Terungkapnya Kisah Kewalian Gus Dur dan Kiai As’ad Syamsul Arifin Situbondo
Kisah ini benar-benar baru, artinya belum pernah di tulis oleh siapapun dan di muat di media manapun, sumber kisah ini dari salah satu teman alumni Tebuireng asal Situbondo. Dulu pernah terjadi polemik antara Kyai As’ad dengan Gus Dur.
Kyai As’ad pernah mengatakan : Jika Gus Dur itu Syiah dan Mu’tazilah
Dan Gus Dur balik menjawab, bahwasanya jika Kyai as’ad itu gak pernah sholat.
Namun saat Kyai As’ad wafat, Gus Dur langsung takziyah ke Sukorejo Situbondo.
Gus Dur datang bukan ke pesarean (makam) tempat Kyai As’ad di kebumikan tetapi langsung menuju kamar pribadi Kyai As’ad. Gus Dur Selama tiga hari dan tiga malam tanpa makan dan minum.
(Dan saksi peristiwa tersebut adalah sahabatnya yang bertugas menjadi sie konsumsi dihari berkabungnya Kyai As’ad).
Setelah tiga hari dan tiga malam Gus Dur pun keluar dari kamar tersebut, dan dijejali banyak pertanyaan oleh wartawan
Dawuh Gus Dur :
1. Kyai As’ad masih mempercayakan saya untuk ngurusi NU karena saya kata beliau adalah
Jimat Pusakanya NU
2.Kyai As’ad bilang jika saya ini Syiah dan Muktazilah, itu karena NU memang gabungan antara Diba’an, Maulidan dari kebiasaan orang orang syiah dan tahlilan dari Muktazilah.
3. Sedangkan saya mengatakan jika Kyai As’ad itu gak pernah shalat, itu karena beliau sholatnya sering di masjidil Haram. Makanya gak pernah ada santrinya yang melihat beliau sholat di masjid pesantren.
Itulah para Wali Allah : Sering kali ucapan dan perilakunya itu khoriqul lil adat bagi orang awam yg melihatnya. Padahal sejatinya mereka itu adalah ahli syariat yg luar biasa.
Jember 30-12-2020
Demikian Terungkapnya Kisah Kewalian Gus Dur dan Kiai As’ad Syamsul Arifin Situbondo. Semoga bermanfaat.
Penulis: Ahmad Shomad Supriyadi
Editor: Mas Ahmad