Sholawat Ustadz Ujang Bustomi Jurus Ampuh Kalahkan Dukun Santet
Mendengar nama Ustadz Ujang Bustomi tentu tidak asing lagi di telinga kita. Jagad You Tube Indonesia dalam beberapa bulan ini diramaikan dengan munculnya channel Kang Ujang Bustomi Cirebon.
Dalam channel tersebut Kang Ujang Bustomi berdakwah dengan cara yang unik dan bisa dibilang sangat berani. Kang Ujang tanpa rasa takut mendatangi para dukun santet dan penganut ilmu hitam untuk disadarkan kembali.
Namun para dukun tidak sedikit yang mau dan duel tenaga dalam akhirnya tak ter elakkan. Dengan jusrus maut yang dikeluarkan Kang Ujang Bustomi adalah membaca sholawat. Ustadz Ujang Bustomi adalah Pengasuh Padepokan Anti Galau Cirebon dan juga ketua GP Ansor Kabupaten Cirebon. Silsilah beliau sambung samapi Sunan Gunung Jati Syekh Syarif Hidayatullah. Ia diketahui baru mulai menjadi konten creator di Youtube selama lima bulan, namun pengikut subscribernya sudah sampai 2 Juta lebih.
Dalam setiap penampilan dakwahnya Ustadz Ujang Bustomi selalu berpesan kepada masyarakat untuk tidak takut kepada segala jenis setan, setan belek setan engklek dukun santet. Kang Ujang sering mengungkapkan “Kepret Bae lah” untuk jin-jin dan dukun santet. Beliau juga selalu berpesan kepada para penontonnya untuk selalu ingat kepada Allah dan mengingatkan untuk tidak lupa sholat, karena sholat adalah ibadah yang paling utama.
Jurus pamungkas Ustadz Ujang Bustomi selalu keluar di akhir penampilannya yakni membaca sholawat untuk menghajar dukun-dukun santet an penganut ilmu hitam itu. Alhasil semua bisa dikalahkan oleh Ustadz Ujang Bustomi dan mereka bisa beristighfar mengakuinkesalahannya.
Berikt Teks bacaan sholawat yang sering dibaca Kang Uajng Bustomi untuk mengalahkan para dukun-dukun santet dan penganut ilmu hitam:
اللهم صل علی محمد ؛ يا رب صل عليه وسلم
اللهم صل علی محمد ؛ يا رب صل عليه وسلم
“Allâhumma sholli ‘alâ Muhammad Yâ Robbi sholli ‘alayhi wasallim”
Yaa Allah limpahkanlah rahmat ta’dzim pada Nabi Muhammad Saw. Wahai Tuhanku limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan padanya.
رب فانفعنا ببرگتهم ، واهدناالحسنی بحرمتهم
“Robbi fanfa’nâ bibarkatihim wahdinâl husnâ bi hurmatihim”
Ya Allah, dengan barokah mereka, berila kami kemanfaatan. Dan dengan kehormatan mereka, tunjukkan kami kepada kebaikan
Berikut Biodata singkat Ustadz Ujang Bustomi Cirebon:
Nama Lengkap: Ustadz Muhammad Ujang Bustomi
Nama Panggung: Kang Ujang Bustomi
Lahir: Cirebon, 1982
Agama: Islam
Silsilah Keluarga: Keturunan Wali Sunan Gunung Jati (Syekh Syarif Hidayatullah)
Profesi: Pengasuh Padepokan Anti Galau Cirebon, Ustadz, Pendakwah, Youtuber.
Sebenarnya apa hikmah sholawat itu?
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” ( QS. Al Ahzab 33:56 )
قل إن كان ءاباؤكم وأبناؤكم وإخوانكم وأزواجكم وعشيرتكم وأموال اقترفتموها وتجارة تخشون كسادها ومساكن ترضونها أحب إليكم من الله ورسوله وجهاد في سبيله فتربصوا حتى يأتي الله بأمره.
Artinya: “Katakanlah: ‘jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik”. (Q.S. at-Taubah : 24)
Perintah untuk mencintai Nabi dengan setulus-tulusnya, melebihi segala cinta kita pada apapun, juga disebutkan dalam hadits berikut;
لا يؤمن عبد حتى أكون أحب إليه من أهله وماله والناس أجمعين
“Seorang hamba tidaklah beriman sampai aku lebih dicintainya daripada keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia.”
Cinta yang disebutkan dalam hadits tersebut bukanlah cinta yang telah menjadi karakteristik manusia sebagai makhluk pencinta, melainkan cinta yang diusahakan. Contoh dari cinta tabiati (karakteristik) ialah kecintaaan manusia pada dirinya sendiri, siapapun secara naluriah pasti akan mencintai diri sendiri, demikianlah menurut Abu Sulaiman al-Khoththobi. Selanjutnya al-Khoththobi mengatakan, “cintamu kepadaku (Muhammad saw) adalah palsu sampai dirimu sirna, tenggelam dalam ketaatanmu kepadaku, sampai engkau lebih mementingkan keridlaanku daripada kesenangan pribadimu, walaupun untuk itu kau harus mengorbankan nyawamu”.10
Ibnu Baththol dan al-Qodli ‘Iyadh mengatakan, “Cinta dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Cinta mengagungkan seperti rasa cinta anak pada kedua orangtuanya. Cinta kasih sayang seperti kecintaan pada anak-anak kita. Cinta karena ada kesesuaian rasa dan karena pesona seperti kecintaan manusia pada umumnya.
Ketiga jenis cinta ini dapat kita asimilasikan dalam kecintaan pada Rasul”.
Selanjutnya Ibnu Baththol mengatakan, “Makna dari hadits di atas ialah seseorang yang memiliki keimanan sempurna maka dia akan tahu bahwa hak Nabi lebih kuat dibandingkan dengan hak orangtua, anak, bahkan seluruh manusia. Sebab dengan lantaran nabi saw kita bisa selamat dari neraka dan mendapatkan secercah petunjuk dari jalan yang sesat”. Kemudian al-Qodli ‘Iyadl mengatakan, “di antara bukti kecintaan kita pada Nabi adalah ketika kita mau memperjuangkan sunnah-sunnah Nabi dan membela syariat beliau”.
Dalam sebuah riwayat Umar ra juga pernah mengungkapkan perasaan cintanya pada Nabi, “Wahai Nabi! Engkau lebih aku cintai dari segalanya, kecuali cintaku pada diriku sendiri”. Nabi kemudian menolak cinta Umar ra, “Tidak wahai Umar! Sampai aku lebih Engkau cintai daripada dirmu sendiri”. Umar ra kemudian mengatakan, “Demi Allah! Sekarang Engkau lebih Aku cintai daripada diriku sendiri”. Nabi lantas bersabda, “Sekarang Engkau baru mencintaiku”. Kecintaan kita pada diri sendiri, apalagi pada orang lain tidak boleh sampai mengalahkan kecintaan Kita pada Allah dan Rasul.
Setiap cinta harus ada pembuktian, cinta yang tidak disertai dengan bukti adalah bohong. Jika mengaku sebagai pecinta Rasul, lalu apa bukti kecintaan kita? Jangan sampai kita memiliki anggapan kosong, mengira mencintai Nabi, tapi sebenarnya itu tipuan setan belaka, karena ekspresi cinta dalam hati pasti akan tampak dalam perilaku. Oleh karenanya kita harus mengenal dan menguji kecintaan kita dengan memperhatikan beberapa indikasi dan bukti, lalu kembali bertanya, benarkan kita telah mencintai Nabi dengan sepenuh hati?
Tanda-tanda cinta ini bisa kita ketahui dari ekspresi lahiriyah karena cinta adalah pohon yang baik, akarnya teguh, dan cabangnya menjulang ke langit, kemudian buahnya akan tampak dalam hati, lisan dan anggota tubuh. Oleh karenanya, perasaan cinta pasti dapat terbaca dari perilaku seseorang. Perilaku merupakan indikator, sebagaimana asap yang menunjukkan keberadaan api, ada asap pasti ada api. Pengakuan cinta seseorang bisa dibenarkan ketika perilakunya selalu sama dengan perilaku sang kekasih, sebab cinta adalah mengikuti segala perilaku sang kekasih.
Semoga dengan selalu bersholawat kelak di akhirat kita akan dianggap sebagai ummat Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan syafaat dari beliau. Shollu ‘Alan Nabi Muhammad…..
Demikian artikel tentang Sholawat Ustadz Ujang Bustomi Jurus Ampuh Kalahkan Dukun Santet. Semogabbermanfaat.
Silahkan simak video berikut: