1032. SAHKAH SUJUD DENGAN KERIKIL MENEMPEL PADA DAHI ?

PERTANYAAN :
Pak, pas ketika selesai shalat ketika mengusap wajah setelah mengucap salam ternyata di dahi ada kerikil yang nempel. Apakah shalatnya harus diulang? [Zaky Aza].
JAWABAN :
SHALATNYA TIDAK DIULANG karena yang menjadi ketentuan saat sujud asalkan sebagian anggota dari dahinya telah menempel pada tempat sujudnya. Keterangan diambil dari :
ولو سجد على شيء فالتصق بجبهته صح ووجب إزالته للسجود الثاني
وقوله فالتصق بجبهته قال ع ش ومنه التراب حيث منع مباشرة جميع الجبهة محل السجود
Bila ia sujud pada suatu benda kemudian menempel pada dengan dahinya sujudnya sah, dan wajib menghilangkannya pada sujud yang kedua (sujud berikutnya). (Keterangan kemudian menempel pada dengan dahinya) termasuk debu bila dapat mencegah bertemunya ‘semua bagian dahinya’ pada tempat sujudnya. [ I’aanah at-Thoolibiin I/164 ].
( و ) سابعها ( سجود مرتين ) كل ركعة… ( مع تنكيس ) بأن ترتفع عجيزته وما حولها على رأسه ومنكبيه للاتباع فلو انعكس أو تساويا لم يجزئه نعم إن كان به علة لا يمكنه معها السجود إلا كذلك أجزأه ( بوضع بعض جبهته بكشف ) أي مع كشف فإن كان عليها حائل كعصابة لم يصح إلا أن يكون لجراحة وشق عليه إزالته مشقة شديدة فيصح ( و ) مع ( تحامل ) بجبهته فقط على مصلاه بأن ينال ثقل رأسه خلافا للإمام ( و ) وضع بعض ( ركبتيه و ) بعض ( بطن كفيه ) من الراحة وبطون الأصابع ( و ) بعض بطن ( أصابع قدميه ) دون ما عدا ذلك كالحرف وأطراف الأصابع وظهرهما
Yang no. 7 sujud dua kali dalam setiap rakaat dengan cara :
§Menundukkan kepala (dengan cara mengangkat pantat dan anggauta tunuh sekitarnya diatas kepala dan kedua pundaknya karena Itbaa’ pada Nabi, bila dibalik (kepala dan pundak diatas diatas pantat) atau sejajar maka tidak mencukupi sujudnya kecuali bila ia sakit yang tidak memungkinkan baginya sujud kecuali dengan demikian maka mencukupi
§Meletakkan sebagian dahinya denga terbuka (bila didahinya terdapat ishabah (serban, atau ikat kepala, atau perban) yang menghalangi dahinya maka tidak sah kecuali bila terdapat luka yang bila dihilangkan akan terdapati masyaqqat (kesulitan) yang teramat sangat maka sah
§Dan harus dengan menekankan dahinya (bukan anggauta lainnya) pada tempat shalatnya sekira didahinya terasakan berat
§Meletakkan sebagian kedua lututnya
§Meletakkan sebagian perut telapak tangannya (perut tapak tangan dan perut jemarinya)
§Meletakkan sebagian perut jemari kakinya (bukan anggauta lainnya seperti tepi, ujung jemari dan perut telapak kaki)
[ Fath al-Mu’in Hamisy I’aanah I/164 ].
( و ) كما يجب السجود على بعض جبهته يجب على بعض ( ركبتيه و ) بعض ( بطن كفيه ) من الراحة وبطون الأصابع دون ما عداهما ( و ) بعض بطن ( أصابع قدميه ) لقوله صلى الله عليه وسلم أمرت أن أسجد على سبعة أعظم على الجبهة واليدين والركبتين وأطراف القدمين
Dan sebagaimana wajibnya sujud dengan (meletakkan) sebagian dahinya wajib juga dengan sebagian kedua lututnya, sebagian perut kedua telapak tangannya (baik telapak tangan dan perut jemari-jemarinya bukan selain keduanya), sebagian perut jemari telapak kakinya berdasarkan sabda nabi Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan menggunakan 7 anggota badan yaitu dahi, kedua tangan, dua lutut, ujung kedua telapak kaki”.(HR Bukhari dan Muslim).  [ Nihaayah az-Zain I/69 ].
‎”Walau hanya sehelai rambut, apa benar?” Pernyataan ini buat kaum hawa karena rambut bagi mereka saat shalat adalah aurat tidak untuk pria.
قال ابن السني : أخبرنا سلام بن معاذ ، حدثنا حماد بن الحسن بن عنبسة ، حدثنا أبو عمر الحوضي ، حدثنا سلام المدائني ، عن زيد العمي ، عن معاوية بن قرة ، عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : « كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا… قضى صلاته مسح جبهته بيده اليمنى ، ثم قال : : أشهد أن لا إله إلا الله الرحمن الرحيم ، اللهم أذهب عني الحزن »
Ibnu Sinny berkata : Bercerita kepadaku salam Bin Mu’adz, dari Hammad bin Hasan Bin ‘Anbasah dari Abu Umar al-Khoudhy dari Salam al-madaa-iny dari Zaid ‘Amy dari Mu’awiyah Bin Qurroh dari Sahabat Anas Bin Malik Ra dia berkata “Adalah Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam saat usai sholatnya mengusap dahi dengan tangan kanan beliau seraya berdoa “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang Pengasih dan Penyayang, Ya Allah hilangkan kesedihan dariku”. [ Majallah albuhuus islaamiyyah 65/360 ].
فائدة ) قال النووي في الأذكار وروينا في كتاب ابن السني عن أنس رضي الله عنه كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قضى صلاته مسح وجهه بيده اليمنى ثم قال أشهد أن لا إله إلا هو الرحمن الرحيم اللهم أذهب عني الهم والحزن اه
[ FAEDAH ] Imam Nawawy berkata dalam kitab Al-Adzkaar : Aku melihat dalam kitab Imam Ibnu Sinny dari riwayat Sahabat Anas Bin Malik Ra dia berkata “Adalah Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam saat usai sholatnya mengusap wajah dengan tangan kanan beliau seraya berdoa “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang Pengasih dan Penyayang, Ya Allah hilangkan kesedihan dan kegelisahan dariku”. [ Iaanah atThoolibin I/184 ].
فائدة : روى ابن منصور : أنه كان إذا قضى صلاته مسح جبهته بكفه اليمنى ثم أمرَّها على وجهه حتى يأتي بها على لحيته الشريفة وقال : “بسم الله الذي لا إله إلا هو عالم الغيب والشهادة الرحمن الرحيم ، اللهم أذهب عني الهم والحزن والغم ، اللهم بحمدك انصرفت ، وبذنبي اعترفت ، أعوذ بك من شرِّ ما اقترفت ، وأعوذ بك من جهد بلاء الدنيا وعذاب الآخرة”.
[ FAEDAH ] Ibnu Mansyur meriwayatkan bahwa beliau saat usai sholat mengusap dahi dengan telapak tangan kanan kemudian beliau gerakkan kearah wajah hingga sampai pada jenggotnya yang muia seraya berdoa “Dengan menyebut asma Allah yang tiada Tuhan selainNya, Yang Mengetahui yang Ghoib dan nyata Yang Pengasih dan Penyayang, Ya Allah hilangkan kesedihan, kegelisahan dan kesusahan dariku, Ya Allah dengan memujiMu aku berpaling (selesai dari sholat), dengan dosaku aku mengakui, aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang telah aku perbuat dan aku berlindung kepadaMu dari keadaan berat dunia dan siksa akhirat”. [ Bughyah alMustarsyidiin I/99 ].
Coba njenengan cek ibaroh ini :
ولو سجد على شيء في موضع سجوده كورقة فالتصقت بجبهته وارتفعت معه وسجد عليها ثانيا ضر وإن نحاها ثم سجد لم يضر
Bila seseorang sujud pada secarik kertas ditempat sujudnya kemudian menempel pada dahinya dan terangkat bersamanya dan ia sujud padanya untuk yang kedua kalinya maka berbahaya tapi bila ia menyingkirkannya dan kemudian ia sujud maka tidak bahaya. [ Iqnaa I/136 ].
وَلَوْ سَجَدَ عَلَى شَيْءٍ فِي مَوْضِعِ سُجُودِهِ كَوَرَقَةٍ فَالْتَصَقَتْ بِجَبْهَتِهِ وَارْتَفَعَتْ مَعَهُ وَسَجَدَ عَلَيْهَا ثَانِيًا ضَرَّ ، وَإِنْ نَحَاهَا ثُمَّ سَجَدَ لَمْ يَضُرَّ .
الشَّرْحُ  قَوْلُهُ : ( ضَرَّ ) أَيْ تَبْطُلُ صَلَاتُهُ إنْ كَانَ عَامِدًا عَالِمًا وَإِلَّا فَلَا تَبْطُلُ ،
Bila seseorang sujud pada secarik kertas ditempat sujudnya kemudian menempel pada dahinya dan terangkat bersamanya dan ia sujud padanya untuk yang kedua kalinya maka berbahaya tapi bila ia menyingkirkannya dan kemudian ia sujud maka tidak bahaya. (keterangan maka berbahaya) artinya batal shalatnya bila ia sengaja dan tahu bila tidak maka tidak batal. [ Hasyiyah al-Bujairomi ala al-Khothiib IV/258 ].
Lalu bagaimana dengan peci yang jatuh di tempat sujud apakah harus dipindah juga…? sama sekiranya ia menghalangi pertemuan dahi dengan tempat sujud, bila tidak menghalangi biarkan saja karena mengambil songkok yang terjatuh saat shalat hukumnya makruh sebab dapat meniadakan kekhusyuan.
قال الغزالي في الإحياء لا يرد رداءه إذا سقط أي إلا لعذر ومثله العمامة ونحوها…  ( قوله قال الغزالي في الإحياء لا يرد إلخ ) أي فلو رده كره لأنه ينافي الخشوع   وقوله أي إلا لعذر أي كشدة حر أو برد أو خوف ضياع لو تركه ملقى في الأرض   ( قوله ومثله ) أي الرداء   وقوله ونحوها أي نحو العمامة كالطيلسان والطاقية

Berkata al-Ghozali dalam Kitab al-Ihyaa’ “Janganlah mengambil selendangnya saat jatuh kecuali saat ada udzur begitu juga serban dan sejenisnya”. (Keterangan Janganlah mengambil) bila ia mengambilnya hukumnya makruh karena dapat meniadakan kekhusu’an. (Keterangan kecuali saat ada udzur) seperti terlalu panas, terlalu dingin, khawatir hilang saat ia tidak mengambilnya sebab dianggap telah dibuang di atas tanah. (Keterangan dan sejenisnya) seperti jubah hijau dan jenis penutup kepala semacam songkok. [ I’aanah at-Thoolibiin I/194 ]. Wallahu A’lam bish-showaab. [Masaji Antoro].

Pos terkait