PERTANYAAN :
Salam, bagaimana hukumnya i’tikaf di bukan masjid jam’i (di mushola) ? syukron. [Satria Marawis].
JAWABAN :
WA’ALAIKUM SALAM. Boleh dan sah i’tikaf di Masjid yang tak digunakan sholat Jum’at, walaupun yang lebih afdhol i’tikaf di Masjid Jaami’. Lalu, bolehkah I’tikaf di Musholla ? Musholla dalam pengertian Masyarakat Indonesia itu dua pengertian
1.Ruangan khusus dalam suatu bangunan yang digunakan untuk sholat. Statusnya tidak tetap, bisa dipindah-pindah. Sekarang jadi Musholla, nanti bisa diubah jadi kelas, atau dapur atau lain-lain. Karena statusnya tidak tetap dan bukan wakaf, maka untukk musholla macam ini, i’tikaf di dalamnya tidak shah
2.Tempat khusus yang diwakafkan untuk sholat lima waktu selain Jum’at. Ada Imamnya, dan juga ada muadzdzinnya. Menurut saya, macam yang kedua ini sah untuk i’tikaf di dalamnya. Dan penamaannya sebagai musholla tak merubahnya, dari statusnya sebagai Masjid yang bukan Jaami’.
Sebab orang Indonesia, menyebut Masjid selalu untuk yang dijumati. Macam yang kedua ini, masyarakat Kami, Banjar, menyebutnya sebagai Langgar. Wallaaahu a’lam. [Didin Banjarmasin].
– al-Majmuu’ Syarh Muhadzdzab :
قال المصنف رحمه الله * { ولا يصح الاعتكاف من الرجل الا في المسجد لقوله تعالي (ولا تباشروهن وانتم عاكفون في المساجد) فدل علي انه لا يجوز الا في المسجد ولا يصح من المرأة الا في المسجد لان من صح اعتكافه في
المسجد لم يصح اعتكافه في غيره كالرجل والافضل ان يعتكف في المسجد الجامع لان رسول الله صلى الله عليه وسلم اعتكف في المسجد الجامع ولان الجماعة في صلواته اكثر ولانه يخرج من الخلاف فان الزهري قال لا يجوز في غيره