Tanya: “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…..Pak Zon saya ingin mempelajari ilmu hadits, mohon sarannya dimana saya harus memulainya ? mungkin ada situs yang menyajikan ilmu hadits secara ringkas untuk pemula …..Wassalam”
Jawab: “Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, boleh kami tahu maksud tujuan mempelajari ilmu hadits” ?
Tanya: “Cara pikir saya sederhana saja pak, kita wajib mengenal Rasulullah sebagai orang Islam, tentu cara mengenal Beliau satu satunya cara adalah mengenal sunnah beliau…...kalau hanya membaca hadits yang didalil kan oleh seseorang kepada kita kadangkala timbul keraguan dihati…...sebab ada beberapa hadits yang shoheh tetapi kok isinya berbeda, dari situ saya berkeyakinan pasti keduanya tidak salah hanya saja kita belum mengilmuinya….”
Tanya: “Salah satu contoh tentang membaca bismilah di awal al Fatihah……Dan lagi Al Quran tidak bisa dibuka tabirnya tanpa diteladani oleh Rasulullah…”
Jawab: “Maaf, untuk mempelajari ilmu hadits umumnya tidak dapat dalam waktu seringkas-ringkasnya. Kalau tujuan mempelajari ilmu hadits untuk mengetahui tata cara Ibadah sebagaimana yang disampaikan dan dilakukan oleh Rasulullah cara mudahnya berpegang saja pada Imam Mazhab yang empat”
Tanya: “o begitu ya…..tapi bisa ngak saya hanya sebatas pengenalan tentang ilmu hadis saja….”
Jawab: “Imam Mazhab yang empat, pemimpin atau imam ijtihad kaum muslim pada umumnya (Imam Mujtahid Mutlak) yang bertalaqqi (mengaji) langsung dengan Salafush Sholeh.”
Jawab: “Imam Mazhab yang empat mengetahui dan mengikuti pemahaman Salafush Sholeh melalui lisannya Salafush Sholeh.”
Jawab: “Para Imam Mazhab yang empat melihat sendiri penerapan, perbuatan serta contoh nyata dari Salafush Sholeh”
Tanya: “saya tidak punya target untuk mendalami ilmu hadis, tetapi sebatas pengenalan saja”
Jawab: “Padahal untuk mengetahui tata cara ibadah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah melalui pemahaman hadits tidak cukup dengan ilmu hadits. Bahkan Imam Bukhari dan Imam Muslim merekapun bermazhab, bertalaqqi (mengaji) dengan ulama yang mengikuti Imam Mazhab”
Tanya: “selain ilmu hadits apa itu pak”
Jawab: “ilmu hadits untuk menganalisa sanad dan matan hadits”.
Jawab: “untuk mengetahui tata cara ibadah melalui hadits selain upaya pemahaman perlu lagi kompetensi beristinbat, menetapkan hukum perkara”
Jawab: “untuk dapat beristinbat, menetapkan hukum perkara, harus mengetahui hadits dalam jumlah yang banyak berikut riwayat turunnya, tidak cukup dengan hadits yang telah dibukukan saja, harus tahu seluruh alat bahasa seperti nahwu, shorof, balaghoh, dll”
Tanya: “wah kalau untuk ikut menganalisa tentu kita tidak mampu lagi sebab sudah jauh sekali masanya”
Jawab: “yup, oleh karenanya, untuk kita yang hidup pada zaman sekarang untuk mengetahui tata cara ibadah sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam lakukan cukupkan pada Imam Mazhab saja”
Tanya : “kalau begitu tentang sejarah ilmu hadits tentu masih bisa ditelusuri…kenapa 4 mahzab yang dipedomani ?” maksud saya selain mereka menyaksikan langsung ibadah Rasulullah dan Sahabat”
Jawab: “Kami sudah mengkaji dan menganalisa selama ini , hasutan untuk mengulang kembali pekerjaan Imam Mazhab yang empat berasal dari kaum Zionis Yahudi”
Tanya: “begitu ya…..mungkinkah maksud mereka untuk membuat keributan tentang aturan agama Islam ?”
Jawab: “yup, halus sekali cara kerja kaum Zionis Yahudi, akibatnya segelintir kaum muslim tata cara sholatnya mengikuti akal pikiran ulama yang terkena hasutan untuk mengulang kembali apa yang telah dilakukan oleh Imam Mazhab yang empat , namun mereka tidak dikenal berkompetensi untuk berijtihad dan beristinbat”
Jawab: “apa pendapat ulama lainnya tentang ulama yang terkena hasutan tersebut ? . Silahkan baca tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/09/07/pendapat-ulama/”
Jawab: “salah satunya dari seorang ulama keturunan cucu Rasulullah yang mendapatkan pengajaran tentang sholat langsung dari orang tua – orang tua mereka terdahulu yang tersambung kepada Sayyidina Ali ra yang mendapatkan pengajaran langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam “
Jawab: “beliau mengatakan dalam tulisannya pada http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=22475&catid=9 bahwa beliau sebenarnya tak suka bicara mengenai ini (menyampaikannya), namun beliau memilih mengungkapnya ketimbang hancurnya ummat”
Tanya: “Terima kasih pak, saya sudah paham sekarang..…..”
Tanya : “Saya paham sekarang makna firman Allah ta’ala yang artinya “Dan orang-orang yang kafir berkata: “Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka (QS Fushshilat [41]: 26 )”.
Jawab: “Alhamdulillah, kalau sudah paham”
Tanya: “saya pamit mungkin bapak mau istirahat wasalam”
Jawab: “Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh”
Wassalam
Zon di Jonggol, Kab Bogor 16830