1104. MAKALAH : Sekte-sekte korban hasutan dari kaum Zionis Yahudi

Berikut sekte-sekte korban hasutan atau ghazwul fikri (perang pemahaman) dari kaum Yahudi atau yang kita kenal sekarang kaum Zionis Yahudi  atau juga dikenal dengan lucifier, freemason, iluminati.
1.  Mereka yang merasa mengikuti pemahaman Salafush Sholeh namun kenyataannya mereka tidak lebih dari mengikuti pemahaman ulama-ulama yang mengaku-aku mengikuti pemahaman Salafush Sholeh namun tidak bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush Sholeh. Intinya mereka terhasut untuk memahami Al Qur’an dan As Sunnah dengan akal pikiran sendiri dan meninggalkan pemahaman Imam Mazhab yang empat yang telah disepakati oleh jumhur ulama sebagai pemimpin atau imam ijtihad kaum muslim (Imam Mujtahid Mutlak). Padahal Imam Mazhab yang empat bertalaqqi (mengaji) langsung dengan Salafush Sholeh. Imam Mazhab yang empat mengetahui dan mengikuti pemahaman Salafush Sholeh melalui lisannya Salafush Sholeh. Imam Mazhab yang empat melihat sendiri penerapan, perbuatan serta contoh nyata dari Salafush Sholeh.
2.    Mereka yang mengaku-aku mengikuti Imam Sayyidina Ali ra yang dikenal sebagai kaum Syiah.
3.    Mereka yang belajar agama ke “barat” hingga terkena paham Sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme
4.    Mereka yang mengikuti Mirza  Ghulam  Ahmad (ahmadiyah) , freemason dari India atas pembiyaan Yahudi Inggris
5.    Mereka yang mengikuti Abdul Baha (bahaiyah), freemason dari Iran. Kaum Bahai beri’tiqod (aqidah) bahwa Tuhan menjelma ke dalam tubuh Bahaullah, jadi ia adalah manifestasi dari Tuhan diatas dunia.
Kita bisa saksikan sesama korban hasutan atau ghazwul fikri (perang pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi saling membunuh sebagaimana yang terjadi di Yaman
*****awal kutipan *****
Pertempuran antara sekte Syiah Houthi melawan mujahidin salafi di Dammaj, telah menyebabkan sepuluh orang tewas di kedua belah pihak, kata pejabat Yaman, yang berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan protokol militer.
Meski sekte Syiah Houthi menganut paham Zaidiyah yang konon tidak mengkafirkan para sahabat Nabi SAW, namun faktanya kebenciannya terhadap ahlus Sunnah tidak beda jauh dengan kaum rafidhah.
***** akhir kutipan *****
Majalah Dakwah Islam  “Cahaya Nabawiy” Edisi  no 101, Januari 2012 memuat topik utama berjudul “SYIAH-WAHABI: Dua seteru abadi” ,  Berikut sedikit kutipannya,
**** awal kutipan ****
“Sebenarnya ada fakta lain yang luput dari pemberitaan media dalam tragedi itu. Peristiwa itu bermula dari tertangkapnya mata-mata utusan Darul Hadits oleh  orang-orang suku Hutsi yang menganut Syiah. Selama beberapa lama Darul Hadits memang mengirim mata-mata untuk mengamati kesaharian warga Syiah. Suku Hutsi merasa kehormatan mereka terusik dengan keberadaan mata-mat ini. Kehormatan adalah masalah besar bagi suku-suku di Jazirah Arab. Tak ayal, suku Hutsi pun menyerbu Darul Hadits sebagai ungkapan amarah mereka. Selama beberapa hari Darul Hadits dikepung orang-orang Hutsi yang kebanyakan tergabung dalam milisi pemberontak“
“Dua warga Indonesia tewas dalam baku tembak, sementara yang lainnya bersembunyi di kampus. Anehnya, meskipun beberapa kali dibujuk , para mahasiswa tetap tak mau dievakuasi pihak kedutaan. Mereka berdalih bahwa diri mereka sedang berjihad melawan musuh. Doktrin yang ditanamkan kepada mahasiswa Darul Hadits cukup, sangar yakni, “Jihad terhadap syiah rafidah al-Houtsi”
***** akhir kutipan *****
Ironis sekali , kedua sekte masing-masing merasa berjihad dan memerangi sesama manusia yang telah bersyahadat.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran”. (HR Muslim 97)
Rasulullah lalu bertanya: ‘Kenapa kamu membunuh orang yang telah mengucapkan Laa Ilaaha Illaahu? ‘ Aku menjawab, Wahai Rasulullah! Sesungguhnya lelaki itu mengucap demikian karena takutkan ayunan pedang. Rasulullah bertanya lagi: Sudahkah kamu membelah dadanya sehingga kamu tahu dia benar-benar mengucapkan Kalimah Syahadat atau tidak? Rasulullah terus mengulangi pertanyaan itu kepadaku hingga menyebabkan aku berandai-andai bahwa aku baru masuk Islam saat itu.  (HR Muslim 140)
Dia berkata, ‘Dan kami saat itu diberitahukan peristiwa Usamah bin Zaid, yang mana ketika dia telah mengangkat pedangnya, tiba-tiba orang musyrik itu mengucap, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah’, namun dia tetap saja membunuhnya. Maka Basyir pun mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengadukan dan menanyakan hal itu kepada beliau. Dia menceritakannya kepada beliau dan apa yang diperbuat oleh lelaki tadi. Maka beliau pun memanggil Usamah dan menanyainya, ‘Kenapa kamu membunuhnya? ‘ Dia menjawab, ‘Wahai Rasulullah, dia telah melukai kaum muslimin, dia telah membunuh si fulan dan si fulan, dan dia menyebutkan sebuah nama kepadanya, dan sungguh telah menyimpan dendam terhadapnya, namun ketika dia melihat pedangku ini, dia mengucap, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah’. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya lagi: ‘Apakah kamu yang telah membunuhnya? ‘ Dia menjawabnya, ‘Ya.’ Beliau bertanya lagi: ‘Lalu apa yang hendak kamu perbuat dengan kalimat, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah’, jika di hari kiamat kelak ia datang (untuk minta pertanggung jawaban) pada hari kiamat nanti? ‘  (HR Muslim 142)
Wassalam
Zon di Jonggol, Kab Bogor 16830

Pos terkait