PERTANYAAN :
Rae Mal’s Ary
assalamu alaikum
-mohon penjelasan. Adakah kebaikan apa bagi seseorang yg membca AL-QURAN sedang ia tak tau arti y..cuma tau tata cra baca dan hukum baca,an nya saja..?
dan trimakasih jk brkenan ats pnjlasan y ,.
JAWABAN :
>> Hayat Alkafi
حدثنا محمد بن بشار حدثنا أبو بكر الحنفي حدثنا الضحاك بن عثمان عن أيوب بن موسى قال سمعت محمد بن كعب القرظي قال سمعت عبد الله بن مسعود يقول قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف ويروى هذا الحديث من غير هذا الوجه عن ابن مسعود ورواه أبو الأحوص عن ابن مسعود رفعه بعضهم ووقفه بعضهم عن ابن مسعود قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح غريب من هذا الوجه سمعت قتيبة يقول بلغني أن محمد بن كعب القرظي ولد في حياة النبي صلى الله عليه وسلم ومحمد بن كعب يكنى أبا حمزة
=======================
Menceritakan kepada kita,moh.bin basyar..memceritakan kepada kita abu bakar al hanafi..menceritakan kepada kita dohak bin utsman ari ayub bin musa berkata musa..aku mendengar mohammad bin ka’b al qordzi..dia berkata aku mendengar abdulloh bin mas’ud di berkata… telah berkata nabi saw. siapa yg membaca huruf dari kitabulloh maka dia mendaptkan kebaikan.... dan kebaikan tadi di lipat gandakan sampai sepuluh..Aku ( kata nabi ) tidak mengatakan ALIF LAM MIM satu huruf akan tetapi alif itu satu huruf lam satu huruf dan mim satu huruf.
Dan juga hadist ini diceritakan lewat jalan lain dari ibnu mas’ud dan di ceritakan oleh abul Ahwas dari ibn, mas’ud brkata abu isa..hadist ini hasan shoheh dan langka dari jalur perowi di atas… Aku ( abu isa ) mendengar dari Qutaebah diaberkata…menyampaikan ( memberikan habar ) padaku…sesungguhnya muhammad bin ka’b al qordzi dia dilahirkan pada masa nabi saw. dan moh.bin ka’b dengan kinayah ( julukan ) ABA HAMZAH
>> Kang As’ad
وقال صلى الله عليه وسلم إن القلوب تصدأ كما يصدأ الحديد فقيل يا رسول الله وما جلاؤها فقال تلاوة القرآن وذكر الموت أخرجه البيهقي في الشعب من حديث ابن عمر
Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda; Sesungguhnya hati akan berkarat sebagaimana berkaratnya besi, kemudia dikatakan; Wahai Rasululllah, apa yang dapat menghilangkan karatnya hati. Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda; Membaca al-Qur’an dan mengingat mati.
Hadits ini ditakhrij oleh imam al-Baihasi di dalam kitab asy-Syu’b dari hadit sahabat Ibnu Umar.
وقال أحمد بن حنبل رأيت الله عز وجل في المنام فقلت يا رب ما أفضل ما تقرب به المتقربون إليك قال بكلامي يا أحمد قال قلت يا رب بفهم أو بغير فهم قال بفهم وبغير فهم
Imam Ahmad bin Hambal berkata; Aku bermimpi bertemu Allah Azza wa Jall di dalam tidurku lalu aku berkata; Wahai Tuhanku, apa ibadah (taqarrub) yang paling utama yang dilakukan oleh orang-orang yang mendekatkan diri kepada-Mu?. Allah Azza wa Jall menjawab; Dengan Kalam-Ku wahai Ahmad, beliau berkata; aku (imam Ahmad) berkata; Wahai Tuhanku, dengan kefahaman atau dengan tanpa kefahaman. Allah Azza wa Jall menjawab; Dengan kefahaman atau tanpa kefahaman.
Ihya ulumudin juz 1 hlm 274 cet. Al-Haramain
>> Syifa Al’hasanah
Iman Al Ghazali di Dalam Kitabnya Ihya Ulumudin Menguraikan dengan sejelas-jelasnya bagaimana hendak tata-cara membaca Al Qur’an Imam Al Ghazali telah Membagi adab membaca Al Qur’an menjadi adab yang mengenai batin, dan adab yang mengenai lahir. Adab mengenal batin itu, di perinci lagi menjadi arti memahami asal kalimat, cara hati membesarkan kalimat Allah, menghadirkan hati di kala membaca sampai ketingkat memperluas, memperhalus perasaan dan membersihkan Jiwa. Dengan demikian kandungan Al Qur’an yang di baca dengan perantaraan lidah, dapat bersemi dalam jiwa dan meresap ke dalam hati sanubarinya. Kesemuanya ini adalah adab yang berhubungan dengan batin, yaitu dengan hati dan jiwa. Sebagai contoh Imam Al Ghazali menjelaskan, bagaimana cara hati membesarkan kalimat Allah, yaitu bagi pembaca Al Qur’an ketika dia memulainya, maka terlebih dulu ia harus menghadirkan dalam hatinya, betapa kebesaran Allah yang mempunyai kalimat-kalimat itu, Dia harus yakin dalam hatinya, bahwa Allah Azza wa Jalla. Membesarkan kalam Allah itu, bukan saja dalam membacanya, tetapi juga dalam menjaga tulisan-tulisan Al Qur’an itu sendiri, Sebagaimana yang di riwayatkan,” Ikrimah bin Abi Jahl, sangat gusar hatinya bila melihat Lembaran-lembaran yang tertuliskan Al Qur’an berserak-serak seolah-olah tersia-sia, lalu ia Memungutnya selembar demi selembar, sambil berkata:” Ini adalah kalam Tuhanku! Ini adalah kalam Tuhanku, Membesarkan kalam Allah berarti Membesarkan Allah.”