0779. Keistimewaan Shalat Dhuha & Tahajjud

PERTANYAAN :
Assalamualaikum, mau nanya nih apa keistimewaan sholat dhuha dan sholat tahajjud ? [Kasih Yati].
JAWABAN :
Wa’alaikumsalam. Riyadhoh Mendulang HARTA bisa dilakukan dengan SHOLAT DHUHA. Salah satu sholat sunah yang dianjurkan oleh Rasululloh SAW adalah sholat Dhuha. Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sepenggalah (7 hasta sejak terbitnya/mulai jam -+ 07.00) sampai menjelang masuk waktu Dhuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2, 4, 8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.
Dalil disunnatkannya sholat dhuha :
1.Sabda Rasulullah SAW, “Shalatnya orang-orang yang bertaubat adalah pada saat berdirinya anak unta karena teriknya matahari.” (HR. Muslim). Sholat yang dimaksud dalam hadits ini adalah sholat Dhuha. Hadits ini juga menjelaskan bahwa waktu paling afdhol untuk melakukan sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah terik.
2.Dan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Kekasihku (Nabi Muhammad) mewasiatkan kepadaku untuk berpuasa tiga hari dalam tiap bulan, melakukan dua rakaat sholat Dhuha dan melakukan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari Muslim)
Tata cara shalat Dhuha :
• Niat berbarengan dengan Takbiratul Ihram :
“Usholli sunnat addhuha rak ‘ataini lillaahi ta’aala” artinya “Aku niat shalat sunah Dhuha 2 rakaat karena Allah” ( boleh juga Cuma “saya niat sholat Dhuha”)
• Membaca doa Iftitah
• Membaca surat al Fatihah
• Membaca satu surat didalam Al-Quran. Afdholnya rakaat pertama surat Asy-Syams dan rakaat kedua surat Al-Lail
• Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
• I’tidal dan membaca bacaanya
• Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
• Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya
• Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
• Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.
Do’a setelah shalat Dhuha :
“Allaahumma innad dhuhaa a dhuhaauka,wal bahaa a bahaauka, wal-jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal-qudrota qudratuka, wal-’ishmata ‘ishmatuka. Allahumma In kaana rizqii fissamaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu’siran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, wa in kaana ba’iidan fa qorribhu, bi haqqi dhuhaaika wa bahaaika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika wa ‘ismatika, Atinii maa aataita ‘ibaadakas shoolihiin”.
Artinya : “Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu dan perlindungan itu perlindungan-Mu”. “Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.
RAHASIA DAN KEUTAMAAN SHALAT DHUHA :
Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda : “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash ra ia berkata : “Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666).
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw : “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge.” (Shahih al-Jami`: 634).
4. Memperoleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya” ( HR.Hakim dan Thabrani ). Dalam sebuah riwayat juga disebutkan:(“Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah..(Shahih al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)
7. Sholatnya orang yang bertaubat
Rasulullah SAW bersabda, “Shalatnya orang-orang yang bertaubat adalah pada saat berdirinya anak unta karena teriknya matahari.” (HR. Muslim).
Berkata Imam Ibnul Qayyim : Sesungguhnya shalat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya Ada sebagian istri yang memperbanyak pelaksanaan shalat malam. Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, Shalat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang jika wajah kami menjadi lebih cantik. Wallohu a’lam.[Masaji Antoro, Raden Mas LeyehLeyeh].
LINK ASAL :

Pos terkait