Rahasia Karomah Kiai Munawwir Krapyak Diungkap Kiai Hamid Pasuruan.
Kiai Munawwir Krapyak Yogyakarta adalah ulama besar Al-Qur’an yang dimiliki Indonesia. Silsilah dan sanad Al-Qur’an di Indonesia hampir semuanya merujuk kepada Kiai Munawwir Krapyak. Murid-murid Kiai Munawwir menjadi ulama-ulama besar yang menyebarkan nilai-nilai pendidikan Al-Qur’an di berbagai kota dan pelosok Nusantara.
Karomah Kiai Munawwir Krapyak banyak dikenang para santri dan masyarakat. Karena kecintaan Kiai Munawwir terhadap Al-Qur’an, semua ulama mengakui karomah dalam diri guru besar Al-Qur’an dari Krapyak Yogyakarta ini. Salah satu ulama yang memberikan kesaksian atas karomah Kiai Munawwir adalah Kiai Abdul Hamid Pasuruan, sosok yang masyhur dikenal sebagai wali Allah.
Kesaksian itu diceritakan oleh Kiai Abu Amar Pasuruan. Pada suatu hari, ada rombongan kiai dari Madura sowan kepada Kiai Hamid Pasuruan. Para kiai Madura ini datang membawa masalah. Sebelum kiai Madura itu menyampaikan maksud kedatangannya, Kiai Hamid Pasuruan sudah mengetahui apa yang ingin disampaikan.
“Kalau ingn urusanmu rampung, ziarahlah ke Dongkelan di makam Mbah Munawwir. Nanti setelah tahlil selesai, sebelum berdoa mintalah. Mbah Munawwir mohon doakan saya. Saya punya hajat ini… (sebutkan). Lalu baca Fatihah dan do’a kubur. Nanti selesai do’a kubur, ambillah batu yang ada di atas makamnya Mbah Munawwir. Bawalah dan simpan. Nanti sudah berhasil kembalikan batunya, tetapi kalau tidak berhasil saya yang tanggung jawab,” tegas Kiai Hamid Pasuruan yang membuat kiai Madura itu mendengarkan penuh khidmat.
Cerita Kiai Abu Amar ini dikisahkan oleh KH Chaidar Muhaimin Afandi Munawwir atau cicit Mbah Munawwir.
“Jadi saya ya memaklumi, soalnya yang mengambil itu para kiai, hehehe,” kata Gus Chaidar yang terekam dalam video di bawah.
“Jadi ya begitu. Dongkelan itu memang banyak makam wali, termasuk ada makamnya Mbah Shihabuddin,” lanjut Gus Chaidar.
Dalam video ini, Gus Chaidar juga menjelaskan tentang sosok Maulana Yusuf Muhammad Al-Maghribi atau dikenal luas sebagai Maulana Maghribi yang dimakamkan dekat Pantai Parangtritis.
“Kenapa Maulana Muhammad Yusuf Al-Maghribi dimakamkan di sana? Itu karena dawuhnya Sunan Kalijaga,” tegas Gus Chaidar.
Gus Chaidar menegaskan bahwa rahasia Sunan Kalijaga memerintahkan pemakaman Maulana Maghribi dimakamkan di dekat Pantai Parangtritis itu dalam rangka membendung amarah tentara kerajaan laut selatan.
“Setahuku seperti itu. Jadi ada makam-makam yang keramat plus ampuh plus wali dan juga alim. Tetapi juga ada yang keramat saja, ada yang alim saja, dan ada yang wali saja. Kalau makam Maulana Yusuf Muhammad Al-Maghribi itu komplit semua,” pungkas Gus Chaidar.
Demikian kisah Rahasia Karomah Kiai Munawwir Krapyak Diungkap Kiai Hamid Pasuruan, semoga bermanfaat.
Penulis: Ustadz Abu Falah.
Editor: Mas Umar.