Hukum Menta’zir Dengan Mengambil Harta

Hukum Menta'zir Dengan Mengambil Harta

Pertanyaan: Bagaimana Hukum Menta’zir Dengan Mengambil Harta?

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Salah satu peraturan lembaga pendidikan adalah larangan membawa handphone (HP), bila kedapatan maka pilihan ada 2: Dijual paksa atau Dihancurkan didepan si empunya.

Bacaan Lainnya

Pertanyaan:

Sahkah seorang guru menjual HP murid yang melanggar peraturan, baik ada izin dari si murid atau tidak?

Apakah boleh menghancurkan HP didepan mata si murid karena maslahah (membuat sadar murid yg lain) dan apakah yang demikian tidak termasuk dalam kategori dhiya’ul maal?

[Setetes Asa]

Jawaban atas pertanyaan Hukum Menta’zir Dengan Mengambil Harta

Wa’alaikum salam Wr. Wb.

Hukumnya khilaf (ulama berbeda pendapat), menurut mayoritas ulama Syafi’iyyah hukumnya tidak boleh seperti yang disebutkan dalam kitab Bughyah Al-Mustarsyidin, I’anah At-Tholibin, Hasyiyah Al-Jamal dan masih banyak lagi namun sebagian ulama menghukumi boleh mengambil (menyita) harta benda dengan tujuan menimbulkan efek jera bagi pelakunya, seperti yang disebutkan dalam kitab Madzahib Al-Arba’ah maupun dalam Syarah Al-Yaqut An-nafis.

Referensi:

ولا يجوز التعزير بحلق اللحية ولا بأخذ المال

“Dan tidak boleh menta’zir (menghukum) dengan mencukur jenggot atau dengan mengambil harta”.Tanwiir al-Quluub Hal- 392

(قال الشافعي: لا تضعف الغرامة على أحد في شيء إنما العقوبة في الأبدان لا في الأموال).

 

As-Syafi’i berkata “Denda tidak diperlakukan dengan mengambil sesuatu, hukuman diperlakukan sebatas pada raga tidak pada harta”.Sunan al-Kubraa Li al Baehaqy VIII/279

(لا يجوز بأخذ المال).

“Ta’zir tidak boleh dengan mengambil harta”. Hasyiyah al-Jamal V/164

قال الرحيباني وحرم تعزير بحلق لحية وقطع طرف وجرح ) لأنه مثلة ( وكذا ) يحرم تعزير ( بأخذ مال أو إتلافه ) لأن الشرع لم يرد بشيء من ذلك عمن يقتدى به , ولأن الواجب أدبه والأدب لا يكون بالإتلاف ( خلافا للشيخ ) تقي الدين ; فإن عنده التعزير بالمال سائغ إتلافا وأخذا).

“Dan haram menta’zir dengan mencukur jenggot, memotong anggota dan melukainya, Ta’zir diharamkan juga dengan mengambil atau merusak harta benda karena tidak terdapati ketetapan syara’ yang demikian dari perilaku yang dapat diikuti dan karena tujuan diperlakukan menta’zir demi mengajari tatakrama yang tidak ada ketentuan dengan merusak harta benda berbeda menurut Imam Taqiyuddin yang memperkenankan ta’zir dengan mengambil atau merusak harta benda”. Mathaalib Ulin Nuhaa VI/224

 ولايجوز التعزير بأخذ المال عندنا ـ بغيةالمسترشدين ص ٣٥٠

“Dan tidak diperbolehkan menta’zir dengan cara mengambil harta” (Bughyah Al-Mustarsyidin halaman 350)

واجاز بعض الحنفية التعزير بالمال على انه اذا تاب يرد له ـ مذاهب الاربعة ج ٥ ص ٤٠١

“Sebagian ulama Hanafiyyah memperbolehkan menta’zir dengan cara mengambil harta namun wajib dikembalikan apabila pelakunya telah bertaubat” (Al-Fiqh ‘Ala Madzahib Al-Arba’ah V / 401)

 عبد القادر الصديقي

Untuk jawaban nomor 2 boleh menghancurkan hp di depan pemiliknya

Syarah Al-Yaqut An-Nafis III / 272

ﻭﻫﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻟﺘﻌﺰﻳﺮ ﺑﺎﻟﻐﺮﺍﻣﺔ ﺍﻟﻤﺎﻟﻴﺔ ؟ ﺍﻟﻤﺬﺍﻫﺐ ﺍﻷﺭﺑﻌﺔ ﻻ ﺗﺠﻴﺰ ﺍﻟﺘﻌﺰﻳﺮ ﺑﺎﻟﺘﻐﺮﻳﻢ ﻟﻜﻦ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﻫﺮ ﺍﻟﻤﻐﺮﺑﻲ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺑﺎﻟﺠﻮﺍﺯ ﻭﻗﺎﻟﻮﺍ ﻻ ﺗﻌﻮﺩ ﺍﻟﻐﺮﺍﻣﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺘﻀﺮﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﺮﻳﻤﺔ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺗﻌﻮﺩ ﺍﻟﻰ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻭﻗﺎﻝ ﺁﺧﺮﻭﻥ ﺗﻌﻮﺩ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻤﺘﻀﺮﺭ ﻭﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯﻭﺃﻣﺎ ﻣﺎ ﻓﻌﻠﻪ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻋﻤﺮ ﻣﻦ ﺗﻐﺮﻳﻢ ﺍﻟﺒﻌﺾ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﻫﻮ ﺍﺟﺘﻬﺎﺩ ﻣﻨﻪ ﻭﻓﻲ ﻣﺴﺎﺋﻞ ﺧﺎﺻﺔ ﺛﻢ ﺇﻧﻪ ﺟﻌﻞ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻟﺒﻴﺖ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻭﺇﻣﺎﻣﻨﺎ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻋﻨﺪﻩ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﻲ ﻛﻤﺬﻫﺐ ﻏﻴﺮﻩ ﻻ ﻳﻠﺰﻡ ﺍﺗﺒﺎﻋﻪ ﻷﻧﻪ ﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﻰ ﻟﻪ ﺭﺃﻱ ﻳﺨﺎﻟﻔﻪ ـ اهـ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻴﺎﻗﻮﺕ ﺍﻟﻨﻔﻴﺲ ج ٣ ص ٢٧٢

Menurut sebagian ulama boleh menghukum (ta’zir) dengan mengambil harta, seperti menyita hp dsb dan hp yang disita boleh tidak dikembalikan kepada pemiliknya, tetapi dimasukkan ke baitul maal (kas pondok).

البحر الرائق :

ولم يذكر محمد التعزير بأخذ المال وقد قيل روي عن أبي يوسف أن التعزير من السلطان بأخذ المال جائز كذا في الظهيرية وفي الخلاصة سمعت عن ثقة أن التعزير بأخذ المال إن رأى القاضي ذلك أو الوالي جاز ومن جملة ذلك رجل لا يحضر الجماعة يجوز تعزيره بأخذ المال ا هـ .

وأفاد في البزازية أن معنى التعزير بأخذ المال على القول به إمساك شيء من ماله عنه مدة لينزجر ثم يعيده الحاكم إليه لا أن يأخذه الحاكم لنفسه أو لبيت المال كما يتوهمه الظلمة إذ لا يجوز لأحد من المسلمين أخذ مال أحد بغير سبب شرعي وفي المجتبى لم يذكر كيفية الأخذ وأرى أن يأخذها فيمسكها فإن أيس من توبته يصرفها إلى ما يرى وفي شرح الآثار التعزير بالمال كان في ابتداء الإسلام ثم نسخ . ا هـ

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

[Masaji Antoro, Ghufron Bkl

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait