Sunan Boto Putih Seorang Ulama yang Sebarkan Islam di Surabaya
Sunan Ampel memang berjasa atas penyebaran agama Islam di Surabaya. Tapi selain Sunan Ampel, ada juga nama Pangeran Lanang Dangiran atau yang lebih dikenal dengan Sunan Boto Putih.
Makam Sunan Boto Putih sendiri berada di kompleks makam Sentono Agung Boto Putih, di Jalan Pegirian tepatnya 300m Selatan area makam Sunan Ampel. Terlihat jelas dari arsitektur bangunan gapura makam dengan gaya ornamen keraton kompleks, makam ini merupakan kompleks makam sunan dan para bangsawan (adipati) di Surabaya. Meski demikian, gerbang kompleks makam tidak digembok, sehingga para pengunjung bisa dengan leluasa memasuki area makam untuk berdoa.
Diceritakan, Sunan Boto Putih berperan menyebarkan syiar Islam di Surabaya pada abad ke-15. Beliau adalah pangeran dari kerajaan Blambangan Putra Pangeran Kedawung. Sunan Boto Putih bukan orang yang sombong dengan segala yang ia miliki. Beliau memilih meninggalkan kerajaan dan melarung ke laut. Selama berbulan-bulan beliau terombang ambing di laut hingga terhempas ombak di Laut Jawa. Saat di Gresik beliau ditemukan oleh Kiai Kendil Wesi.
Kepandaian Sunan Boto Putih mendalami agama Islam dan menyebarkannya di kalangan Gresik dilihat oleh Kiai Kendil Wesi. Beliau akhirnya diminta menyebarkan Islam di Surabaya dan menetap di kawasan Pegirian, tepatnya di Dukuh Boto Putih. Hingga julukan Sunan Boto Putih melekat padanya.
Wilayah yang dijadikan persebaran Islam oleh Sunan Boto Putih mulai Pegirian hingga Kapasan serta ujung Utara Surabaya. Banyak warga yang datang berguru dan mengaji pada Sunan Boto Putih. Beliau akhirnya wafat di tahun 1638 M.
Kompleks makam Sentono Agung Boto Putih ini memiliki luas sekitar 4.000 meter persegi dan terbagi menjadi dua area besar. Yang pertama adalah makam Pangeran Lanang Dangiran (Sunan Boto Putih), kedua adalah makam Al Habib Syekh Bin Ahmad Bin Abdullah Bafaqih.
Demikian Sunan Boto Putih Seorang Ulama yang Sebarkan Islam di Surabaya, Semoga Bermanfaat.
Penulis Ahmad Hasan Mashuri