1457. HUKUM HAFIDZ-HAFIDZAH LUPA HAFALAN AL-QUR’ANNYA

PERTANYAAN :

Bacaan Lainnya

Muhajir Madad Salim
Assalamualaikum. Langsung saja. Bagaimana jika seseorang yg hafal alqur’an mendadak lupa karena :
1. Sakit panas, stroke, gegar otak ?
2. Depresi berat [tekanan bartin] bertahun-tahun dipondok belum kelar-kelar juga?
3. Sakau atau kecanduan narkotika?
Matur nuwun pencerahan serta ibarahnya. Wassalam.
JAWABAN :
>> Mbah Jenggot
 وقد علم مما قررته أن المدار في النسيان إنما هو على الإزالة عن القوة الحافظة بحيث صار لا يحفظه عن ظهر قلب كالصفة التي كان يحفظه عليها قبل. الى أن قال : وإنما المراد نسيان ينسب فيه إلى تقصير
>> Masaji Antoro 
Wa’alaikumsalam
فمذهب مالك رضي الله عنه حفظ الزائد عما تصح به الصلاة من القرأن مستحب اكد ابتداء ودواما فنسيانه مكروه ومذهب الشافعي نسيان كل حرف منه كبيرة تكفر بالتوبة والرجوع لحفظه
“Maka kalangan madzhab Malik ra hukum menjaga hafalan yang lebih dari bacaan yang membuat shalat sah (hafalan selain surat fatihah) hukumnya disunah muakkad baik diawl atau selamanya, melalaikannya hukumnya makruh,Sedang Madzhab Syafi’i melalaikan satu huruf dari hafalan diatas tergolong dosa besar yang hanya dapat terlebur dengan bertaubat dan kembali menghafalnya”. [Hasyiyah as-Shoowy III/68].
وفي الحديث القدسي ” من شغله ذكري عن مسئلتي أعطيته أفضل ما أعطي السائلين والإشتغال بحفظه أفضل من الإشتغال بالعلم الزائد على فرض العين و نسيانه ولو بعذر كمرض واشتغال بعيني كبيرة. الشرقاوي ١/١٦٤.
“Dalam sebuah hadits Qudsy dituturkan : Barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan mengingat-Ku sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya yang lebih baik daripada apa yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta.
Dan menyibukkan diri menghafalnya lebih utama ketimbang menyibukkan diri mencari ilmu yang yang diluar ketentuan fardhu ain, sedang melalaikannya meskipun karena ‘udzur seperti sakit dan kesibukan yang bersifat kewajiban tergolong dosa besar. [Hasyiyah as-Syarqawy I/165].
>> Awan As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy ‎
1,2,3.trmasuk lupa yang berakibat hukum haram dan dosa besar semua walaupun sebab adanya udzur seperti sakit atau sibuk yg brsifat kewajiban(sprt mencari nafkah dll).karena sesibuk apapun untk menjaga hafalan,masih bisa di lakukan walaupun dengan cara membaca dalam hati. [nihayatuz zain 362-363, bariqotun mahmudah 4/195 ].
Link Diskusi >>

Pos terkait