Penjelasan Hadits Tentang Waliyullah

Penjelasan Hadits Tentang Waliyullah

Pertanyaan: Adakah Penjelasan Hadits Tentang Waliyullah?

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Saya penasaran Ustad, dalam Hadis qudsi Rosulullah bersabda: jiwa yang tergantikan Allah, tangan, kaki nya adalah Allah & do’a dikabul (H.R. Ibnu Sunni) ‘maksudnya bagaimana? Terimakasih

Bacaan Lainnya

[Yadi SurYahdil]

Jawaban atas pertanyaan Penjelasan Hadits Tentang Waliyullah

Wa’alaikum salam Wr. Wb.

Hadis selengkapnya ada dalam riwayat Imam Bukhori tentang waliyullah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhya Allah ta’ala berfirman: Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih aku cintai kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah di luar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi “ (HR. Bukhori.)

Sedikit penjelasan dari Kitab Jami’ul Ulum Wal Hikam Ibnu Rojab

فمتى امتلأ القلب بعظمة الله تعالى ، محا ذلك من القلب كل ما سواه ، ولم يبق للعبد شيء من نفسه وهواه ، ولا إرادة إلا لما يريده منه مولاه ، فحينئذ لا ينطق العبد إلا بذكره ، ولا يتحرك إلا بأمره ، فإن نطق نطق بالله ، وإن سمع سمع به ، وإن نظر نظر به ، وإن بطش بطش به ، فهذا هو المراد بقوله : كنت سمعه الذي يسمع به ، وبصره الذي يبصر به ، ويده التي يبطش بها ، ورجله التي يمشي بها ومن أشار إلى غير هذا فإنما يشير إلى الإلحاد من الحلول ، أو الاتحاد ، والله ورسوله بريئان منه .

Ketika hati telah terpenuhi dengan keagungan Allah ta’ala maka leburlah semua selain Allah yang ada di hati dan tiada yang masih tetap sedikitpun dari hawa dan nafsunya hamba, tiada kehendak kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah. Maka saat itu seorang hamba tidak lah berbicara kecuali dengan dzikir kepada Allah, tidaklah bergerak kecuali dengan perintah Allah, jika berkata-berkata maka berkata-kata dengan Allah, jika mendengar maka mendengar dengan Allah, jika melihat maka melihat dengan Allah dan jika memukul maka memukul dengan Allah, inilah yang dimaksud dengan,”Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan” barang siapa yang mempunyai isyarat makna yang lain dari ini maka dia telah berisyarat kepada ilhad/ keluar agama islam yaitu paham hulul/ Allah masuk ke manusia atau paham ittihad/ Allah bersatu dengan manusia. Allah dan Rasulnya terbebas dari kedua paham tersebut.

قوله : ولئن سألني لأعطينه ، ولئن استعاذني لأعيذنه ، وفي الرواية الأخرى : إن دعاني أجبته ، وإن سألني أعطيته ، يعني أن هذا المحبوب المقرب ، له عند الله منزلة خاصة تقتضي أنه إذا سأل الله شيئا ، أعطاه إياه ، وإن استعاذ به من شيء ، أعاذه منه ، وإن دعاه ، أجابه ، فيصير مجاب الدعوة لكرامته على الله عز وجل ، وقد كان كثير من السلف الصالح معروفا بإجابة الدعوة .

Sedangkan firman Allah “Jika dia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi” dalam riwayat yang lainnya “jika berdoa kepada-Ku maka Ku kabulkan, jika meminta kepada-Ku maka Ku-berikan” maksudnya adalah orang ini disebut al mahbub / orang yang dicintai dan dekat, dia mempunyai kedudukan di sisi Allah secara khusus yang bisa menjadikan dia jika meminta sesuatu kepada Allah maka Allah memberikannya, jika meminta perlindungan dari sesuatu maka Allah melindungi darinya dan jika berdoa kepada Allah maka mengijabahinya maka dia menjadi orang yang doanya selalu terkabul sebab karomahnya dia kepada Allah azza wajalla, dan banyak sekali ulama’ salaf yang sholeh terkenal dengan doanya yang mustajab.

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

[Mas Hamzah]

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait