Pertanyaan: Sifat Orang Yang Dibenci Nabi Muhammad Saw
Assalamu’alikum Wr. Wb. Saya mau bertanya, adakah orang yang dibenci oleh Nabi Muhammad SAW semasa beliau hidup? Syukron. [Syamsul Fuad].
Jawaban atas pertanyaan Sifat Orang Yang Dibenci Nabi Muhammad Saw
Wa’alaikumsalam Wr. Wb. Orang yang dibenci oleh Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam adalah orang yang banyak bicara dengan dibuat-buat dan orang yang sombong.
عن جابر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إن من أحبكم إلي وأقربكم مني مجلسا يوم القيامة أحاسنكم أخلاقا وإن أبغضكم إلي وأبعدكم مني مجلسا يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون قالوا يا رسول الله قد علمنا الثرثارون والمتشدقون فما المتفيهقون قال المتكبرون
Dari sahabat Jabir sesungguhnya Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : ”Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku pada Hari Kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya”. Sesunguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada Hari Kiamat adalah (ats-tsartsarun), (al-mutasyaddiqun) dan (al-mutasyaddiqun). Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kami mengerti tentang ats-tsartsarun dan al-mutasyaddiqun. Lalu apa yang dimaksud dengan al-mutafaihiqun?’ Beliau menjawab, ‘Dialah orang yang sombong.”
Imam Tirmidzi berkata:
والثرثار هو الكثير الكلام والمتشدق الذي يتطاول على الناس في الكلام ويبذو عليهم
Yang dimaksud dengan Tsartsar adalah banyak bicara, dan yang dimaksud dengan mutasyaddiq adalah orang yang memperpanjang pembicaraan dihadapan manusia dan berkata kotor kepada mereka.
– Kitab Tuhfatul Ahwadzi:
قوله الثرثارون ، وفي النهاية الثرثارون هم الذين يكثرون الكلام تكلفا وخروجا عن الحق ، والثرثرة كثرة الكلام وترديده .
Tsartsarun dalam kitab An-Nihayah adalah mereka yang banyak bicara secara dibuat-buat dan keluar dari kebenaran. Tsartsaroh adalah banyak bicara dan mengulang ulanginya.
( والمتشدقون ) قال في النهاية : المتشدقون هم المتوسعون في الكلام من غير احتياط واحتراز ، وقيل أراد بالمتشدق المستهزئ بالناس يلوي شدقه بهم وعليهم انتهى ، والشدق جانب الفم
Mutsyaddiqun dalam kitab An-Nihayah adalah mereka yang memperlebar pembicaraan tanpa berhati-hati, waqila maksud mutasyaddiq adalah yang memperolok manusia yang membengkokkan sudut mulutnya kepada mereka dan atas mereka. As-Syadq adalah sudut mulut.
( والمتفيهقون ) هم الذين يتوسعون في الكلام ويفتحون به أفواههم ، مأخوذ من الفهق وهو الامتلاء والاتساع ، كذا في النهاية . قيل وهذا من الكبر والرعونة ،
Al-Mutafaihiqun adalah mereka yang memperlebar pembicaraan dan membuka mulut mereka. Kalimat tersebut diambil dari kata al-fahq yang artinya penuh dan luas. Seperti itulah keterangan dalam kitab Al-Nihayah. Dikatakan bahwa al-fahq adalah termasuk bagian dari kesombongan dan kebodohan.
وقال المنذري في الترغيب : الثرثار بثائين مثلثتين مفتوحتين هو الكثير الكلام تكلفا ، والمتشدق هو المتكلم بملء شدقه تفاصحا وتعظيما لكلامه ، والمتفيهق أصله من الفهق وهو الامتلاء ، وهو بمعنى المتشدق لأنه الذي يملأ فمه بالكلام ويتوسع فيه إظهارا لفصاحته وفضله واستعلاء على غيره ، ولهذا فسره النبي صلى الله عليه وسلم بالمتكبر انتهى .
Al-Mmundziri dalam kitab At-Targhib berkata: “tsartsar dengan dua huruf tsa’ yang difathah artinya banyak bicara dengan dibuat-buat. Mutasyaddiq adalah orang yang berbicara dengan memenuhi sudut mulutnya agar terlihat fasih dan agung bagi ucapannya. Mutafaihiq asalnya dari al-fahq yang artinya terisi penuh, dan mutafaihiq ini semakna dengan mutasyaddiq karena dia memenuhi mulutnya dengan ucapan dan memperlebar ucapan dengan memperlihatkan kefasihan, keutamaan dan penguasaan terhadap orang lain. Oleh karena inilah Nabi shollallohu alaihi wasallam menafsirinya dengan orang yang sombong.
Wallohu a’lam semoga bermanfaat. [Mujaawib : Ustadz Nur Hamzah].
Sumber tulisan ada disini.
Silahkan baca juga artikel terkait.