1189. MEMBENTUK FRAMEWORK DAN WORLDVIEW ISLAMI

Satu aliran pemikiran yg telah lahir dr masayarkat islam abad prtengahn(+1248 M.),berniat baik demi menyucikan ajarn+amalan islam dr khurafat+bid’ah telah menimbulkan 1 akibat sampingan yg telah mengikis konsep+amalan mutawatir.
Aliran ini di dukung kajian positif ttg ‘isnaad’ dlm menilai hadits tlh mengakbtkn berlakunya kekeliruan akan kedudukn hakiki sebilangan besar dr para ulama besar+ahli sufi yg berkaliber dan semua murid2+pengikut mereka,karena kononnya mereka menggunakan hadits2 lemah dlm mnguraikn ajaran2 metafisika,akhlak dan kerohanian yg telah berperan penting dlm pnyebarn dan pengukuhan islam di berbagai tmpat. Padahal,mereka jg para pakar hadits.
Bagi mereka yg secara ilmiah dan akhlaaqiah diyakini amat berwibawa,hadits2 tersebut di terima melalui ‘tradisi mutawaatir‘,dari guru2 mereka secara terus menerus,yg mereka kenali selama ber-tahun2,adalah lebh meyakinkan bagi mereka dibandingkan teknik para muhaddits lainnya.
Hal lain yg terjadi. Banyak cendekiawan muslim (dr brbgai latar belakang) memuji habis Immanuel Kant, Karl Marx dll., tp mengkritik Al-Syfi’i,Al-Asy’ari,Al-Ghazal
i dll. (terkadang mencampur adukkan fiqih sosial dg faham sosialis yg jelas2 berbeda). Bahkan, tidaklah jarang seorang dengan keningnya yang hitam (tanda hitam pada dahi) adalah juga seorang marxisme.
Kini malah ada Muslimah berjilbab,tp protes mengapa Tuhan begitu maskulin. Muslimah brjilbab, tapi dengan berani dia menyatakan “saat di dunia/urusan duniawi tidak ada kaitannya dengan akhirat”. Muslim/muslimah tp Worldview dan framework berfikirny tidak mencerminkan worldview yang Islami.
Na’uudzubillahi min dzaalik.
(dari berbagai sumber).
Wallaahu A’lam.

Pos terkait