0787. TAFSIR QS. Huud : 114

¤Inna lhasanaat yudzhibna ssayiaat¤ ini hadits/qoul ulama ngih para ustad? terus artinya apa? Assalamu ‘alaikum Warahmatullah Wabarokatuh… [Wafa Noer].
JAWABAN :

Wa’alakumussalam, itu adalah ayat Alqur’an surat hud 114 :
BISMILLAAH
أَقِمِ الصَّلاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفاً مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan- perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan- perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat” (QS. Huud : 114)
MAKSIAT dan SYAHADAT
المعصية والشهادة: المعصية لا تمنع الاتصاف بالشهادة، فيكون الميت شهيداً عاصياً؛ لأن الطاعة لا تلغي المعصية إلا في الصغائر، قال تعالى: {إن الحسنات يذهبن السيئات} [هود:114/11] أي إن الحسنات بامتثال الأوامر، خصوصاً في العبادات التي أهمها الصلاة يذهبن السيئات، قال صلّى الله عليه وسلم : «وأتبع السيئة الحسنة تمحها» (2) .
__________
(2) حديث حسن رواه الترمذي عن أبي ذر جُندُب بن جُنادة، وأبي عبد الرحمن معاذ بن جبل رضي الله عنهما.
Maksiat tidak dapat menghilangkan status SYAHADAT seseorang, maka kemungkinan bisa terjadi seorang yang telah mati berstatus mati syahid sekaligus ahli maksiat karena ketaatan tidak dapat menghilangkan kemaksiatan kecuali sebatas dosa-dosa kecil, Allah berfirman :
“Sesungguhnya perbuatan- perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan- perbuatan yang buruk” (QS. Huud : 114)
Artinya segala kebaikan dengan menjalankan perintah-perintah Allah terlebih lagi berupa ibadah yang paling special yakni shalat dapat menghilangkan perbuatan-perbuatan yang buruk, Nabi bersabda “Ikutkan kebaikan pada kejelekan niscaya akan meleburnya” (HR. at-Tirmidzi)
Al-Fiqh al-Islaam II/700
ASBAAB AN-NUZUUL
نزلت هذه الآية في أبي اليسر عمرو بن غزية الأنصاري وكان يبيع التمر فأتته امرأة تبتاع تمراً فقال : إن هذا التمر ليس بجيد وفي البيت أجود منه ، فهل لك فيه ، فقالت : نعم ، فذهب بها إلى بيته فضمها إليه وقبّلها ، فقالت له : اتق الله فتركها وندم على ذلك ، فأتى النبي ( صلى الله عليه وسلم ) وقال : يا رسول الله ، ما تقول في رجل راود امرأة عن نفسها ولم يبق شيئاً مما يفعل الرجال بالنساء إلاّ ركبه غير أنه لم يجامعها ، فقال عمر بن الخطاب : لقد ستر الله عليك لو سترت على نفسك ، فلم يردّ عليه رسول الله ( صلى الله عليه وسلم ) شيئاً ، وقال : أنظر فيه أمر ربي ، وحضرت صلاة العصر ، فصلّى النبي ( صلى الله عليه وسلم ) العصر ، فلما فرغ أتاه جبريل بهذه الآية ، فقال النبي ( صلى الله عليه وسلم ) ( أين أبو اليسر ؟ ) فقال : ها أناذا يا رسول الله ، قال : ( أشهدت معنا هذه الصلاة ؟ ) قال : نعم ، قال : ( اذهب فإنها كفارة لما عملت ) فقال عمر : يا رسول الله أهذا له خاصّة أم لنا عامة ؟ فقال ( صلى الله عليه وسلم ) ( بل للناس عامة ) .
Ayat tersebut diturunkan pada sahabat Abu al-Yusr ‘Amr Bin Ghozyah al-Anshaari, adalah ia seorang penjual buah kurma, datanglah seorang wanita berkehendak membeli kurmanya
“Kurma ini tidak bagus, dirumah ada yang lebih bagus darinya, adakah engkau menginginkannya ?” Tanya Abu al-Yusr
“Ya..!!” Jawab wanita tersebut
Maka Abu al-Yusr mengajak wanita tersebut menuju rumahnya, sesampainya dalam rumah Abu al-Yusr malah memeluk erat dan menciuminya
“Takutlah engkau pada Allah… !!” Jerit wanita tadi
Tersadarlah Abu al-Yusr dan ia melepaskannya.
Abu al-Yusr sangat menyesali perbuatannya dan mendatangi Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam
“Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Tuan atas perbuatan seorang pria yang hendak ‘menodai’ seorang wanita, ia tidak meninggalkan apapun perbuatan selayaknya pria dan wanita hanya saja tidak sampai senggama ?” Tanya Abu al-Yusr pada Nabi Muhammad
Umar Bin Khatthaab berkata “Sungguh Allah telah menutupimu bila engkau menutupi dirimu atas perbuatanmu..!!”
Baginda nabi tidak memberi jawaban apapun selain berkata
“Aku menunggu perintah Tuhanku..!
Saat itu, tiba masanya menjalankan shalat ashar, kemudian Nabi menjalankan shalat, setelah rampung datanglah Malaikat Jibril As. Dengan menurunkan ayat diatas, kemudian Nabi bertanya
“Dimana Abu al-Yusr ?”
“Saya, wahai Rasulullah” Jawab Abu al-Yusr
“Apakah engkau menjalani shalat ashar ini bersamaku” Tanya nabi
“ Ya” Jawab Abu al-Yusr
“Pergilah… sesungguhnya shalat asharmu sebagai penebus atas apa yang engkau kerjakan” Sabda Nabi
“Wahai Rasulullah, apakah yang demikian hanya khusus buatnya (Abu al-Yusr) atau juga bagi kami ?” Tanya Umar
Nabi Menjawab “Tidak… Tapi untuk semua orang”
Al-Kasyfu wal Bayaan V/193
Wallaahu A’lamu Bis Showaab

Mujawib : A Ramdhan Ab, Masaji Antoro

Pos terkait