0338. Niat dan Ibadah ( Sahkah niat puasa hanya dalam hati dengan menggunakan bahasa arab ? )

PERTANYAAN :
Sahkah niat ibadah ( misalnya puasa ) hanya dalam hati dengan menggunakan bahasa arab ? [Husin Ba’bud].
JAWABAN :
Niatnya sah, bahkan jika tidak mengerti bahas arab lalu memakai bahasa yang ia bisa, misal  jawa, maka hal itu diperbolehkan. Sehingga apabila pelaksananya tidak mengerti akan bahasa arab atau tidak tahu mengenai perkara yang diniatinya, maka itu bukan disebut niat.. Solusinya bila tidak faham bahasa arab, maka lebih baik gunakan bahasa daerah atau bahasa kesehariannya.
Di antara syarat berniat, ia harus mengerti tentang perkara yang ia niati. Dalam Bughyah hal.143 disebutkan :
فحقيقتها قصد الشيء مقترناً بفعله ، ومحلها القلب ، وحكمها الوجوب ، ومقصودها تمييز العبادة عن العادة ، كالجلوس… للاعتكاف تارة وللاستراحة أخرى ، أو تمييز رتبها كالفرض عن النفل ، وشرطها إسلام الناوي وتمييزه وعلمه بالمنويّ ، وعدم الإتيان بمنافيها ، وعدم تعليقها كإن شاء الله إلا إن قصد التبرك ، وزمنها أي وقتها أول العبادات إلا الصوم ، وكيفيتها تختلف بحسب الأبواب اهـ ش ق. 
• Hakikat niat : menyengaja sesuatu bersamaan (mulai) mengerjakannya.
• Letak niat : dalam hati
• Hukum niat : Wajib
• Tujuan niat : Untuk membedakan ibadah dan kebiasaan seperti duduk untuk I’tikaf dan duduk untuk istirahat atau untuk membedakan derajat ibadah seperti antara ibadah wajib dan sunah
• Syarat niat : Islamnya pelaku, tamyiz, mengerti yang ia niati, tidak mendatangkan sesuatu yang menafikannya, tidak menggantungkannya seperti dengan perkataan Insya Allah
• Waktu niat : Dipermulaan ibadah kecuali dalam hal puasa
• Cara niat : Berbeda-beda melihat bentuk ibadah yang ia niati 
[Mujawwib : Mbah Jenggot II, Masaji Antoro]

Pos terkait