Sejarah Para Habib Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Para Habib Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Para Habib Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Bulan Agustus menjadi bulan kebanggaan bangsa dan masyarakat Indonesia. Pada bulan Agustus tahun 1945, tepatnya 75 tahun yang lalu Indonesia resmi meraih kemerdekaannya. Kemerdekaan Indonesia tidak diraih dengan mudah, perlawanan berdarah-darah dalam melawan penjajah menjadi saksi perjuangan para pahlawan Indonesia. banyak pahlawan yang gugur dalam perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia. Tentu kita sangat melekat sosok Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan pahlawan lainnya, namun selain tokoh-tokoh nasionalis para Ulama’ dan Habaib juga ikut andil besar dalam perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia.

Bacaan Lainnya

Berikut daftar Dzurriyah Rasulullah yang menjadi bagian dalam kemerdekaan bangsa Indonesia:

  1. AL HABIB ALI AL HABSYI ( KWITANG ).
    Beliau adalah yang menentukan hari dan tanggal kemerdekaan Indonesia, Habib Ali lahir dijakarta pada tanggal 20 April 1870 M, Wafat 10 Oktober 1968 M, ayahnya adalah Habib Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi. Habib Ali Al Habsyi juga sebagai pelopor Majelis Ta’lim di Indonesia. Diusia 12 tahun beliau berangkat ke Hadramaut ( Sewun ) dan berguru kepada Al Habib Abdurrahman Bin Alwi Alaydrus dan juga belajar dikota suci Mekkah dan Madinah. Presiden Soekarno sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlebih dahulu menemui Habib Ali Al Habsyi Kwitang, dan memintakan pendapat tentang hari dan waktu pembacaan proklamasi. Habib Ali Al Habsyi juga sebagai pelopor berdirinya partai politik yang berazaskan Islam yang pertama di Indonesia yang bernama Partai Syarikat Islam.
  2. AL HABIB HUSSEIN MUTHAHAR.
    Beliau adalah bapak Pramuka dan pencipta lagu kebangsaan, Habib Hussein Muthahar lahir di Semarang pada tanggal 5 Agustus 1916 H dan wafat di Jakarta pada tanggal 9Juni 2004, ayahnya adalah Habib Salim Bin Ahmad Al Muthahar, sekaligus pencipta lagu kebangsaan seperti Hymne Syukur, Mars hari merdeka, dirgahayu indonesiaku dan 17 Agustus. Habib Hussein diberi gelar kehormatan bintang Maha Putra atas jasanya menyelamatkan sang saka merah putih, dan juga bintang gerilya atas jasanya ikut perang gerilya pada tahun 1948 – 1949. Mendirikan dan membina pasukan pengibar bendera pusaka ( Paskibraka ) team pelajar yang berasal dari berbagai penjuru daerah. Untuk bertugas mengibarkan sang saka merah putih dihari kemerdekaan Indonesia. Habib Hussein juga aktif di kepanduan dan merupakan tokoh di pandu rakyat Indonesia. Sebuah gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis.
  3. AL HABIB IDRUS AL JUFRI.
    Beliau adalah penggagas bendera merah putih, Habib Idrus Al Jufri lahir di Tareem Yaman pada tanggal 15 Maret 1892 H dan wafat di Palu Sulawesi Tengah pada tanggal 22 Desember 1969 H. Ayahya adalah Habib Salim Bin Alwi Al Jufri dan beliau adalah keturunan Al Imam Al Khawasan Bin Abu Bakar Al Jufri. Diangkat sebagai Mufti dan Qodhi di Taris Hadramaut pada usia 25 tahun ( 1916 M ). Habib Idrus Al Jufri merupakan seorang tokoh pejuang di Sulawesi dalam bidang pendidikan agama islam, dan diusia 44 tahun mendirikan lembaga pendidikan bernama Al Khairat. Pada tahun 1950 beliau pindah ke kota Palu dan merupakan wujud dari keinginan masyarakat setempat yang ingin mengenal islam lebih dekat.
  4. AL HABIB SYARIF SULTAN ABDUL HAMID ll.
    Beliau adalah perancang lambang garuda pancasila. Habib Syarif Sultan Hamid II lahir pada tanggal 12 Juli 1293 M di Pontianak Kalimantan Barat, dan wafat pada tanggal 30 Maret 1978 di Jakarta, ayahnya adalah Habib Muhammad Bin Yusuf Al Qodri. Beliau adalah keturunan dari Syarif Abdurrahman Bin Hussein Al Qodri. Beliau diangkat menjadi sultan ke 7 ( 1945 – 1978M ) dari kesultanan Qodriyah Kalimantan Barat, Sultan Hamid II adalah tokoh yang berjasa dan salah satu tokoh dari konferensi meja bundar di saat belanda mengakui kedaulatan Negara Republik Indonesia. Beliau lah perancang lambang burung Garuda dan Soekarno memerintahkan untuk merancang dan merencanakan dan merumuskan lambang gambar negara.

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad, Wa’ala Ali Sayyidina Muhammad.

Untuk para Habaib Al Fatihah….

Demikian artikel tentang Sejarah Para Habib Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Semoga bermanfaat.

Simak video berikut ini:

Pos terkait