Saat Karomah Kiai Hamid Pasuruan Disingkap Kiai Arwani Kudus

Saat Karomah Kiai Hamid Pasuruan Disingkap Kiai Arwani Kudus

Saat Karomah Kiai Hamid Pasuruan Disingkap Kiai Arwani Kudus.

Santri itu bernama Abdul Halim. Bertahun-tahun nyantri di bawah bimbingan Mbah Arwani dengan mengabdikan diri sebagai cah ndalem, dilandasi niat tholabul ilmi dan khidmah kepada kyai.

Bacaan Lainnya

Selesai mondok, Abdul Halim menjalani bai’at Thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah kepada Mbah Arwani. Teman Abdul Halim dari Pati kala itu Mbah Abdullah Salam Kajen dan Mbah Ghozali Kayen. Ketiganya kemudian diangkat oleh Mbah Arwani sebagai khalifah atau guru thoriqoh di Pati, sebagaimana ditulis Martin Van Bruinessen dalam bukunya “Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia”.

Ada cerita unik yang dikisahkan langsung dari nara sumbernya. Yaitu, diangkatnya Abdul Halim menjadi khalifah oleh Mbah Arwani bermula dari isyarah Mbah Hamid Pasuruan. Ini terjadi pada kisaran tahun 1960-1970 an.

Abdul Halim yang memiliki hobi sowan-sowan kyai, pada suatu waktu sowan kepada Mbah Hamid Pasuruan. Singkat cerita, begitu pamit pulang, oleh Mbah Hamid, Abdul Halim diberi bingkisan berupa “ruqoh”. Iya, ruqoh (mukena), alat sholat perempuan.

Sejatinya Abdul Halim pulang dengan menyisakan teka-teki di hati, “Saya ini lelaki kok diberi ruqoh ya?”

Selepas pulang dari Pasuruan, Abdul Halim melanjutkan langkah sowannya ke Kudus, menghadap Mbah Arwani. Begitu tahu yang datang Abdul Halim,

Mbah Arwani langsung bertanya, “Bar sowan teko wetan ya Lim?”

Kok pirso, batin Abdul Halim, “Injih Mbah.”

“Digawani bingkisan opo karo Mbah Hamid?” tanya Mbah Arwani.

Kali ini Abdul Halim makin kaget, “Diparingi ruqoh Mbah”, jawab Abdul Halim sembari memperlihatkan ruqoh ke hadapan Mbah Arwani.

Mbah Arwani lalu ngendikan, “Ngene Lim, iki isyaroh teko Mbah Hamid, mulai saiki kowe tak angkat dadi guru thoriqoh. Ruqoh iku artine guru thoriqoh. Iyo, ru-qoh : guru thoriqoh. Paham Lim?”

Maka terjawablah teka-teki itu. Seketika Abdul Halim menangis ta’dzim, tersungkur di kaki Mbah Arwani, “Ngesto’aken dawuh Mbah”.

Hari ini (27 September 2020) adalah haul ke-5 simbah saya; Mbah Abdul Halim (Gabus-Pati). Semoga senantiasa ditempatkan dalam nikmat kubur bersama guru-gurunya dan senior-senior seperjuangannya.

Demikian kisah Saat Karomah Kiai Hamid Pasuruan Disingkap Kiai Arwani Kudus, semoga manfaat.

(Sumber: Jaringansantri.com)

Penulis: Muammar Elba.

Editor: Mas Ahmad

Pos terkait