Kisah Gus Dur Menemukan Seorang Wali yang Bersembunyi di Madinah
Berbicara tentang KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tidak akan ada habisnya. Dari mulai kisah-kisah kewalian hingga humor gus Dur masih sangat terasa menyejukkan dan membahagiakan siapa saja yang membacanya. Sungguh karomah Gus Dur sangat kita rasakan selalu hadir diantara para muhibbinnya.
Ada kisah menarik dari Gus Dur yang diceritakan oleh KH. Said Aqil Siradj. Pada waktu itu Gus Dur sedang melaksanakan umroh bersama Kiai Said Aqil Siradj dan Kiai Nurmuhammad serta Kiai-Kiai lain.
Ketika sedang berada di Kota Madinah selepas sholat isya Gus Dur mengajak jalan-jalan Kiai yang ia ajak tadi untuk berkeliling mencari Ulama.
Terlihat ada seorang ulama yang jenggotnya panjang, pakai gamis dan memakai surban yang besar di depannya ada kitab setumpuk. Pengajian muridnya sangat banyak.
Lalu Kiai Said bertanya kepada Gus Dur:
“Yang ini Gus?” (menanyakan ulama yang dicari Gus Dur)
Gus Dur menjawab, “Mboten, mboten” (Bukan-bukan)
Rombongan Gus Dur lantas melanjutkan pencarian ulama yan dimaksud Gus Dur, Ketika melintasi banyak Ulama yang mengajar di berbagai tempat di Madinah, dan ketika Kiai Said menanyai Gus Dur apakah itu yang dimaksud, Gus Dur selalu menjawab Bukan.
Ditengah pencariannya ada orang mesir sedang duduk sendirian. Memakai sorban tidak teralu besar dan terlihat biasa saja. Duduk memakai sajadah seorang diri tak ada murid yang mengaji kepada orang tersebut.
Tiba-tiba Gus Dur berhenti di depan orang tersebut.
Gus Dur meminta Kiai Said untuk berbicara kepada orang tersebut, walaupun Gus Dur sebenarnya juga bisa bahasa arab, namun Gus Dur Meminta Kiai Said untuk memulai percakapan dengan orang tersebut.
“Assalamualaikum…” (sapa Kiai Said)
“Ini Ketua Jamiyyah Islam terbesar di Indonesia, Jamiyyah Nahdlatul Ulama namanya Abdurrahman Wahid” (Kiai Said mengenalkan Gus Dur)
“Beliau mau meminta do’a” (lanjut Kiai Said)
Orang Mesir tadi menjawab: “Do’a apa?”
Kiai Said lalu bertanya kepada Gus Dur: “Doa apa Gus, doa apa Gus?”
Gus Dur menjawab: “Ya….. Minta selamet dunia dan akhirat”
Lalu orang tersebut mendoakan sesuai permintaan Gus Dur, dan doanya cukup lama dan panjang, sekitar lima menitan.
Setelah mendoakan Gus Dur, orang Mesir itu langsung berlari pergi dengan menyeret sajadahnya, sembari mengatakan dalam bahasa Arab:
beliau ini pergi, sajadahnya di seret
“Ya Rabb Ma Dzambi Hatta Tuarrifaniyyah”
Yang berarti, “Ya Allah, Dosaku apa kok sampai engkau membuka rahasiaku kepada orang ini” (sambil menunjuk ke arah Gus Dur)
Sungguh luar biasa kisah-kisah kewalian Gus Dur, bisa menemukan walii yang sedang semunyi pun ketahuan oleh Gus Dur.
Teruntuk Gus Dur, AL Fatihah.
Penulis: Ahmad Al Hallaj, Muhibbin Gus Dur
Demikian Kisah Gus Dur Menemukan Seorang Wali yang Bersembunyi di Madinah. Semoga bermanfaat.
Silahkan tonton video berikut: