Ini Teks Qoshidah Burdah

Ini Teks Qoshidah Burdah

Pertanyaan:  Adakah Teks Qoshidah Burdah?

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Ada yang mempunyai qoshidah burdah ? Tolong dong kalau ada copasin qoshidah burdah , translet arab gundul dan artinya. Terima Kasih

Bacaan Lainnya

[Ahmad Fusyani]

Jawaban atas pertanyaan Teks Qoshidah Burdah

Wa’alaikum salam Wr. Wb.

Qoshidah Burdah Bagian Pertama:

قصيدة البردة

للناظم الشيخ محمد البوصيري

الفصل الأول : في الغزل وشكوى الغرام

Bagian pertama: Bercumbu dan pengaduan cinta

مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِــماً أَبَـدًا ۞ عَلـــَى حَبِيْبِـكَ خَيْــرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ

هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ ۞ لِكُلّ هَوْلٍ مِنَ الْأِهْوَالِ مُقْتَحِـــــــمِ

أَمِنْ تَذَكُّرِ جِيْرَانٍ بِذِيْ سَــــلَــمٍ ۞ مَزَجْتَ دَمْعًا جَرَيْ مِنْ مُقْلَةٍ بِـــدَمِ

Apakah karena mengingat para kekasih di Dzi Salam[1] sana

Engkau deraikan air mata dengan darah duka

أَمْ هَبَّتِ الرِّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَاظِمَـــةٍ ۞ وَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِيْ الْضَمَآءِ مِنْ إِضَـمِ

Ataukah karena hembusan angin terarah lurus berjumpa di Kadhimah [2]

Dan kilatan cahaya gulita malam dari kedalaman jurang idham [3].

فَمَا لِعَيْنَيْكَ إِنْ قُلْتَ اكْفُفَا هَمَتَــا ۞ وَمَا لِقَلْبِكَ إِنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِـــــمِ

Mengapa kedua air matamu tetap meneteskan airmata? Padahal engkau telah berusaha membendungnya.

Apa yang terjadi dengan hatimu? Padahal engkau telah berusaha menghiburnya

أَيَحَسَبُ الصَّبُّ أَنَّ الْحُبَّ مُنْكَتـــِمٌ ۞ مَا بَيْنَ مُنْسَجِمٍ مِنْهُ وَمضْطَــــرِمِ

Apakah diri yang dirundung nestapa karena cinta mengira bahwa api cinta dapat disembunyikan darinya.

Di antara tetesan airmata dan hati yang terbakar membara

لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعاً عَلَي طَـلَلٍ ۞ وَلاَ أرَقْتَ لِذِكْرِ الْبَانِ وَالْعَلـَـــمِ

Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu.

Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu

فَكَيْفَ تُنْكِرُ حُباًّ بَعْدَ مَا شَــهِدَتْ ۞ بِهِ عَلَيْكَ عُدُوْلُ الدَّمْعِ وَالسَّـــقَمِ

Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya

Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara

وَأَثْبَتَ الْوَجْدُ خَطَّيْ عَبْرَةٍ وَّضَــنىً ۞ مِثْلَ الْبَهَارِمِ عَلَى خَدَّيْكَ وَالْعَنَــــمِ

Duka nestapa telah membentuk dua garisnya isak tangis dan sakit lemah tak berdaya

Bagai mawar kuning dan merah yang melekat pada dua pipi

نَعَمْ سَرَى طَيْفُ مَنْ أَهْوَى فَأَرّقَنِي ۞ وَالْحُبّ يَعْتَرِضُ اللّذّاتَ بِالَلَــــــمِ

Memang benar bayangan orang yang kucinta selalu hadir membangunkan tidurku untuk terjaga

Dan memang cinta sebagai penghalang bagi siempunya antara dirinya dan kelezatan cinta yang berakhir derita

يَا لَا ئِمِي فِي الهَوَى العُذْرِيِّ مَعْذِرَةً ۞ مِنّي إِلَيْكَ وَلَوْ أَنْصَفْتَ لَمْ تَلُمِ

Wahai pencaci derita cinta kata maaf kusampaikan padamu

Aku yakin andai kau rasakan derita cinta ini tak mungkin engkau mencaci maki

عَدَتْكَ حَـــالِـي لَاسِرِّيْ بِمُسْتَتِرٍ ۞ عَنِ الْوِشَاةِ وَلاَ دَائِيْ بِمُنْحَسِــمِ

Kini kau tahu keadaanku, tiada lagi rahasiaku yang tersimpan darimu

Dari orang yang suka mengadu domba dan derita cintaku tiada kunjung sirna

مَحّضْتَنِي النُّصْحَ لَكِنْ لَّسْتُ أَسْمَعُهُ ۞ إَنّ الُحِبَّ عَنِ العُذَّالِ فِي صَمَمِ

Begitu tulus nasihatmu, tapi aku tak mampu mendengar semua itu

Karena sesungguhnya orang yang dimabuk cinta tuli dan tak menggubris cacian pencela

إِنِّى اتَّهَمْتُ نَصِيْحَ الشّيْبِ فِي عَذَلِي ۞ وَالشّيْبُ أَبْعَدُ فِي نُصْحِ عَنِ التُّهَمِ

Aku curiga ubanku pun turut mencelaku

Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku

Keterangan:

[1] Dzi salam: Suatu tempat antara makkah dan madinah

[2] Kadhimah: Jalan menuju makkah

[3] Idam: Sebuah jurang di Madinah

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

[Mas Hamzah]

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait