Hukum Mengamalkan Amalan dari Kitab Tanpa Ijazah dari Guru

Hukum Mengamalkan Amalan dari Kitab Tanpa Ijazah dari Guru

PERTANYAAN: Bagaimana Hukum Mengamalkan Amalan dari Kitab Tanpa Ijazah dari Guru?

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Mohon maaf apa hukumnya jika kita mengamalkan amalan seperti amalan kitab Khozinatul Asror, kitab Syamsul Ma’arif dan lain-lain tetapi tanpa gelar kepada guru, tetapi sebelum mengamalkan tawassul hingga muallif kitab tersebut, apakah mungkin demikian?
[ Muhammad Ma’mun Arrasyidi Asyyafi’i ].

JAWABAN atas pertanyaan Hukum Mengamalkan Amalan dari Kitab Tanpa Ijazah dari Guru

Bacaan Lainnya
Wa’alaikumussalam Wr. Wb
Kalau kitab semacam kitab Syamsul Maarif dan sejenisnya bila musonif sudah ridho mengeluarkan ke ummat otomatis sudah dapat ijazah dari musonif, namun sebaiknya mengajilah kitab tersebut sama ahlinya untuk menghindari kesesatan dan kesalah fahaman, biasanya kalau ngaji ke ahlinya nanti sekalian dapat ijazah. Jadi boleh, asalkan tahu artinya dan tidak bertentangan dengan hukum fiqih. Dan kalau tidak tahu artinya maka makruh dan ada yang berpendapat haram.

Referensi :

(تلخيص المراد هامش بغية المسترشدين ص ٨٣)
[مسئلة] يكره كتابة الطلسمات وقراءتها إذا كان فيها اسماء اعجمية لايعرف معناها وقيل يحرم جميع ذلك لاحتمال ان يكون فيها كفر او اسماء يعظمها الكفار وقد وقع للبونى من نوع المكروه بل من نوع المحرم إن لم يكن مكفرا ما ذكره في شمس المعارف من دعواه الكواكب والقسم على زحل ذكره النووي في فتاويه

Wallohu a’lam. Semoga Bermanfaat

Sumber Baca Disini

Silahkan baca juga artikel terkait

__________________

Kalangan santri tua atau generasi old pasti tahu betapa pentingnya sanad dalam mengamalkan sebuah amaliyah atau ijazah dari sang guru, namun dengan adanya teknologi yang telah berkembang di era modern saat ini membuat sekian banyak ijazah atau amaliyah yang harus memalui sanadnya sedikit berkurang, amaliyah yang umum jangan tanya lagi, banyak sekali berselewaran dalam beranda medsos saat ini.

dalam mengamalkan doa atau dzikir memang sebaiknya melalui sanad guru, karena guru akan memberikan porsi yang sesuai kepada santri atau muridnya, jika tidak ada sanad maka besar kemungkinannya akan memberikan dampak yang tidak di inginkan.

Penulis: Khozin Busiri, Hazki Albukhori

Editor: Syaefudin

Pos terkait