Karya : Al Habib Abdullah Alwi Al Haddad
وَلا تَجتَمِعَ بِأَحدٍ مِنَ المَشايِخِ المُتَظاهِرينَ بِالتَّسلِيكِ إِلاَّ عَن إِذنِهِ، فَإِن أَذِنَ لَكَ فاحفَظ قَلبَكَ وَاجتَمِع بَمَن أَرَدتَ وَإِن لمَ يَأذَن لَكَ فَاعلَم أَنَّهُ قَد آثَرَ مَصَلَحَتَكَ فَلا تَتَّهِمَهُ وَتَظُنَّ بِهِ الحَسدَ وَالغَيرَةَ، مَعَاذَ الله أَن يَصدُرَ عَن أَهلِ الله وَخاصَّتِهِ مِثلُ ذَلِكَ.
Jangan sekali-kali datang pada Syaikh yang lain, dan berpura-pura dengan taslik (mencari jalan kepada Allah Ta’ala),melainkan dengan izin Syaikhmu. Jika Syaikhmu mengizinkan untuk menemui Syaikh yang lain barulah anda menemuinya, dan peliharalah hatimu dari berpaling. Jika anda akan menemui orang-orang yang biasa, tidaklah bermasalah walaupun tanpa izin dari Syaikhmu.
Ketahuilah bahwa Syaikhmu sangat mengalah tentang apa-apa yang baik untukmu, dengan itu janganlah engkau menuduh dan menyangka bahwa dia menyimpan perasaan dengki dan cemburu terhadap dirimu, perlindungan hanya dari Allah jika hal itu muncul dari ahlulloh dan orang-orang khusus-Nya.
وَاحذَر مِن مُطالَبَةِ الشَّيخِ بِالكَرَامَاتِ وَالمُكَاشَفَةِ بِخَوَاطِرِكَ فَإِنَّ الغَيبَ لا يَعلَمُهُ إِلاَّ الله، وَغَايَةُ الوَلِيِّ أَن يُطلِعَهُ اللهُ علَى بَعضِ الغيُوبِ في بَعضِ الأَحيان،
وَرُبَّما دَخَلَ المُريدُ علَى شَيخِهِ يَطلُبُ مِنهُ أَن يُكاشِفَهُ بِخاطِرِهِ فَلا يُكاشِفَهُ وَهُوَ مُطَّلِعٌ عَليهِ وَمُكاشَفٌ بِهِ صِيَانَةً لِلسِرِّ وَسَتراً لِلحالِ فَإِنَّهُم رَضِيَ الله عَنهُم أَحرَصُ النَّاسِ علَى كِتمانِ الأَسرارِ وَأَبعَدُهُم عَنِ التَّظاهُرِ بِالكرَاماتِ والخَوارِقِ وَإِن مُكِّنُوا مِنها وَصُرِّفُوا فِيها.
Awas anda jangan coba-coba menuntut agar Syaikhmu mengeluarkan kelebihan-kelebihannya atau keramat-keramatnya. Apalagi agar menyingkap rahasia hatimu, sebab yang ghaib tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT, atas kelebihan-kelebihan seorang wali, hanya Allah saja yang dapat menyingkapkan baginya setengah dari yang ghaib pada waktu tertentu dan tidak selalu.
Barangkali anda ingin menguji Syaikhmu, lalu anda menuntut supaya Syaikh menyingkap rahasia-rahasia hatimu, pada lahirnya Syaikhmu tidak mau menyingkapnya namun bathinnya mungkin dapat mengetahui rahasia bathinmu dan dapat dengan mudah menyingkap yang ada dalam dirimu, hanya sayangnya ia tidak mau mengatakan-nya.
Hal ini dikarenakan untuk memelihara rahasia murid, dan menutupi hal-hal rahasia hatimu, Sebab para syaikh -semoga Allah meridloinya- sangat mengutamakan menutupi rahasia-rahasia dirinya, dan sangat jauh untuk menonjolkan dirinya dengan keramat-keramat atau perkara-perkara yang luar biasa. Kepada orang banyak, meskipun ia kuasa dan mampu untuk melakukan-nya serta diizinkan untuk melahirkannya.
وَأكثَرُ الكرَاماتِ الوَاقِعَةِ مِنَ الأَولِيَاءِ وَقعَت بِدونَ اِختِيَارِهِم، وَكاَنوا إِذا ظَهرَ عَليهُم شَيءٌ مِن ذَلِكَ يُوصونَ مَن ظَهرَ لَهُ أَن لا يُحَدِّثَ بِهِ حَتَّى يَخرُجُوا مِنَ الدُّنيا، وَرُبَّما أَظهَرُوا مِنها شَيئاً اختِيَاراً لِمَصلحَةٍ تَزيدُ علَى مَصلَحةِ السِّترِ .
Adapun masalah keramat yang timbul dari para Auliya hampir semuanya, bukan dari kehendak dirinya sendiri. bila keramat itu tampak dimuka orang banyak, mereka langsung menasehati agar tidak disiarkan kepada orang lain sampai ia wafat, baru boleh disiarkan. Pernah juga mereka menunjukkan keramat pada orang ramai karena lebih memilih adanya kebaikan yang lebih daripada kebaikan dalam menyembunyikannya. Wallohu a’lam. [Oleh : Ust. Nur Hamzah].
LINK ASAL :
www.fb.com/notes/1603260666363402/