2049. Apakah mereka menuhankan kesenangan

 
Kami bukanlah meng-ghibah (mempergunjingkan) atau membenci atau memusuhi kerajaan dinasti Saudi maupun para ulamanya yang mengikuti ajaran ulama Muhammad bin Abdul Wahhab,  sebagaimana contohnya yang telah disampaikan dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/11/12/dalam-dunia-islam/

Kami hanya menjalankan sunnah Rasulullah untuk menggunakan tangan kami untuk membuat tulisan terhadap kesalahpahaman-kesalahpahaman yang telah terjadi yang diakibatkan hasutan atau ghazwul fikri (perang pemahaman) yang dilancarkan oleh kaum Zionis Yahudi, sebagaimana contohnya yang telah disampaikan dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/11/08/cara-melumpuhkan-kekuatan/

Bacaan Lainnya

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya merubah dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itulah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim)

Pada hakikatnya mereka yang memilih mengenang ulama Muhammad bin Abdul Wahhab dibandingkan Maulid Nabi maka mereka adalah korban hasutan atau korban ghazwul fikri (perang pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi, sebagaimana contohnya yang telah disampaikan dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/11/08/pengakuan-dan-kenyataan/

Contohnya kerajaan dinasti Saudi bersekutu dengan Amerika yang merupakan representatif dari kaum Zionis Yahudi untuk menyusun kurikulum pendidikan agama sebagaimana contohnya dapat kita ketahui dalam video pada http://www.youtube.com/watch?v=690j3fAWIZY dimulai pada menit ke 2:56

Berikut transkript subtitle yang kami dapatkan dari melihat video tersebut

***** awal transkript subtitle *****
Perwakilan pemerintah Amerika:

”Selama bertahun-tahun kami bekerja sama dengan pemerintahan Saudi untuk urusan menghapus segala apa yang mengarah kepada fanatisme terhadap kelompok-kelompok agama lain di dalam kurikulum pelajaran di Arab Saudi dan di beberapa tempat lainnya”.
”Hasilnya, pemerintahan Saudi di bulan Juli 2006 telah menetapkan untuk keperluan mengkoreksi dan memperbaharui buku-buku pelajarannya, juga menghilangkan semua celah besar yang mengarah pada kebencian terhadap berbagai kelompok dan agama lain”
”Sedangkan pemerintah Saudi telah menyebutkan bahwa mereka akan menyelesaikan proyek ini, di awal tahun pelajaran 2008”
***** akhir transkript subtitle *****

Begitupula informasi terkini tentang kebijakan kerajaan dinasti Saudi terhadap Yahudi Israel dapat kita ketahui salah satunya dari http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/10/10/mbnqxp-saudi-hapus-israel-dari-daftar-musuh

***** awal kutipan *****
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Kerajaan Arab Saudi dilaporkan menghapus rezim Zionis Israel dari daftar negara-negara yang menjadi musuh Negeri Petrodolar tersebut.

Situs berita Nahrain Net mengungkap kebijakan rezim Al Saud yang menghapus nama Israel dari daftar negara-negara musuh Saudi. Fars News, Selasa (9/10), melaporkan, selain menghapus Zionis Israel dari daftar musuh, Departemen Informasi Saudi memerintahkan media-media di negara tidak mempublikasikan artikel tentang bahaya Israel bagi kawasan Timur Tengah.

Menurut para pemerhati, departemen informasi Saudi menginstruksikan media-media negara itu untuk memusatkan perhatian ke Iran dan mempropagandakan Teheran adalah musuh pertama Riyadh dan negara-negara sekitar Teluk Persia sekutu Barat, bukan Tel Aviv.
***** akhir kutipan *****

Firman Allah Azza wa Jalla, yang artinya,“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui“. (QS Al Mujaadilah [58]:14 )

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” , (QS Ali Imran, 118)

Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati“. (QS Ali Imran, 119).

Lihatlah sekeliling Mekah , memang orang kafir tampak tidak memasuki Mekah namun produk-produk mereka membanjiri di sekeliling Mekah sehinga menuhankan kesenangan atau mengikuti paham hedonisme bertentangan dengan Sunnah Rasulullah untuk berlaku zuhud dalam menjalani kehidupan di dunia

Dari Abul Abbas — Sahl bin Sa’ad As-Sa’idy — radliyallahu ‘anhu, ia berkata: Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Wahai Rasulullah! Tunjukkan kepadaku suatu amalan yang jika aku beramal dengannya aku dicintai oleh Allah dan dicintai manusia.” Maka Rasulullah menjawab: “Zuhudlah kamu di dunia niscaya Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia niscaya mereka akan mencintaimu.” (Hadist shahih diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan lainnya).

Ibnu Mas’ud ra. melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidur di atas kain tikar yang lusuh sehingga membekas di pipinya, kemudian berkata, ”Wahai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, bagaimana kalau saya ambilkan untukmu kasur?” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab, ”Untuk apa dunia itu! Hubungan saya dengan dunia seperti pengendara yang mampir sejenak di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR At-Tirmidzi)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku takuti atas kalian, tetapi aku takut pada kalian dibukakannya dunia bagi kalian sebagaimana telah dibuka bagi umat sebelum kalian. Kemudian kalian berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba, dan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.

Abu Sulaiman ra berkata, ”Utsman bin ‘Affan dan Abdurrahman bin Auf adalah dua gudang harta dari sekian banyak gudang harta Allah yang ada di bumi. Keduanya menginfakkan harta tersebut dalam rangka mentaati Allah, dan bersiap menuju Allah dengan hati dan ilmunya.”

Berikut beberapa informasi perkembangan Mekah pada masa kini

Sumber http://deleteisrael.pun.bz/kisah-nyata-demi-investasi-asing-saudi-k.xhtml

**** awal kutipan ****
“It is the end of Mecca,” kata Irfan al-Alawi, Direktur Pelaksana Islamic Heritage Research Foundation di London, kepada The Guardian. Nada suaranya murung seperti juga suara Sami Angawi.

Hampir 40 tahun yang lalu arsitek ini mendirikan Pusat Penelitian Ibadah Haji di Jeddah. Dengan masygul ia menyaksikan transformasi Mekah berlangsung di bawah kuasa para pengusaha properti dan pengembang. “Mereka ubah tempat ziarah suci ini jadi mesin, sebuah kota tanpa identitas, tanpa peninggalan sejarah, tanpa kebudayaan, dan tanpa lingkungan alam. Bahkan mereka renggut gunung dan bukit.”

Angawi, 64 tahun, mungkin terlalu romantis. Ia mungkin tak mau tahu hukum permintaan dan penawaran: jumlah orang yang pergi haji makin lama makin naik; kalkulasi masa depan mendesak. Mekah harus siap. Tapi Angawi justru melihat di situlah perkaranya. Ia menyaksikan “lapisan- lapisan sejarah” Mekah dibuldoser dan dijadikan lapangan parkir.

Akhirnya ia, yang lahir di Mekah, menetap di Jeddah, di rumah pribadinya yang didesain dengan gaya tradisional Hijaz. Ketika Abraj al-Bait dibangun seperti Big Ben yang digembrotkan (“Meniru seperti monyet,” kata Angawi), ia merasa kalah total. Ia lebih suka tinggal di Kairo.

Tapi bisakah transformasi Mekah dicegah? Kapitalisme membuat sebuah kota seperti seonggok besi yang meleleh, untuk kemudian dituangkan dalam cetakan yang itu-itu juga. Dengan catatan: dalam hal Mekah, bukan hanya karena “komersialisasi Baitullah” kota suci itu hilang sifat uniknya. Angawi menyebut satu faktor tambahan yang khas Arab Saudi: paham Wahabi.

Wahabisme, kata Angawi, adalah kekuatan di belakang dihancurkannya sisa-sisa masa lalu. Dalam catatannya, selama 50 tahun terakhir, sekitar 300 bangunan sejarah telah diruntuhkan. Paham yang berkuasa di Arab Saudi ini hendak mencegah orang jadi “syirik” bila berziarah ke petilasan Nabi, bila menganggap suci segala bekas yang ditinggalkan Rasulullah—dan sebab itu harus disembah.

Sejarah Arab Saudi mencatat dihapusnya peninggalan sejarah itu secara konsisten. April 1925, di Madinah, kubah di makam Al-Baqi’ diruntuhkan. Beberapa bagian kasidah karya Al- Busiri (1211–1294) yang diukir di makam Nabi sebagai himne pujaan ditutupi cat oleh penguasa agar tak bisa dibaca. Di Mekah, makam Khadijah, istri Nabi, dihancurkan. Kemudian tempat di mana rumahnya dulu berdiri dijadikan kakus umum.

Contoh lain bisa berderet, juga protes terhadap tindakan penguasa Wahabi itu. Di awal 1926, di Indonesia berdiri “Komite Hijaz” di kediaman KH Abdul Wahab Chasbullah di Surabaya, ekspresi keprihatinan para ulama.

Reaksi dari seluruh dunia Islam itu berhasil menghentikan destruksi itu. Tapi kini, di abad ke-21, Wahabisme dan kapitalisme bertaut, dan Mekah berubah.
**** akhir kutipan ****

Sumber: http://deleteisrael.pun.bz/keterlaluan-saudi-akan-merubah-tanah-suc.xhtml

**** awal kutipan ****
Koran Independent terbitan Inggris melaporkan bahwa situs-situs bersejarah kota Mekkah akan dirusak untuk menyediakan lahan pembangunan hotel-hotel mewah dan pusat-pusat perbelanjaan. Perubahan pemandangan seperti itu mencuatkan gumaman sembunyi-sembunyi warga Saudi yang menyebut kota Mekkah telah berubah menjadi Las Vegas Saudi. Karena dalam 10 tahun terakhir, banyak situs-situs suci dan bersejarah Islam yang telah dirusak. Tidak hanya sebagai tuan rumah jutaan jemaah haji yang datang dari seluruh penjuru dunia, namun kini setiap tahunnya Mekkah juga menerima kehadiran pusat-pusat hiburan dan perbelanjaan mewah.

Bagi para penguasa Saudi, Mekkah adalah simbol kemajuan dan masa depan negara. Pencakar langit yang dibangun dengan pendapatan penjualan kekayaan minyak itu menjadi simbol kekuasaan dan kemegahan rezim al-Saud.

Setiap hari jumlah warga Saudi yang mengkhawatirkan politik keluarga kerajaan Saudi itu semakin bertambah, khususnya warga Mekkah dan Madinah yang menyaksikan langsung ketamakan rezim atas pembangunan gedung-gedung megah. Apalagi aksi tersebut didukung oleh para ulama Wahabi yang menentang pelestarian situs- situs bersejarah.

Pengembangan kota dijadikan alasan bagi rezim al-Saud yang ingin mengikis nilai-nilai sakral kota Mekkah dan Madinah. Namun di sisi lain banyak negara yang enggan menyuarakan protes atas aksi pemerintah Saudi itu. Selain Iran dan Turki, banyak negara yang lebih memilih bungkam daripada visa jemaah haji mereka dicabut
**** akhir kutipan ****
Kelak generasi muda muslim berikutnya akan tidak lagi tahu tempat perjanjian Hudaibiyah, mustajabnya Jabal Qubis untuk tempat berdoa bahkan perkampungan kelahiran baginda Sayyidina Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam akan tinggal “menurut cerita” tidak lagi dalam bentuk fisik aslinya.
Patutlah ada yang berpendapat bahwa pelayan dua tanah suci, diibaratkan telah merusak agama. Bahkan dipertanyakan mengapa mereka membenci jejak atau peninggalan Nabi seolah-olah mereka membenci Nabi Sayyidina Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, sebagaimana disampaikan dalam tulisan pada http://malai-ur.blogspot.com/2010/12/10-sebab-kenapa-wahabi-dikatakan.html

Wassalam

Zon di Jonggol, Kabupaten Bogor 16830

Pos terkait