PERTANYAAN :
Assalamu ‘alaikum wr Wb. K I S A H N Y A T A : Tadi saya sholat Isya’, dan saya mendapati imam sudah hampir selesai bacaan suratnya, setelah imam sempurna bacaan ayatnya (fatehah saya belum rampung), namun yang dibaca imam ternyata surat Al-Qodar yang disitu ada Ayat Al-Sajadah (yang sunat sujud ketika membacanya), dan si imam melakukan sujud sajdah/Tilawah, setelah itu dia kembali berdiri tegak dan membaca surat lagi (ini dilakukan dalam satu rokaat). P e r t a n y a a n :
1. Saya disebut Makmum Muwafiq apa Masbuq.?
2. Sebagian Surat Fatehah yang saya baca, apakah dianggap.?
Artinya sekembalinya imam dari sujud sajadah/Tilawah, saya cukup melanjutkan sisa Fatehah yang saya baca, atau harus mengulang dari awal lagi ? Terima kasih atas tanggapan dan jawabannya. [Su Kakov].
JAWABAN :
Jika makmum saat berdirinya imam, tidak mendapatkan waktu yang sekiranya cukup untuk membaca al fatihahnya maka ia disebut makmum masbuq. Tapi, jika ia mendapati berdirinya imam dan mendapatkan waktu yang cukup untuk membaca al fatihahya maka ia disebut makmum muwafiq [ silahkan lihat di i’anah 2/34-35 ]. Pada kasus di atas ini malah waktu bangun dari sujud tilawah malah cukup untuk baca fatihah karena surat nya masih panjang, jadi jawaban kita sepakati makmum muwafiq, tidak perlu mengulang dan tinggal melanjutkan bacaan Fatihah yang sudah dibaca.
– Nihayatuzain halaman 122 :
وإن وجد الإمام في القيام قبل أن يركع وقف معه، فإن أدرك معه قبل الركوع زمنا يسع الفاتحة بالنسبة للوسط المعتدل فهو موافق، فيجب عليه إتمام الفاتحة ويغتفر له التخلف بثلاثة أركان طويلة كما تقدم.
وإن لم يدرك مع الإمام زمنا يسع الفاتحة فهو مسبوق يقرأ ما أمكنه من الفاتحة، ومتى ركع الإمام وجب عليه الركوع معه.
– Umdatussalik wa ‘uddatunnasik bab Sifat Shalat :
ويجب ترتيبها وتواليها، فان سكت فيها عمدا وطال او قصر وقصد قطع القراءة او خلّلها بذكر او قراءة من غيرها ممّا ليس من مصلحة الصلاة انقطعت قراءته ويستأنفها، وان كان من مصلحة الصلاة كتأمينه لتأمين امامه او فتحه عليه اذا غلط او سجوده لتلاوته ونحوها او سكت او ذكر ناسيا لم تنقطع
Dan wajib membaca fatihah secara tartib (berurutan) dan muwalah (berkelanjutan). Bila :
a. diam lama dalam fatihah secara sengaja atau
b. tidak lama tetapi bermaksud memutus bacaan atau
c. menyelingi fatihah dengan dzikir atau
d. menyelingi dengan bacaan lain yang tidak termasuk maslahat shalat
MAKA TERPUTUSLAH BACAAN FATIHAH DAN IA HARUS MENGULANG DARI AWAL.
Bila terputusnya fatihah disebabkan :
1. Sesuatu yang merupakan maslahat shalat seperti :
a. Bacaan AAMIIN makmum karena imam membaca AAMIIN atau
b. Bantuan makmum (mengingatkan) saat imam lupa dalam bacaan atau
c. sujud tilawah makmum bersama imam atau
d. hal-hal lain semacamnya (misal dzikir memohon rahmat atau perlindungan saat mendengar bacaan imam tentang rahmat atau adzab)
2. Diam atau membaca dzikir secara tak disengaja (lupa), MAKA TIDAK TERPUTUS BACAAN FATIHAHNYA (artinya tak perlu diulang). Wallohu a’lam. [Awan As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy, Mazz Rofii, Dewan Masjid Assalaam].
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/403001966389284/