PERTANYAAN: Bagaimana Cara Penyelesaian Kasus Hutang Piutang?
Assalamualaikum. Pak Kyai, ada apa tidak ya keterangan kisah Rosululloh ngutangin orang tapi tak dibayar-bayar (dilunasi)? Seperti posisi saya sekarang ini, terus apa yang dilakukan Kanjeng Nabi ? Sebagai catatan, asetnya yang saya kasih pinjaman banyak, tanah, mobil truk 2 dan udah lunas juga tanggungan angsuran banknya. Wassalam. [Muhammad Wayan Daniel].
JAWABAN atas pertanyaan Bagaimana Cara Penyelesaian Kasus Hutang Piutang?
Wa’alaikumussalam. Allah SWT berfirman:
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ {البقرة: 280}
“Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. (QS. Al Baqarah: 280).
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
يأمر تعالى بالصبر على المعسر الذي لا يجد وفاء، فقال: {وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَة} أي: لا كما كان أهل الجاهلية يقول أحدهم لمدينه إذا حل عليه الدين: إما أن تقضي وإما أن تربي
ثم يندب إلى الوضع عنه، ويعد على ذلك الخير والثواب الجزيل، فقال: {وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ} أي: وأن تتركوا رأس المال بالكلية وتضعوه عن المدين
“Allah ta’ala memerintahkan untuk bersabar dalam menghadapi orang yang kesulitan membayar hutang, Allah ta’ala berfirman, “Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan.” Maknanya: Janganlah seperti orang-orang Jahiliyah yang berkata kepada pengutang tatkala sampai masa jatuh tempo pembayaran: “Apakah engkau lunasi ataukah engkau tangguhkan disertai tambahan (riba).”
Kemudian Allah ta’ala menganjurkan untuk menggugurkannya, dan menjanjikan untuk itu kebaikan dan pahala yang besar. Allah ta’ala berfirman, “Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” Maknanya: Kamu biarkan pokok hutang secara menyeluruh dan kamu gugurkan hutang itu dari si pengutang (itu lebih baik).” [Tafsir Ibnu Katsir, 1/717].
Ada beberapa Hadits Rasulullah Saw tentang hutang piutang :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارِ بْنِ عُثْمَانَ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ فَأَغْلَظَ لَهُ فَهَمَّ بِهِ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ مَقَالًا فَقَالَ لَهُمْ اشْتَرُوا لَهُ سِنًّا فَأَعْطُوهُ إِيَّاهُ فَقَالُوا إِنَّا لَا نَجِدُ إِلَّا سِنًّا هُوَ خَيْرٌ مِنْ سِنِّهِ قَالَ فَاشْتَرُوهُ فَأَعْطُوهُ إِيَّاهُ فَإِنَّ مِنْ خَيْرِكُمْ أَوْ خَيْرَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً.
Dari Abu Hurairah dia berkata, “Seorang laki-laki pernah menagih hutang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan cara kasar, sehingga menjadikan para sahabat tidak senang. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda: “Sesungguhnya orang yang berpiutang berhak untuk menagih.” Kemudian beliau bersabda: “Belikanlah dia seekor unta muda, kemudian berikan kepadanya.” Kata para sahabat, “Sesungguhnya kami tidak mendapatkan unta yang muda, yang ada adalah unta dewasa dan lebih bagus daripada untanya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Belilah, lalu berikanlah kepadanya. Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam melunasi hutang.” (Shohih Muslim).
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ يَتَقَاضَاهُ فَأَغْلَظَ لَهُ فَهَمَّ بِهِ أَصْحَابُهُ فَقَالَ دَعُوهُ فَإِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ مَقَالًا.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu’bah dari Salamah dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu: Ada seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menagih apa yang dijanjikan kepadanya. Maka para sahabat marah kepadanya. Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Biarkanlah saja dia, karena orang yang benar berhak memperoleh tempat untuk menyampaikan kebenarannya “. (Shohih Bukhori).
أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ رَجُلًا لَمْ يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ وَكَانَ يُدَايِنُ النَّاسَ فَيَقُولُ لِرَسُولِهِ خُذْ مَا تَيَسَّرَ وَاتْرُكْ مَا عَسُرَ وَتَجَاوَزْ لَعَلَّ اللَّهَ تَعَالَى أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا فَلَمَّا هَلَكَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ هَلْ عَمِلْتَ خَيْرًا قَطُّ قَالَ لَا إِلَّا أَنَّهُ كَانَ لِي غُلَامٌ وَكُنْتُ أُدَايِنُ النَّاسَ فَإِذَا بَعَثْتُهُ لِيَتَقَاضَى قُلْتُ لَهُ خُذْ مَا تَيَسَّرَ وَاتْرُكْ مَا عَسُرَ وَتَجَاوَزْ لَعَلَّ اللَّهَ يَتَجَاوَزُ عَنَّا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَدْ تَجَاوَزْتُ عَنْكَ.
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya terdapat seorang laki-laki yang belum pernah berbuat kebaikan sama sekali, dan dia biasa memberikan hutang kepada orang-orang. Kemudian dia berkata kepada utusannya; “Ambillah apa yang mudah dan tinggalkan apa yang sulit dan maafkan semoga Allah ta’ala mengampuni kita.” Kemudian tatkala dia meninggal, Allah ‘azza wajalla berfirman kepadanya: “Apakah engkau pernah mengerjakan kebaikan?” Dia berkata; “Tidak, hanya saja saya memiliki seorang pembantu dan saya biasa memberikan hutang kepada orang-orang kemudian apabila saya mengutusnya untuk menagih hutang, saya katakan kepadanya; ‘Ambillah apa yang mudah dan tinggalkan apa yang sulit dan maafkan, semoga Allah memaafkan kita.” Allah ta’ala berfirman: sungguh Aku telah memaafkanmu.” (Sunan An-Nasa’i).
Diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa dia pernah mencari seseorang yang berutang kepadanya. Orang itu bersembunyi, lalu Abu Qatadah menemukannya. Orang itu berkata, “Sesungguhnya aku dalam kesukaran.” Abu Qatadah berkata, “Demi Allah?” Orang itu berkata, “Demi Allah.” Abu Qatadah berkata, “Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
من سره أن ينجيه الله من كرب يوم القيامة فلينفس عن معسر أو يضع عنه.
Barang siapa ingin diselamatkan oleh Allah dari kesusahan-kesusahan hari Kiamat maka hendaklah dia memberi tangguh kepada orang yang dalam kesukaran atau menghapuskan utangnya. (H.R. Muslim).
Ka’ab bin Umar mengatakan bahwa dia telah mendengar Rasulullah Saw. Bersabda:
من أنظر معسرا أو وضع له أظله الله في ظله.
Barang siapa memberi tangguh kepada orang yang dalam kesukaran atau menghapuskan utangnya maka Allah akan menanunginya di dalam naungan-Nya. (H.R. Thabrani dan Tirmidzi)
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (كان تاجر يداين الناس، فإذا رأى معسراً قال لفتيانه تجاوزوا عنه لعل الله أن يتجاوز عنا، فتجاوز الله عنه). متفق عليه
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda: ”Ada seorang pedagang yang memberikan pinjaman kepada manusia, maka jika ia melihat orangnya kesulitan, ia berkata kepada pelayannya: Bebaskanlah ia, semoga Allah membebaskan kita ( dari dosa-dosa dan adzab- ), maka Allahpun membebaskannya”. (Muttafaq ‘alaih).
Wallohu a’lam. Demikian, semoga bermanfaat. [Abi Nadhif, Muhsin Pemalang].
Sumber tulisan ada disini.
Silahkan baca artikel terkait.