959. NASHOIHUL IBAD Karya SYEIKH NAWAWI AL-BANTANIE (6)

Maqola ke 11: (DITANYAKAN KEPADA NABI IBRAHIM ”KARENA APA ALLAH MENJADIKANMU SEBAGAI KEKASIH?
BELIAU BERSABDA: KARNA 3 HAL:
1.AKU LEBIH MEMILIH/MENGUTAMAKAN PERINTAH ALLAH DIATAS PERINTAH SELAIN-NYA.) di naskah yang lain dengan menggunakan kalimat: ”aku tidak memilih/mengutamakan perintah yang lain diatas perintah Allah Ta’ala
(2.AKU TIDAK MERISAUKAN/MENGHAWATIRKAN SESUATU YANG TELAH DITANGGUNG OLEH ALLAH UNTUKKU) Yakni, tidak bersikukuh dengan sesuatu urusan yang telah ditanggung oleh Allah untukku dari rizki-Nya.
(3.AKU TIDAK MAKAN, BAIK DI PADA SOREH HARI MAUPUN PAGI HARI, KECUALI BERSAMA TAMU.”)
Diriwiyatkan bahwasannya Nabi Ibrahim as, selalu berjalan sejauh 1 mil atau 2 mil untuk mencari orang yang akan makan bersama beliau alaihi salam.
Dan maqola ke 12: (DARI SEBAGIAN ORANG-ORANG BIJAK) yakni pengobat hati
(ADA 3 HAL YANG DAPAT MENGHILANGKAN KEGUDAHAN/KECEMASAN:
1.DZIKIR KEPADA ALLAH TA’ALA)
dengan shigot (kalimat) apa saja yg ada, seperti ia banyak mengucapkan kalimat: LAA ILAHA ILLALLAH WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH, atau bermunajat, seperti ia mengucapkan: ” Wahai Dzat yang memberi pertolongan kepada setiap pengeluh yang menyeruh-Nya, Wahai Dzat yang mengabulkan setiap yang butuh yang memohon kepada-Nya, Wahai Dzat yang memberi kecukupan kepada orang yang lebih mengutamakan-Nya atas dunianya, aku memohon kepada-Mu untuk mencapai sesuatu yang tidak bisa aku mencapainya kecuali dengan pertolongan-Mu, dan menolaknya, kecuali dengan kekuatan-Mu.
Dan aku memohon kepada-Mu kebaikan yang berisi ‘afiyah (sehat jasmani dan rohani) dan ‘afiyah yang mengandung kebaikan, dengan rahmat-Mu wahau Dzat yang maha pengasih di antara orang2 yang welas asih”.
(2.MENEMUI PARA WALI ALLAH) dari ulama dan orang-orang sholeh.
(3.mendengarkan PETUAH ORANG-ORANG BIJAK”)
 Yakni orang2 yang menunjukan kedua kebaikan, dunia dan akhirat.
Maqola ke 13: (DARI HASAN AL-BASHRIY RA.) beliau termasuk pemuka/pembesar tabi’in (BELIAU BERKATA: SIAPA SAJA YANG TIDAK ADA ADAB PADA DIRINYA) terhadap Allah ta’ala dan dan terhadap makhluk (MAKA TIDAK ADA ILMU PADA DIRINYA) yakni dianggap tidak berilmu.
(SIAPA SAJA YANG TIDAK ADA KESABARAN PADA DIRINYA) dalam menanggung cobaan dan gangguan makhluk, dan tidak sabar atas kesulitan menjauhi segala ma’siat serta tidak sabar atas penunaian segala kewajiban (MAKA TIDAK ADA AGAMA PADA DIRINYA) yakni dianggap tidak beragama (sempurna)
(DAN SIAPA SAJA YANG TIDAK MEMILIKI SIFAT WARO’ PADA DIRINYA) yakni terhadap segala hal yang haram dan syubhat, (MAKA TIDAK ADA DERAJAT PADA DIRINYA) yakni ia tidak mempunyai kedudukan di sisi Allah dan tidak mempunyai kedekatan dari Allah ta’ala.
Maqola ke 14: (DIRIWAYATKAN, BAHWA SEORANG LAKI-LAKI DARI BANI ISRO’IL KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU. LALU SAMPAILAH HAL ITU KEPADA NABI MEREKA,LALU BELIAU MENGUTUS SESEORANG KEPADA LAKI-LAKI ITU, LALU LAKI2 ITU MENGHADAP NABI. KEMUDIAN BERKATALAH NABI AS. KEPADANYA) yakni kepada laki2 tersebut.
(WAHAI PEMUDA, SESUNGGUHNYA AKU AKAN MENASEHATIMU DENGAN 3 HAL YANG BERISI ILMU ORANG2 TERDAHULU DAN YANG AKAN DATANG) yakni cukuplah engkau dengan 3 hal itu.
(1. TAKUTLAH KEPADA ALLAH,DALAM KEADAAN SENDIRIAN DAN DALAM BERAMAI-RAMAI)
Yakni disaat sembunyi dari orang2 dan di saat terlihat di hadapan mereka.
(2.TAHAN LISANMU DARI MAKHLUK,JANGAN ENGKAU BERCAKAP TERHADAP MEREKA KECUALI TENTANG KEBAIKAN).
(3.PERHATIKAN ROTIMU YANG ENGKAU MAKAN, HINGGA KEADAANNYA) yakni roti tersebut (BERASAL DARI YANG HALAL).
Maka saat itulah engkau boleh memakannya,dan bila tidak,maka kamu jangan memakannya.
(LALU PEMUDA ITU MENAHAN DIRI KELUAR) ke negri lain untuk mencari ilmu.
Maqola ke 15: (DIRIWAYATKAN BAHWA SEORANG PRIA DARI BANI ISRO’IL TELAH MENGUMPULKAN 80 PETI ILMU, DAN) pria itu (TIDAK MEMPEROLEH MANFA’AT DENGAN ILMUNYA. LALU ALLAH TA’ALA MEMBERI WAHYU KEPADA NABI MEREKA,) Alaihis salam (”KATAKAN KEPADA PENGUMPUL ILMU INI: WALAUPUN ENGKAU TELAH MENGUMPULKAN BANYAK ILMU, ILMU ITU TIDAK AKAN MEMBERI MANFA’AT KEPADAMU KECUALI ENGKAU MENGERJAKAN 3 HAL, YAITU:
1.JANGAN MENCINTAI DUNIA)
Yakni harta benda dunia dan keindahannya
(KARNA DUNIA ITU BUKAN NEGRI ORANG BERIMAN).
Maksudnya adalah, karna sesungguhnya dunia bukanlah negri ganjaran bagi orang2 beriman, karna sesungguhnya negri ganjaran mereka adalah surga.
(2. JANGAN BERTEMAN DENGAN SETAN)
dengan mematuhi perintahnya yang bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.
(KARNA DIA BUKAN SAHABAT ORANG BERIMAN)
Yakni karna setan bukan sahabat bagi mereka.
(3.JANGAN MENYAKITI/MENGGANGGU SEORANGPUN) dari hamba2 Allah
(KARNA MENYAKITI/MENGGANGGU ITU BUKAN PEKERJAAN ORANG BERIMAN”)
Yakni karna menyakiti/mengganggu itu bukan perbuatan orang beriman.
Maqola ke 16: (DARI ABU SULAIMAN AD-DARONIY)
Nama beliau adalah Abdurahman bin ‘Athiya ra, dan Daron adalah nama suatu desa diantara desa2 yang ada di damaskus (syiria). Beliau meninggal tahun 215 H.
(BAHWASANNYA BELIAU BERKATA DALAM MUNAJATNYA) kepada Allah (”WAHAI TUHANKU, JIKA ENGKAU MENUNTUTKU SEBAB DOSA-DOSAKU, MAKA AKU MENUNTUT-MU SEBAB PENGAMPUNANMU)
karna sesungguhnya ampunan-Mu lebih luas daripada dosa-dosaku.
(DAN JIKA ENGKAU MENUNTUT SEBAB KEKIKIRANKU) dengan menghalangi kewajiban atau menolak orang yang meminta dari segala kelebihan yang ada padaku, (MAKA PASTI AKU MENUNTUT-MU SEBAB KEDERMAWANAN-MU) yakni karna kemurahan-Mu.
(DAN JIKA ENGKAU MEMASUKANKU KEDALAM NERAKA, MAKA PASTI AKU AKAN MEMBERITAHUKAN KEPADA PENGHUNI NERAKA BAHWASANNYA AKU MENCINTAI-MU”)
Maqola ke 17: (DIKATAKAN: MANUSIA YANG PALING BAHAGIA ADALAH MANUSIA YANG MEMILIKI HATI YANG MENGETAHUI) bahwasannya Allah ta’ala menyertainya selalu dimanapun ia berada, (DAN TUBUH YANG SABAR) menjalani keta’atan-keta’atan dan celaan-celaan (DAN BERSIFAT QONA’AH) yakni Ridho/rela (DENGAN APA YANG ADA DI TANGAN)
dari pembagian Allah ta’ala dan tenangnya hati ketika tidak ada hal-hal yang biasa dimiliki.
maqola ke 18: (DARI IBRAHIM AN-NAKHO’I BELIAU BERKATA: ”SESUNGGUHNYA KERUSAKAN YANG MENYEBABKAN RUSAKNYA ORANG-ORANG SEBELUM KAMU) dari umat2 sebelummu (ITU DENGAN 3 HAL,YAITU: SEBAB BERLEBIHAN BICARA) yaitu bicara yang tidak ada kebaikan didalamnya dalam urusan agama dan dunia.
(BERLEBIHAN MAKAN)
Yaitu makan yang tidak dapat membantunya dalam urusan agama
(DAN BERLEBIHAN TIDUR)
Yaitu tidur yang tidak ada manfa’atnya dalam agama.
Maqola ke 19 (DARI YAHYA BIN MU’ADZ AR-RAZIY)
Beliau adalah sang pemberi nasihat, beliau mempunyai ujaran tentang pengharapan rahmat Allah khususnya, dan kata2 tentang ma’rifat kepada Allah.
Beliau merantau sampai ke kota Balkan,dan bertempat tinggal disana sebentar.
Beliau kembali ke Naisabur, dan meninggal di sana tahun 258 H.
Beliau berkata: (”SUNGGUH BERUNTUNG BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN DUNIA,SEBELUM DUNIA MENINGGALKANNYA)
Yakni kebaikan yang banyak bagi orang yang menyalurkan semua hartanya dalam berbagai macam kebaikan sebelum harta itu hilang darinya.
(DAN IA MEMBANGUN KUBURAN SEBELUM IA MEMASUKINYA)
Dengan melakukan amalan-amalan yang bisa menyenangkannya di dalam kubur.
(DAN IA RIDHO KEPADA TUHANNYA) dengan mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (SEBELUM IA MENEMUI-NYA”) dengan kematian.
Maqola ke 20: (DARI SAYIDINA ‘ALI RA. BELIAU BERKATA: ”SIAPA SAJA YANG TIDAK ADA PADA DIRINYA SUNNATULLAH) yakni kebiasaan-Nya (SUNNAH ROSUL-NYA) yakni perilaku Rasul (DAN SUNNAH PARA WALI) yakni urusan para wali (MAKA TIDAK ADA DITANGANNYA SESUATUPUN) yakni maka tidak ada sesuatupun pada dirinya yang dapat diperhitungkan.
(DITANYAKAN KEPADA BELIAU) yakni kepada sayidina Ali (APA SUNNATULLAH ITU? SAYIDINA ALI BERKATA: ”MENYEMBUNYIKAN RAHASIA”) yakni sesuatu yang disembunyikan oleh manusia dari cerita di hadapan seseorang maka menyembunyikan rahasia itu wajib.
(DAN DITANYAKAN:APA SUNNAH ROSUL ITU? BELIAU BERKATA: ”RAMAH TAMAH TERHADAP MANUSIA”)
Sebagaimana sebagian ulama berkata: ”ramah tamalah kepada mereka selagi masih di negri mereka, dan relahlah menghadapi mereka, selagi masih di bumi mereka.”
(DAN DITANYAKAN: APA SUNNAH PARA WALI ALLAH ITU? BELIAU BERKATA: ”MENANGGUNG SAKIT TERHADAP DERITA MANUSIA. DAN KEBERADAAN MEREKA (wali) SEBELUM KITA) dari Umat2 sebelum kita (MEREKA TELAH SALING BERWASIAT) yakni sebagian mereka berwasiat kepada sebagian yang lain (DENGAN 3 PERKARA DAN MEREKA SALING MENULIS WASIAT TERSEBUT) yakni sebagian mereka mengirim tulisan 3 hal tersebut kepada sebagian yang lain. Dan wasiat tersebut adalah:
(1.SIAPA SAJA YANG BERBUAT BAIK) sesuatu dari amal-amal (UNTUK AKHIRATNYA, MAKA ALLAH AKAN MENCUKUPINYA DALAM URUSAN AGAMA DAN DUNIANYA), yakni maka orang itu berada dalam pemeliharaan Allah ta’ala di seluru keadaannya.
(2.SIAPA SAJA YANG MEMBAGUSKAN BATINNYA) yakni batin hatinya (MAKA ALLAH AKAN MEMPERBAGUS LAHIRIYAHNYA) ,karna yang lahir menunjukan atas yang batin.
(3.DAN SIAPA SAJA YANG MEMPERBAIKI HUBUNGAN ANTARA DIRINYA DENGAN ALLAH) dengan melakukan amal perbuatan yang terbebas dari sikap riya’, ‘ujub dan sum’ah (MAKA ALLAH, AKAN MEMULUSKAN HUBUNGAN ANTARA IA DENGAN SESAMA MANUSIA”), karna siapa saja yang dicintai oleh Allah ta’ala, maka ia akan dicintai oleh makhluk sesamanya.

Pos terkait