F0050. HUKUM GOSIP

GOSIP
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. 12 Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.(Al-Hujurat 11-12)
Tak penting PAS asal laku” ungkapan sederhana tapi banyak di peminat. Ngerasani wong salah satu yang dianggap seru, apalagi waktu ngumpul dan tak ada kerjaan dan dikala ada yang negur, jawabnya pasti ”eh ini kenyataan”. Namun perlu di ingat, seru bukan berarti halal.
مرقاه صعود التصديق/ص ٦٨
ومن معاص اللسان الغيبة بكسر الغين وهى ذكرك اخاك المسلم بما يكرهه اى ولو بلغه سواء ذكرته بنقص فى بدنه اوسبه اوفى خلقه اوفى فعله اوفى قوله اودينه الى ان قال وان كان اى المذكور بلسانك موجودا فيه اى اجيك المسلم لقوله صلى الله عليه وسلم اغتبتم اخاكم قالوا يارسول الله قلنا ما فيه قال ان قلتم ما ليس فيه فقد بهتموه.
Dan sebagian dari maksiatnya lisan adalah ghibah/gosip(membicarakan kejelekan orang lain) yang di maksud ghibah adalah penuturanmu tentang kejelekan muslim yang lain yang ia(orang yang digosipi) tidak suka jika kejelekannya itu disebut-sebut, sekalipun ia mendengar dengan apa yang kamu tuturkan. Baik kejelekan itu terdapat pada badanya, nasabnya, tingkah lakunya, perbuatanya, ucapanya, atau agamanya. Dan walaupun yang kau tuturkan cocok dengan kenyataan yang sebenarnya, karena ada hadis Rosul Saw ”Apakah kamu sekalian sedang membicarakan kejelekan orang lain ? Sohabat menjawab ”kenyataannya memang seperti itu ya rosul! Rosul berkata ”jika bukan kenyataan itu namanya membuat-buat”.
اسعاد الرفيق/ج٢/ص٧٠
ومن الذى ذكره العلماء من معاصى اللسان الغيبة والسكوت عليها وضابها اوتقريرا وهى الغيبة بمعنى حدها كمايوءخذ من الحديث مع ما صرح به الاءمة ذكرك اخك المسلم وكذا الذمي على ماياتي المعين للسامع سواء الحي والميت.
Dan salah satu yang diterangkan Ulama’ bahwa gosip(membicarakan kejelekan orang lain) adalah maksiatnya lisan dan dosa pula mendengarkannya dan ia(orang yang mendengarkan) menyetujuinya. Ghibah itu melalui yang diterangkan Aimmah seperti dalam hadis adalah ”Apa yang kamu bicarakan tentang saudaramu yang muslim, ataukah kafir dzmmi dan kamu jelaskan kepada orang yang mendengarkan siapa yang kamu bicarakan, baik orang itu masih hidup atau sudah mati.
Is’adur Rofiq/juz 2/hal 70 —

Pos terkait