3295. KAJIAN KITAB HIKAM BAGIAN – 10

Oleh: Yai Mbah Jenggot II
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيد المرسلين وإمام المتقين نبينا محمد وعلى جميع إخوانه من النبيين والمرسلين وعلى ءاله الطيبين
KAJIAN HIKAM 10 : IKHLAS ADALAH RUH DAN RAHASIA DITERIMANYA AMAL
شرح الحكم العطائية لابن عطاء الله السكندري الَأَعْمَالُ صُوَرٌ قَائِمَةٌ وَأَرْوَاحُهَا وُجُوْدُ سِرِّ الْإِخْلَاصِ فِيْهَا.
Amal adalah gambaran yang berdiri tegak, sedangkan ruhnya ialah keikhlasan yang ada padanya.
Amal kebaikan itu ibaratnya adalah kerangka, sedangkan ruhnya yang menjadi sumber kehidupannya adalah keikhlasan dalam beramal.
Amal ibadah yang tegak kuat dan kokoh ikatannya dengan iman ialah dilaksanakan oleh hati yang ikhlas.
Apabila seseorang beramal dengan tanpa ikhlas maka amalnya akan sia-sia, seperti seorang yang memberikan hadiah kepada seorang dengan berharap imbalan duniawi maka ia sebenarnya tidak ikhlas
Alloh berfirman:
وما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين
Dan tidaklah mereka itu diperintahkan melainkan supaya sama menyembah Allah, dengan tulus ikhlas menjalankan agama untuk-Nya semata-mata (al-Bayyinah: 5)
عن ابي اما مة اليا هلي رضي اللة عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ان الله لايقبل من العمل الا ما كان له خالصا ويبتغي به وجهه (رواه النسائ
dari Abu Umamah Al-bahiliy r,a. berkata, Rasullah SAW. Bersabda, sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amal kecuali yang ikhlas untuk-Nya, dan bertujuan untuk mencari ridha-Nya
(HR Nasa’i).
Dalam Hadist Lain dijelaskan
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya.
Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.
Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya.
Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
Dalam keterangan yang lain dijelaskan tentang pembagian Ikhlas :
-Pertama, ikhlasnya seorang hamba adalah bersihnya amal mereka dari unsur riya’, baik yang jelas maupun yang tersembunyi, ia beramal hanya karena Allah SWT dengan mengharap pahala-Nya dan menghidarkan diri dari siksa-Nya.
-Kedua, ikhlasnya orang yang cinta kepada Allah adalah dengan beramal hanya karena Allah sebagai bentuk ta’zhim (mengagungkan), karena Allah berhak untuk diagungkan, tidak karena yang lainnya juga bukan karena apa-apa.
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Rabi’ah Al-Adawiyah: Mereka semua beribadah kepada-Mu hanya karena takut akan siksa neraka Dan mereka menganggap bahwa kesuksesan adalah target yang paling utama Atau dengan tujuan agar menjadi penghuni surga-Mu Dengan amal-amal yang sedikit, dan agar dapat meminum salsabila Saya tidak mengharapkan surga dan neraka sebagai tujuan sama sekali Saya juga tidak ingin meraih suatu pengganti apapun atas kecintaanku kepada-Mu.
-Sedangkan ketiga, adalah ikhlasnya orang-orang yang dekat kepada Allah dimana mereka ketika beramal tidak merasa memiliki apa-apa.
Mereka hanya beramal karena Allah, bahkan merasa bahwa mereka tidak beramal sama sekali untuk diri mereka.
*Adapun penjelasan lain tentang ikhlas silahkan merujuk pada doc berikut ini :
*adapun kajian Hikam sebelumnya
(والله أعلم بالصواب والخطاء)
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
LINK ASAL:

Pos terkait