Ini Tafsir Alqur’an Surat Al Maidah Ayat: 44

Ini Tafsir Alqur'an Surat Al Maidah Ayat: 44

Pertanyaan: Bagaimana Tafsir Alqur’an Surat Al Maidah Ayat: 44?

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Saya mau tanya berkaitan ayat ini: Dan barangsiapa yang tidak menghukum dengan (hukuman) yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir. (QS. al-Maidah: 44).

Bacaan Lainnya

Seperti apa hukum Allah yang dimaksud dalam surat tersebut?

Apakah hukum di negeri ini sudah sesuai dengan hukum yang dimaksud dalam ayat tersebut?

[Muchlis Sukron]

Jawaban atas pertanyaan Tafsir Alqur’an Surat Al Maidah Ayat: 44

Wa’alaikum salam Wr. Wb

Dalam tafsir Qurtuby dijelaskan:

قوله تعالى : ومن لم يحكم بما أنزل الله فأولئك هم الكافرون والظالمون والفاسقون نزلت كلها في الكفار ; ثبت ذلك في صحيح مسلم من حديث البراء ، وقد تقدم ، وعلى هذا المعظم . فأما المسلم فلا يكفر وإن ارتكب كبيرة . وقيل : فيه إضمار ; أي : ومن لم يحكم بما أنزل الله ردا للقرآن ، وجحدا لقول الرسول عليه الصلاة والسلام فهو كافر ; قاله ابن عباس ومجاهد ، فالآية عامة على هذا . قال ابن مسعود والحسن : هي عامة في كل من لم يحكم بما أنزل الله من المسلمين واليهود والكفار أي : معتقدا ذلك ومستحلا له ; فأما من فعل ذلك وهو معتقد أنه راكب محرم فهو من فساق المسلمين ، وأمره إلى الله تعالى إن شاء عذبه ، وإن شاء غفر له ، وقال ابن عباس في رواية : ومن لم يحكم بما أنزل الله فقد فعل فعلا يضاهي أفعال الكفار ، وقيل : أي : ومن لم يحكم بجميع ما أنزل الله فهو كافر ; فأما من حكم بالتوحيد ولم يحكم ببعض الشرائع فلا يدخل في هذه الآية ، والصحيح الأول

Maksud dari Q.S Al-Maidah 41 “waman lam yahkum bimaa anzalalloh fa ulaika hum al-kafirun” dalam ayat selanjutnya juga dijelaskan dengan redaksi kalimah kafirun dengan kalimah fasikun dan dzalimuun ayat ini berkenaan dengan permasalah kufur, sebagaimana telah dijelaskan dalam Hadits Muslim dari riwayat Al-bara’ RA, sebagaiman penjelasan yang telah lalu, seorang muslim tidak bisa dikatakan kafir. Ada juga pendapat ayat ini mengandung arti “Barang siapa yang tidak menetapkan hukum yang telah diturunkan Allah SWT, maksudnya adalah menolak (kebenaran) Al-Qur’an dengan angkuh, Dengan dasar Hadits Rasulullah SAW maka orang tersebut Kafir.

Sebagaiman yang dikatakan Ibnu Abbas dan Al-Mujahid RA “ini adalah ayat yang aam/umum” oleh karenanya Ibnu Mas’ud dan Hasan RA berkata (ini adalah ayat) yang umum pada tiap-tiap seseorang yang tidak menetapkan hukum dengan apa-apa yang diturunkan oleh Allah SWT, dari permasalahan yang berkenaan dengan seorang Muslim, Yahudi dan seorang kafir (pada umum-nya) maksudnya, jika seseorang yang melakukan hal yang dilarang oleh Allah SWT sedang dia berkeyakinan ini tetap haram hukumnya maka dia dikatakan sebagai seorang muslim yang fasik (bukan kafir) dan atas perbuatannya.

Seseorang bisa mendapatkan adzab dari Allah atau Allah SWT memberikan pengampunan atas-nya. Ibnu Abbas RA dalam riwayat yang lain berkata, barang siapa yang tidak meng-hukumi atas apa yang telah diturunkan (ditetapkan) oleh Allah SWT, maka dia sungguh telah melakukan pekerjaan orang kafir (bukan dikatakan seorang kafir)

Ada juga yang qiil (sedikit ulama yang berpendapat) “Barang siapa yang tidak meng-hukum-i dengan semua yang diturunkan (ditetapkan )oleh Allah dia dikatakan kafir, adapun orang yang meng-hukumi tauhid dan tidak meng-hukum-i syari’at maka tidak termasuk pada pembahasan ayat tersebut diatas, dan pendapat yang shohih adalah pendapat pertama, yaitu, orang muslim yang melakukan perbuatan orang kafir (amal kemaksiatan) tidak bisa difonis kafir,akan tetapi seorang muslim yang fasik.

Seperti apa hukum Allah yang dimaksud dalam surat tersebut?

Apakah hukum di negeri ini sudah sesuai dengan hukum yang di maksud dalam ayat tersebut?

Segala hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an, termasuk Syar’i ataupun Aqidah.

Negara Indonesia, atas Azaz pancasila & UUD 45, dan bukan Negara Islam.

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

 

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait