Gus Miek Ajak Santri Makan Daging Babi di Restoran China.
Gus Miek memang dikenal wali yang nyentrik. Jejak hidupnya unik, tidak sama dengan khalayak kiai pada umumnya. Kadangkala, perilaku beliau malah menjadi kontroversi karena dipahami tanpa dasar ruhani yang seirama. Itulah sosok Gus Miek, hidupnya unik, indah, dan selalu membuat bahagia orang lain.
Dikisahkan, pernah seorang santri senior diajak masuk ke sebuah restoran China dan dipesankan babi guling bakar oleh Gus Miek. Setelah makanan tersaji, Gus Miek berkata, “Ayo dimakan!”
Santri senior yang dari tadi sebenarnya sudah kebingungan, kini semakin bingung bagaimana menjawabnya. Mau dimakan, itu daging babi..? Tidak dimakan, yang memerintahkan itu Gus Miek..? Seorang Kiai yang ia yakini sebagai Wali.
Terbayang olehnya banyak kisah yang pernah ia dengar, bahwa setiap kali Gus Miek minum bir, maka sebelum menyentuh bibir, bir itu berubah menjadi air putih dan lain-lain.
Dengan harap-harap cemas, ia pun memutuskan untuk memakan daging babi tersebut. Siapa tahu di mulutnya nanti, daging babi ini akan berubah jadi daging kambing, ujar nya dalam hati.
Sebelum daging babi itu masuk ke mulutnya, tiba-tiba “Plaaakkkkk …!” sebuah tamparan keras mendarat di pipinya.
Gus Miek dengan wajah marah berkata, “Mondok berapa tahun, kok tidak tahu daging babi itu haram!”
“Tapi Gus …?”
“Tapi apa..? sahut Gus Miek.
“Siapa yang mengharamkan babi..?”
“Allah …,” jawab santri senior sambil meringis kesakitan.
“Siapa yang perintahkan kamu makan babi..?”
“Njenengan Gus..” jawabnya sambil menundukkan kepala.
“Siapa yang harus kamu dahulukan..?”
“Allah.”
Demikianlah, beliau Gus Miek mengingatkan, “Bila untuk pribadi, terapkan hukum syariat, supaya kamu berhati-hati. Bila menilai orang lain gunakanlah hakikat, agar kamu berprasangka baik.” Gus Miek memang sering berbuat tidak lazim, tetapi yang dilakukan tetap mengacu kepada jalan syariat yang jelas.
Keindahan dakwah Gus Miek tak bisa dilepaskan dari didikan orang tuanya, yakni KH Jadzuli Utsman, pendiri Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri. Gus Miek juga pernah ngaji di Pesantren Lirboyo Kediri dan mengaji di Magelang kepada KH Dalhar Watucongol.
Demikian Gus Miek Ajak Santri Makan Daging Babi di Restoran China, semoga bermanfaat. Al-Fatihah..
(Mukhlisin)