Kisah Ketawadlu’an KH Minan Abdillah Kajen Sudah Terlihat Sejak Masih Muda

Kisah Ketawadlu'an KH Minan Abdillah Kajen Sudah Terlihat Sejak Masih Muda

Kisah Ketawadlu’an KH Minan Abdillah Kajen Sudah Terlihat Sejak Masih Muda

Pertengahan ’90-an, almarhum Bapak saya merintis ‘Yayasan Bina Yakin’, sebuah lembaga yang konsen membina Yatama & Masakin di Kajen.

Bacaan Lainnya

Akhir ’90-an, di Kajen timur ada sebidang tanah yang cukup luas sedang ditawarkan untuk dijual, bapak saya berinisiatif untuk membelinya, bakal dipakai untuk Pesantren Panti Bina Yakin.

Seharian muter-muter sowan pada sesiapa aghnia’, untuk ditawari berinfaq atas pembelian tanah tersebut, dan alhamdulillah seharian itu dapat 2jt lebih, tapi masih jauh dari angka 8jt, harga tanah tersebut yang musti ditebus.

Sore hari, sampailah Bapak saya di rumah Lek Minan, adik iparnya, lalu disampaikan tujuan kedatangannya.

“Kirang pinten, Kak?”, Lek Minan bertanya.

“Kurang akeh, ijek kurang 6jt-nan..”

“Mpun, Kak. Kekurangannya kulo tutup sedoyo mawon..”

“Alhamdulillah..”

Kopi diseduh, jagongpun dilanjut, Bapak saya penasaran atas ‘kekayaan’ adik iparnya ini,

“Duitmu kok akeh, lagi bisnis opo saiki?” Tanya Bapak saya.

Lek Minan lalu bercerita;

“Beberapa bulan ini aku merintis warung jamu, alhamdulillah laris banget, yang beli sampai antri.

Tapi akhire aku malah wedi, Kak.

Gusti Allah maringi rejekine kebanyakan, aku wedi nek mengko di akhirat bagianku berkurang gara-gara wis kakehan diparingno nek ndunyo. Aku pengen, sugihku mengko nek akhirat mawon, ampun sugeh teng ndunyo.

Aku sampai ndungo berkali-kali agar larise dikurangi, nyuwun rejeki seng sedhengan wae, sak dermo cukup mawon.. ”

Sesampai di rumah, Bapak saya nggremeng sama Ibuk,

“Minan, adikmu iku, meski ijek enom kok pikirane wis temuwo, wis ora seneng dunyo”.

Hari ini, Selasa 16 Februari 2021, jam 08.18 pagi tadi, Lek Minan kondhur dateng ngerso Gusti, insyaallah akan disambut oleh keagungan al-Qur’an, kitab suci yang dicintainya, yang dihafalnya semenjak kecil, dan terus didarasnya hingga kematian menjemput.

Entah sudah berapa ribu huffadz yang hafalannya berkat bertalaqqi kepada Beliau, dan entah berapa ribu lagi para Hafidz itu kemudian mengajarkan al-Qur’an pada santri-santrinya.

Saya yakin, saat ini & di akhirat kelak Lek Minan betul-betul menjadi ‘orang kaya’, sesuai cita-citanya…

Foto kenangan 01 Agustus 2020 lalu, saat Lek Ishmah & Lek Minan masih membersamai kita.

Demikian Kisah Ketawadlu’an KH Minan Abdillah Kajen Sudah Terlihat Sejak Masih Muda. Semoga bermanfaat.

Penulis: Mujibur Rachman Ma’mun

Pos terkait