1556. MENYENTUH DZAKAR JIN MEMBATALKAN WUDHU

PERTANYAAN :
Assalaamualaikum, Nanya lagi om. Dulu saya pernah baca di salah satu kitab (lupa-lupa ingat, lagi dicari lagi), bahwa menyentuh Zakar Jin itu membatalkan Wudlu. Apa benar demikian ? Matursuwun, wassalaamu’alaikum. [Mlaku Ndungkluk].
JAWABAN :
Menyentuh dzakar Jin itu membatalkan Wudlu, jika jin tersebut  dalam bentuk manusia (anak adam).
قَوْلُهُ: (فَرْجِ الْآدَمِيِّ) وَالْجِنِّيُّ كَالْآدَمِيِّ إذَا كَانَ عَلَى صُورَةِ الْآدَمِيِّ كَمَا مَرّ
Perkataan mushannif  “Farjil-Adamiyyi” (kelamin manusia / bangsa Adam) termasuk juga bangsa Jin dihukumi seperti bangsa manusia (adamiyyi), demikian apabila atas bentuk manusia, sebagaimana penjelasan yang lalu. (Hasyiyah Bujairimiy).
Maksudnya berbentuk seperti manusia termasuk dzakarnya. Apabila jin tersebut tidak menyerupai manusia, misalkan menyerupai anjing maka menyentuh dzakarnya tidak membatalakan wudhu’.
Dijelaskan dalam Hasyiyah Albaijuri juz 1 halaman 70 :
والتقييد بالادمي يخرج البهيمة وأما الجني فهو كالادمي بنائ علي حل منا كحتهم علي المعتمد

Kalau yang dari Baijuri tidak disyaratkan harus berwujud anak Adam/manusia. Dan bangsa jin hukumnya seperti manusia,berdasarkan qoul yang menghalalkan pernikahan manusia dengan jin. Lafazh: حل منا كحتهم “halal penerapan pernikahannya” yakni dalam bentuk adamiyy. Sedang kitab I’anatut tholibin jus 1 hal 63 menyebutkan :

WA AMMAA FARJU AL-JINNIYYUN FAYANQUDLU MASSAHU, IDZAA TACHAQQOQO MASSU FARJIHI.
(Adapun menyentuh farji bangsa jin, maka menyentuhnya membatalkan apabila nyata menyentuh farjinya).
Kedua ibaroh di atas, intinya sama, namun ada perbedaan dalam alasan. Yang satu karena mengacu pada pendapat yang menghalalkan pernikaahan jin dan manusia. Sedangkan ibaroh yang dari I’anah, sama saja, halal atau haram pernikahan jin dan manusia, menyentuh kelaminnya tetap membatalkan.
SAWA_UN QULNAA LAA TACHILLU MUNAAKACHATUHUM AM LAA LICHURMATIHI BI WUJUBI AL-SATRI ‘ALAIH WA TACHRIIMI AL-NAZDORU ‘ALAIHI KA AL-ADAMIYYI
(Sama juga kami mengatakan haram menikahi jin atau tidak, karena khormatan farjinya dengan kewajiban menutupi farjinya dan haram memandang farjinya, seperit bangsa manusia). Wallaahu A’lamu Bis Showaab. [Ibnu Toha, Mlaku Ndungkluk, Hcaqiir Faqiir Nyengiir ].
Link Asal :

www.fb.com/groups/piss.ktb/414456281910519/

Pos terkait