Pertanyaan: Penyebab Tidak Terkabulnya Do’a
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Afwan, mohon pencerahan nya. Karena apakah doa seakan-akan tidak di ijabah? Apakah karena isi hati yang teramat kotor? Syukron atas ilmu dan pencerahan nya. (Lili SyekherManita Al Faqirah)
Jawaban atas pertanyaan Penyebab Tidak Terkabulnya Do’a
Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Diriwayatkan dari Syaqiq Al Balkhiy beliau berkata: Suatu ketika Syekh Ibrohim Bin Adham berjalan melewati pasar di tanah Basroh ada sekumpulan manusia yang bertanya kepada beliau, mereka menanyakan tentang ayat: ادعوني استجب لكم
Kemudian mereka berkata bahwa sesungguhnya kami telah berdo’a, tetapi kenapa Allah tidak mengabulkan permintaan kami? Kemudian Syekh Ibrohim Bin Adham menjawab: “wahai Ahli Basroh, sesungguhnya hati kalian telah mati sebab 10 perkara, maka bagaimana akan di kabulkan permintaan kalian”.
10 penyebab matinya hati itu adalah:
يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ، مَاتَتْ قُلُوبُكُمْ فِي عَشَرَةِ أَشْيَاءَ، أَوَّلُهَا: عَرَفْتُمُ اللَّهَ ولَمْ تُؤَدُّوا حَقَّهُ، الثَّانِي: قَرَأْتُمْ كِتَابَ اللَّهِ ولَمْ تَعْمَلُوا بِهِ، وَالثَّالِثُ: ادَّعَيْتُمْ حُبَّ رَسُولِ اللَّهِ وَتَرَكْتُمْ سُنَّتَهَ، وَالرَّابِعُ: ادَّعَيْتُمْ عَدَاوَةَ الشَّيْطَانِ وَوَافَقْتُمُوهُ، وَالْخَامِسُ: قُلْتُمْ نُحِبُّ الْجَنَّةَ ولَمْ تَعْمَلُوا لَهَا، وَالسَّادِسُ: قُلْتُمْ نَخَافُ النَّارَ وَرَهَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِهَا، وَالسَّابِعُ: قُلْتُمْ إِنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَلَمْ تَسْتَعِدُّوا لَهُ، وَالثَّامِنُ: اشْتَغَلْتُمْ بِعُيُوبِ إِخْوَانِكُمْ وَنَبَذْتُمْ عُيُوبَكُمْ، وَالتَّاسِعُ: أَكَلْتُمْ نِعْمَةَ رَبِّكُمْ ولَمْ تَشْكُرُوهَا، وَالْعَاشِرُ: دَفَنْتُمْ مَوْتَاكُمْ وَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِمْ
- Pertama, kalian mengenal Allah tapi tidak menunaikan hak-Nya.
- Kedua, kalian membaca Al-Qur’an, tapi kalian tidak mengamalkannya.
- Ketiga, kalian mengaku mencintai Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.
- Keempat, kalian mengaku memusuhi syaithan, tapi kalian mencocokinya.
- Kelima, kalian mengatakan bahwa kami mencintai surga, tapi kalian tidak beramal untuk (memasuki)nya.
- Keenam, kalian mengatakan bahwa kami takut dari neraka, tapi kalian menggadai diri-diri kalian untuk neraka.
- Ketujuh, kalian mengatakan bahwa kematian adalah benar adanya, tapi kalian tidak bersiap untuknya.
- Kedelapan, kalian sibuk membicarakan aib-aib saudara-saudara kalian, sedang kalian mencampakkan aib-aib kalian sendiri.
- Kesembilan, kalian memakan nikmat-nikmat Rabb kalian, tapi kalian tidak menunaikan kesyukuran kepada-Nya.
- Kesepuluh, kalian telah mengubur orang-orang mati kalian, tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya.”
sumber :
- – Nashoihul ‘Ibaad , Bab: 10, Maqolah: 26, hal: 67.
- – Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilayatul Auliyâ` 8/15-16.
- – Ibnu Abdil Barr dalam Jâmi Bayân Al-‘Ilm no. 1220,
- – Asy-Syâthiby dalam Al-I’tishâm 1/149
- – Al-Absyîhy dalam Al-Mustathraf 2/329
- – Kitab Durrotun Nashihin
Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat. (Rizalullah)
Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.