1715. MENGGUNAKAN LAFADZ SIYADAH SAAT ADZAN

PERTANYAAN :
Assalamu’alaikum. Tulung-tulung, ana dikatain melakukan bid’ah dholalah dalam adzan dan iqamat dengan menambahkan lafadz siyadah (sayyidinaa). Karena ana dah terbiasa dalam shalawat menambahkan lafadz sayyidina, jadi dalam adzan dan iqamat pun suka pakai. Mohon pencerahanya hukum menambahkan lafadz siyadah dalam adzan dan iqamat. Syukran. [Hari Whank].
JAWABAN :
Wa’alaikumsalam. Boleh memakai tambahan sayyidina sebelum lafad Muhammad, tapi karena umumnya tidak menggunakan sayyidinaa maka tidak usah pakai sayyidinaa agar tidak menjadi kebingungan di kalangan umat. Dalam Hasyiyah Jamal 1/388 mengutip keterangan Syeikh Ali Asysyabramullisi :
يؤخذ من هذا سن الاتيان بلفظ السيادة في الاذان
YU`KHADZU MIN HAADZAA SANNUL ITYAAN BILAFZHIS SIYAADAH FIL ADZAAN. [ Ta’bir tersebut termaktub juga dalam Syarwani ‘alat Tuhfah 1/86 ].
Dijelaskan dalam Hasyiyah as-Syibro Malisy I/153 :
( قوله : لأن فيه الإتيان إلخ ) يؤخذ من هذا سن الإتيان بلفظ السيادة في الأذان ، وهو ظاهر لأن المقصود تعظيمه صلى الله عليه وسلم بوصف السيادة حيث ذكر . لا يقال : لم يرد وصفه بالسيادة في الأذان . لأنا نقول : كذلك هنا وإنما طلب وصفه بها للتشريف وهو يقتضي العموم في جميع المواضع التي يذكر فيها اسمه عليه الصلاة والسلام
(Keterangan karena didalamnya mendatangkan dst) melihat dhahirnya redaksi tersebut sunah juga menggunakan siyadah (sayyidina) saat adzan, dan ini adalah dhahir karena tujuannya adalah memuliakan Nabi Muhammad SAW saat disebutkan nama Beliau. Tidak boleh dikatakan “Tidak terwarid (terdapat keterangan pemakaian siyadah saat adzan”. Karena Kami (syafi’iyyah) menilai “Begitu saat adzan, sebab pemakaiannya dimaksudkan untuk memuliakan beliau dan dalam hal ini berlaku pada semua tempat dan kondisi saat dituturkan nama beliau SAW. [ Hasyiyah as-Syibro Malisy I/153 ]. Wallohu a’lam. [Abdullah Afif, Masaji Antoro].
Link Asal :

www.fb.com/groups/piss.ktb/451393468216800

Pos terkait