baik berdiam di kampung ini.

فإن قلتما تأويله في لبس ثياب الغير قلت يحتمل أنه علم عتبه ورضاه بل أرضاه وإن لم يعلم قلبه نظرا إلى الغالب لأن من اطلععلى باطن عبد أنه في غاية الصلاح وأن لبسه هذا الزمن اليسير ليطهر نفسه من النظر إلى الخلق رضى له بذلكقطعا

Jika kamu bertanya, apa sebaiknya alasan yang tepat untuk diperbolehkan memakai pakaian orang lain (dalam peristiwa ini) saya katakan bahwa kemungkinan ibrahim bin khowaas telah mengetahui kadar kemarahan dan kerelaan pemiliknya, bahkan kejadian itu bisa menyebabkan kerelaannya, meskipun hatinya tidk mengetahui secara pasti, namun hal itu bisa berdasar pada kebiasaan, karena jika si pangeran tadi mengetahui kebaikan seorang hamba (ibrohim) yang memakai pakaiannya dalam waktu sebentar dengan tujuan membersihkan hati supaya tidak dipandang simpati oleh para mahluk niscaya ia akan merelakannya.

وقد صرح الشافعي رضي الله عنه بأنه يجوز أخذ خلال وخلالين من مال الغير نظرا إلى أن ذلك مما يتسامحبه عادة ومسئلتنا أولى من ذلك لأن أكثر الناس مجبولون على محبة هذه الطائفة بل كلهم منقادون إلىالصادقين من أهلها ثم رأيت بعضهم أجاب بجواب آخر حين سأله فقيه عنها لا أقنع إلا بكلام الفقهاء فقالأليس يجوز في ظاهر الفقه استعمال بعض المحرمات للضرورة كالتداوي بالنجاسة فقال الفقيه بلى

Sungguh Imam As-Syafii telah menerangkan bahwa diperbolehkan mengambil 1 atau 2 cukil gigi dari harta orang lain, karena pada umumnya kejadian seperti ini bisa dimaafkan. Sementara itu masalah yang sedang kita bicarakan ini lebih penting dari pada hanya sekedar mengambil cukil gigi, lagi pula kebanyakan manusia sangat menyukai kaum shufi atau bahkan menjadi pengikut setia dari kelompok mereka. Kemudian aku mengamati sebagian fuqoha’ memberikan jawaban lain ketika ditanya oleh seorang faqieh tentang peristiwa diatas, sebelumnya ia mengatakan, aku tidak akan menerima kecuali dengan jawaban yang sesuai dengan pendapat fuqoha’ maka mereka pun memberikan jawaban bukankah menurut dzohirnya fiqih diperbolehkan berobat dengan sebagian dari barang-barang yang diharamkan karena dlorurot seperti halnya memakai obat yang najis? Maka faqih tersebut pun menjawab ya memang benar demikian.

الفتاوى الحديثية لابن حجر الهيتمي – (ج 1 / ص 226)

Wallaahu A”laamu Bis Showaab.

Penulis: Ustadz Sunde Pati.

*Tulisan Pembagian dan Ciri Waliyullah Menurut Para Ulama ini bersumber dari PISS KTB.

Pos terkait