Pertanyaan: Kesalahan Sebagian Orang Awam Dalam Membaca Surat Al-Fatihah
Assalamualaikum Wr. Wb.
Oleh : Ust.Ibnu Al-Ihsany
Assalamu’alaikum, syarh al-yaqut an-nafis hal. 135 darul minhaj mu’allif : Muhammad bin ahmad bin umar asy-syathiriy. Termasuk rukunnya sholat adalah membaca al-fatihah
٤ ـ قرأة { الفاتحة } وكلنا يحفظها ، لكن أحب أن أنبه إلى أن كثيرا من الناس ــ مع احترامي لهم ــ سمعتهم يخلون في { الفاتحة } فبعضهم يقرأ { بسم الا إلرحمن الرحيم } يخفي الهاء من لفظ الجلالة ، ويظهر الكسرة في همزة الرحمن ، وهذا خطاء ، والصحيح إظهار الهاء من لفظ الجلالة ووصله بالراء من كلمة { الرحمن } { بسم الله الرحم الرحيم } إنها هاء ، وليست همزة ، فليتنبه كل واحد منا
Rukun yang keempat dari rukunnya shalat adalah membaca al-fatihah. dan kita semua bisa menghafalnya.Akan tetapi saya senang untuk mengingatkan mengenai hal yang terjadi di masyarakat — dengan penghormatanku kepada mereka — bahwa sesungguhnya mayoritas masyarakat, saya mendengarkan mereka mencacatkan / membuat kesalahan di dalam membaca al-fatihah, sebagian dari masyarakat membaca :
{ بسم الا إلرحمن الرحيم }
— BISMILLAA IR-ROCHMAANIR-ROCHIIM — dengan mentakhfif (meringankan) huruf ha’ { هـ } dari lafadz al-jalalah { الله } , dan membaca kasroh dengan jelas pada hamzah { إ } nya kata ar-rochmaan { الرحمن } , dan ini adalah kesalahan/kekeliruan.
Yang benar menampakkan / membaca dengan jelas huruf ha’ { هـ } dari lafadz al-jalalah { الله } dan me-washol-kan / menyambung dengan huruf ro’ { ر } dari kata ar-rochmaan { الرحمن }, kalimat bismillaahir-rochmaanir-rochiim :
{ بسم الله الرحمن الرحيم }
itu menggunakan ha’ { هـ } bukan hamzah { ء }, maka masing-masing dari kita sebaiknya memperingatkan hal itu.
وبعضهم يقول : { ولا ضالين } من غير تشديد الضاد ، وبعضهم لا يفرق بين الظاء والضاد يقول : { ولا الظالين } يخرج الطرف لسانه بين أسنانه ، والصحيح عدم ظهورها ، وحتى بعض الأئمة يقرأ { إياكنعبد وإياكنستعين } يلحق الكاف بالنون مباشرة ، والصحيح إظهار الكاف من { إياك } بحيث يفصل بينها وبين النون بوقفة يسيرة { إياك } كلمة لنفسها
Dan sebagian masyarakat mengucapkan :
{ ولا ضالين }
— wa laa dlolliin — tanpa mentasydid huruf dlod { ض } . dan sebagian lagi tidak membedakan antara dho’ { ظ } dengan dlod { ض } . mereka mengucapkan :
{ ولا الظالين }
— wa ladhdhoolliin — dengan mengeluarkan huruf dari ujung lidah diantara gigi-gigi. dan yang benar tidak menampakkannya.
Bahkan Sebagian imam — sholat jamaah — membaca :
{ إياكنعبد وإياكنستعين }
— IYYAKANA’BUDU WAIYYAKANASTA’IIN — dengan mempertemukan huruf kaf { ك } dengan nun { ن } mubasyiroh. dan yang benar menampakkan (memperjelas) bacaan huruf kaf { ك } dari lafadz { إياك } — IYYAKA — sekiranya antara huruf kaf { ك } dan nun { ن } terpisah dengan waqof yang sedikit. karena { إياك } itu kata tersendiri.
ويأتون لنا بحكاية ونحن أطفال — والله أعلم هل لها أصل — يقولون : إن الشيطان سمى أحد أبنائه « كنع » وآخر « كنس » ليقول المصلي : إياكنع وإياكنس
dan datang kepada kami sebuah hikayah sedangkan kami masih anak-anak — walloohu a’lam, Allah lebih mengetahui apakah hal ini ada dasarnya — orang-orang berkata : “sesungguhnya syaithon (setan) memberi nama salah satu keturunannya dengan nama kana’ { كنع } dan yang lain dengan nama kanas { كنس } , agar orang yang shalat mengucapkan :
إياكنع وإياكنس
— iyyakana’ waiyyakanas. Wallohu a’lam bish-showaab
Sumber tulisan ada disini.
Silahkan baca juga artikel terkait.