PERTANYAAN :
Assalamualaikum, darah yang ada pada nyamuk lalu kita pukul serta menempel pada baju waktu sholat apakah hukum darah itu najis dan bisa menggugurkan sholat kita ? [Adhi Chunk].
JAWABAN :
Wa’alaikumsalam. Ma’fuww kalau ukuran darah yang terlihat sangat kecil sekali tapi masih bisa dilihat mata,kalo darahnya banyak (nyamuknya sudah kenyang dan kelihatan merahnya–biasanya geraknya lambat) maka tidak ma’fuww. Kalau darah nyamuknya banyak tidak dima’fu (diampuni) kalau sedikit menurut pendapat yang shahih masih diampuni
ويعفى عن دم نحو برغوث ) مما لا نفس له سائلة كبعوض وقمل لا عن جلده ( قوله عن دم نحو برغوث ) الإضافة فيه لأدنى ملابسة لأنه ليس له دم في نفسه وإنما دمه رشحات يمصها من بدن الإنسان ثم يمجها
( بغير فعله )
فإن كثر بفعله قصدا كأن قتل نحو برغوث في ثوبه أو عصر نحو دمل أو حمل ثوبا فيه دم براغيث مثلا وصلى فيه أو فرشه وصلى عليه أو زاد على ملبوسه لا لغرض كتجمل فلا يعفى إلا عن القليل على الأصح كما في التحقيق والمجموع
Dan dima’fu (diampuni) darah yang keluar dari binatang semacam kutu, nyamuk yaitu binatang-binatang yang pada dasarnya tidak memiliki darah yang mengalir melainkan berasal dari yang ia hisap dari badan manusia kemudian ia muntahkan tapi tidak kulit binatang tersebut… bila darah tersebut bukan akibat pekerjaannya. Bila keluarnya akibat ulahnya seperti ia sengaja membunuh kutu di bajunya atau sengaja memencet bisulnya atau ia shalat dengan memakai pakaian atau beralaskan perkara yang ada darah kutunya atau ia mengenakan pakaian berlebih tanpa ada tujuan maka darah-darah yang semacam ini tidak lagi diampuni kecuali bila sedikit menurut pendapat yang shahih seperti keterangan dalam kitab at-Tahqiiq dan al-Majmuu’. [ I’aanah at-Thoolibiin I/100 ].
وَيَبْقَى الْكَلَامُ فِيمَا إذَا مَرَّتْ الْقَمْلَةُ بَيْنَ أَصَابِعِهِ هَلْ يُعْفَى عَنْهُ أَوْ لَا وَالْأَقْرَبُ عَدَمُ الْعَفْوِ لِكَثْرَةِ مُخَالَطَةِ الدَّمِ لِلْجِلْدِ ع ش وَفِي الْكُرْدِيِّ عَنْ الْإِرْشَادِ وَلَا تَبْطُلُ بِدَمِ نَحْوِ بُرْغُوثٍ وَبَثْرَتِهِ مَا لَمْ يَكْثُرْ بِقَتْلٍ وَعَصْرٍ ا هـ .
Pembahasan yang tersisa mengenai masalah bila seekor nyamuk hinggap diantara jemari orang shalat apakah najisnya diampuni ? Pendapat yang mendekati kebenaran tidak dimaafkan karena bercampurnya darah pada kulit, dan dalam al-Kurdy dari al-Irsyad dijelaskan dan shalat tidak batal akibat darah semacam kutu atau jerawat selagi tidak banyak yang bukan akibat ia bunuh (kutunya) atau pencet (jerawatnya). [ Tuhfah al-Muhtaaj VI/340 ]. Wallaahu A’lamu Bis Showaab. [Gofarona Subhan, Masaji Antoro].