NASHOIHUL IBAD Karya SYEIKH NAWAWI AL-BANTANIE yang merupakan syarah atas kitab AS-SYAIKH SYIHABUDDIN AHMAD BIN HAJAR AL-ASQOLANI (IBNU HAJAR AL-ASQOLANI) (4)
-
Maqolah 21: (DIKATAKAN: ”TIDAK ADA KEASINGAN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI KEUTAMAAN,DAN TIDAK ADA TANAH AIR BAGI ORANG BODOH”)Maksudnya: orang yang disifati dengan keilmuan dan mengamalkan ilmunya, maka ia dimuliakan lagi terhormat di sisi manusia, di negri manapun ia berada, maka keberadaannya di setiap negri di sisinya adalah tanah airnya, meskipun ia pendatang,Sedangkan orang bodoh kebalikan dari hal itu.Maqolah ke 22: (DIKATAKAN: ”SIAPA SAJA YANG DENGAN KETA’ATANNYA DISISI ALLAH DEKAT,MAKA IA DITENGAH2 MANUSIA MENJADI TERASING”)Maksudnya adalah: siapa saja yg senang menyibukan diri dengan berbuat ta’at kepada Allah ta’ala,jadilah ia terasing jauh dari manusia.Maqolah ke 23: (DIKATAKAN:”GERAKAN TA’AT MENUNJUKAN MA’RIFAT, SEBAGAIMANA GERAKAN TUBUH MENUNJUKANKEHIDUPAN.”)yakni: sesungguhnya perbuatan ta’at seorang hamba kepada Allah merupakan tanda atas ke ma’rifatannya kepada Allah. Dan Apabila sedikit, maka sedikit pula, karna sesungguhnya dhohir itu adalah cerminan batin.Maqolah ke 24: (NABI SAW.BERSABDA: ”SUMBER SEMUA KESALAHAN ADALAH CINTA DUNIA) yaitu sesuatu yang melebihi kebutuhan (DAN SUMBER FITNAH ADALAH TIDAK MENGELUARKAN 1/10) zakat pertanian DAN ZAKAT) pada umumnya.Ini adalah athof ‘am ala khos.Karna sesungguhnya al-‘Usryru(1/10) itu hanya khusus pada tanaman dan buah2an,sedangkan zakat meliputi al ‘Usyru tersebut,zakat emas dan perak,binatang ternak,dan zakat badan (zakat fitrah)Maqolah ke 25: (DIKATAKAN: ”ORANG YANG MENGAKUI KEKURANGAN ) yakni lemah dari perbuatan ta’at (SELAMANYA ADALAH ORANG YANG TERPUJI, DAN MENGAKUI KEKURANGAN ITU TANDA-TANDA DITERIMANYA AMAL”)Karna hal itu menunjukan tidak adanya sifat ‘ujub dan sombong.Maqolah ke 26: (DIKATAKAN:” KUFUR NIKMAT ITU TERCELAH)Yakni tidak bersyukur terhadap nikmat menunjukan kerendahan jiwa(DAN BERTEMAN DENGAN ORANG BODOH)Yaitu orang yang menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya padahal ia mengerti kejelekannya (ADALAH SIAL”)Yakni tidak berkah.Sebagaimana imam Thobroniy meriwayatkan dari Busyair, bahwasannya Nabi SAW.bersabda: ”ishrimil ahmaq” (putuskanlah orang bodoh).Yakni putuskanlah mencintainya. Maknanya jangan menemaninya karna kejelekan prilakunya, dan karna sesungguhnya tabiat itu suka mencuri, dan kadang2 tabiatmu mencuri dari dirinya. (ATH-THIBA‘A SARROQOTUN WA QOD YASRUQU TOB’UKA MINHU)(LIANNA ATH-THIBA’A SARROQOTUN WA QOD YASRUQU TOB’UKA MINHU)Diriwaytkan oleh imam turmudzi dari ibn Amr, bahwasannya Nabi SAW. Bersabda:’‘ada 2 perilaku,siapa saja yang ada 2 perilaku itu pada dirinya, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan orang yang sabar, dan siapa saja yang keduanya tidak ada pada dirinya, maka Allah tidak mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan tidak pula orang yang sabar:1.orang yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang diatasnya,lalu ia mengikutinya dan dalam urusan dunianya ia melihat kepada orang di bawahnya,lalu ia memuji Allah atas segala karunia yang diberikan Allah kepadanya, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan penyabar.2.dan orang yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang dibawahnya, dan dalam urusan dunianya melihat kepada orang di atasnya,lalu ia bersedih atas segala ketertinggalannya, maka Allah tidak akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan penyabar”Maqolah ke 27: seorang penyair berkata: -WAHAI ORANG YANG SIBUK DENGAN DUNIANYA*SUNGGUH TERTPU DIRINYA OLEH PANJANG ANGAN2 -ATAU SENANTIASA DALAM KELALAIAN*HINGGA SEMAKIN DEKATKEPADA DIRINYA SANG AJAL -KEMATIAN DATANG DENGAN TIBA2*SEMENTARA KUBUR ADALAH PETI AMAL -SABARLAH MENGHADAPI KEADAAN DUNIA*TIADA KEMATIAN KECUALI DENGAN AJALDiriwayatkan oleh imam Dailamiy bahwasannya Nabi Saw bersabda:”meninggalkan dunia lebih pahit dari buah jadam dan lebih berat dari tebasan pedang di jalan Allah.Tidaklah seseorang yang meninggalkan dunia, melainkan Allah pasti akan memberinya ganjaran yang telah Allah berikan kepada para syuhada.Meninggalkan dunia itu ialah menyedikitkan makan, rasa kenyang, dan tidak menyukai pujian dari manusia.Karna sesungguhnya, siapa saja yang lebih menyukai pujian dari manusia, maka ia lebih mencintai dunia dan kenikmatannya,dan siapa saja yang dibahagiakan oleh kenikmatan yang paling nikmat (surga), maka hendaklah ia tinggalkan dunia dan pujian dari manusia”Maqolah ke28: (DARI ABU BAKAR ASY-SYIBLIY RA.)Bagdad tempat kelahiran beliau dan tumbuh dewasanya, beliau bersahabat dengan Syekh Al-Junaid dan beliau bermadzhab maliki.Beliau ”hidup” selama 87 tahun, dan meninggal tahun 334 h., dan makam beliau ada di bagdad.(SYEKH ASY-SYIBLIY TERMASUK DIANTARA PEMBESAR AHLI MA’RIFAT)Kepada Allah ta’ala(BELIAU BERKATA:)Didalam munajatnya: (”WAHAI TUHANKU SESUNGGUHNYA AKU MENYUKAI UNTUK MEMEBERIKAN KEPADA-MU SELURUH KEBAIKANKU SERTA KEFAKIRANKU)Yakni kebutuhanku kapada kebaikan itu (DAN KELEMAHANKU) yakni ketidak-mampuanku memperbanyak ibadah. (MAKA BAGAIMANA ENGKAU TIDAK SUKA WAHAI TUAN-KU, UNTUK MEMBERIKAN SESUATU KEPADAKU) yakni Engkau memberi ma’af bagiku (AKAN SELURUH KESALAHANKU, DISERTAI MAHA KAYANYA ENGKAU, WAHAI TUHANKU, DARIKU”) yakni dari menyiksaku, karna segala kesalahanku tidak akan membahayakan Engkau dan segala kebaikanku tidak akan memberi manfa’at kepada-Mu.Berikut ini adalah bait-bait syair yg telah diizakan kepadaku(Syekh nawawi Al-bantanie) oleh salah seorang ulama untuk dibaca 7 kali usai shalat jum’at.ilahi lastu lilfirdausi ahlan#wa laa aqwa ala naaril jahimi.Fahab liy zullatiy wa ighfir dzunubi#fa innaka ghoofirud Dzanbil Adhiimi.Wa’Aamilniy mu’amalatil Kariimi#wa tsabitnii ‘alan Nahjil Qowiimi.‘ya Tuhanku. Tak layak bagiku menghuni surga firdaus-Mu#namun aku tak kuat bila menempati neraka jahim.Ma’afkan semua kesalahanku,dan ampunilah dosaku#karna hanya Engkaulah yang mengampuni dosa2 besar.Perlakukanlah aku sebagaimana engkau memperlakukan orang2 Mulia#dan kokohkanlah keyakinanku pada jalan yang lurus.(HIKAYAT) Syeikh Asy-Syibliy perna berkunjung kepada Ibnu Mujahid, lalu beliau dipeluk oleh Ibnu Mujahid dan dicium diantara kedua matanya (dahinya).Lalu Ibnu mujahid ditanya mengenai hal itu.Beliau berkata: ”Aku perna melihat Nabi Saw di dalam tidur, dan sunggu Asy-Syibliy mendatangi Nabi Saw. lalu Nabi Saw berdiri menyambutnya dan mencium keningnya.Lalu aku berkata: ”wahai Rasulullah, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap Asy-Syibliy? Beliau menjawab: ”karna, tidaklah ia mengerjakan Shalat Fardhu, melainkan dia membaca dua ayat di akhir sholatnya.”LAQOD JA A KUM ROSUULUN MIN ANFUSIKUM ‘AZIIZUN ALAIHI MAA ‘ANITTUM HARISHUN ‘ALAIKUM BIL MU’MINIINA RO’UUFUR ROHIIM (128) FAA IN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAHU LAA ILAHA ILLA HUWA, ‘ALAIHI TAWAKKALTU, WA HUWA ROBBUL ‘ARSYIL ‘ADHIIM (qs: At-Taubah:128-129) kemudian ia mengucapkan ”SHOLLALLAHU ‘ALAIKA YAA MUHAMMAD (semoga Allah melimpahkan shalawat-Nya kepadamu, wahai Muhammad).”Lalu aku bertanya kepada Asy-Syibli tentang hal yang beliau baca setelah sholat, lalu beliau menyebutkan sama seperti itu”Maqolah ke 29: (BERKATA) syekh Asy-Syibliy (”APABILA ENGKAU INGIN MERASA NYAMAN DENGAN ALLAH) yakni hatimu tenang bersama Allah dan tidak lari dari-Nya (MAKA LEPASKAN DIRIMU DARI NAFSUMU”) yakni, maka putuskanlah segala yg disukai oleh nafsumu.Syeikh Asy-Syibily ditanya setelah beliau meninggal ttg keadaan dirinya, didalam mimpi (seseorang), lalu beliau berkata: ”Allah berfirman kepadaku: ” hai Abu bakar, tahukah engkau mengapa Aku mengampunimu?Aku berkata:”sebab amal sholehku”Allah berfirman:”bukan”Aku berkata:”sebab keikhlasan ibadah-ibadahku”Allah berfirman: ”bukan”Aku berkata: ”sebab hajiku,puasaku,dan sholatku”Allah berfirman: ”bukan”Aku berkata:”sebab hijraku ke orang-orang sholeh dan menuntut ilmu”Allah berfirman: ”bukan”Aku berkata: ”Wahai Tuhanku, jadi sebab apa?Maka Allah ta’ala berfirman: ”ingatkah ketika engkau berjalan di gerbang kota bagdad,lalu engkau menemukan seekor kucing kecil, yg sungguh hawa dingin telah membuatnya lemah,dan ia terpojok karna sangat dinginnya. Lalu engkau mengambilnya karna rasa sayang kepada kucing itu dan memasukannya di jubahmu sebagai perlindungan kepada kucing itu”?Maka aku berkata: ”ya”Lalu Allah berfirman: ”sebab rasa sayangmu kepada kucing itulah,maka Aku menyayangimu”Maqolah ke 30 (Berkata) Syekh Asy-Syibliy (”SEANDAINYA ENGKAU TELAH MERASAKAN LEZATNYA BERHUBUNGAN) yakni dekat bersama Allah ta’ala (PASTI ENGKAU MENGETAHUI PAHITNYA PUTUS) dengan-Nya, yakni: jauh dari Allah ta’ala, karna sesungguhnya hal itu merupakan siksaan terbesar di sisi kekasih Allahdiantara do’a Nabi Saw adalah:ALLAHUMMAR ZUQNI LADDZATAN NADHRI ILA WAJHIKAL KARIIM WAS SAUQO ILA LIQQOIKA”ya Allah berilah aku rizki berupa kelezatan memandang Wajah-Mu yang mulia dan kerinduan bertemu dengan-Mu’‘