Assalamualaikum. Dalam berbagai kitab dijelaskan kesunahan mengqodo’ sholat sunnah yang mempunyai waktu. Sebagai contoh : Dalam hamisy fath al-mu’in karangan al-allamah zain addin al-malaibary hal 268 juz 1 :
Disunahkan mengqodho’ sholat sunnah yang mempunyai waktu ketika terlewat (waktunya) seperti sholat ied, rowatib dan dhuha. Tidak (sunnah mengqhodo’) sholat yang mempunyai sebab seperti sholat gerhana, tahiyat (masjid), sunnah wudhu’.
Jika seseorang terlewat waktunya yakni dari sholat sunah mutlak (yang biasa dikerjakan/dbuat wirid) sunah untuk diqodho’ Dalam kitab bughyah al mustarsyidin karangan as sayid abd arrohman bin muhammad bin husain bin umar al masyhur ba’alawi hal 62 :
Disunahkan mengqodho’ sholat sunnah yang mempunyai waktu seperti sholat aied, witr, rowatib secara mutlak, bahkan jika (seseorang) terbiasa melakukan sebagian dari sholat mutlak jika ditinggalkan pada waktu yangsudah biasa dilaksanakan meskipun meninggalkannya sebab udzur sunnah baginya mengqodho’ supaya dirinya tidak condong pada hal yang bersifat enak-enakan atau bermewahan dalam kesenangan hidup, tidak boleh mengqodho’ sholat yang mempunyai sebab seperti sholat gerhana dan tahiyatul masjid. Pertanyaan:
1. Sholat tarawih dan tahajud apa juga termasuk melihat dari segi punya waktu ?
2. Bolehkah mengqodho’ sholat tarawih pada bulan selain ramadhan misalkan bulan seperti sekarang (jumadil ula) disiang hari ?
3. Untuk mengqodho’ sholat sunnah baik yang punya waktu sperti tahajjud atau yang mutlak, bolehkah dilaksanakan diwaktu tahrim ?
4. Untuk orang yang haid, yang biasa melakukan sholat dhuha 8 rokaat, stelah haid 7 hari, masih disunnahkan kah mengqodho’ 56 rokaat ? Terimakasih. [Ibnu Al-Ihsany].
JAWABAN :
Wa’alaikumussalam.
1. Sholat tarawih dan tahajud apa juga termasuk melihat dari segi punya waktu ?
Tarawih itu Nafl Mu`aqqot, sedang Tahajjud itu Nafl Muthlaq. Nafl Muthlaq itu sama dengan Shalat Tathowwu’. Mandub ini sifat, sama dengan Mustahab dan Masnun, soal definisi dari ketiganya silahkan cari di ushul fiqh.
2. Bolehkah mengqodho’ sholat tarawih pada bulan selain ramadhan misalkan bulan seperti sekarang (jumadil ula) disianghari ? Boleh. Mengqodlo’ shalat tarowih di selain bulan romadlon diperbolehkan karena segera mengqodlo’ shalat sunah adalah sunah / tidak wajib segera mengqodlo’.
3. Untuk mengqodho’ sholatsunnah baik yang punya waktu seperti tahajjud atau yang mutlak,bolehkah dilaksanakan di waktu tahrim ?
Boleh asal tidak menyengaja dan tidak membiasakan untuk melaksanakan shalat di waktu tersebut. Boleh karena shalat qodlo’ itu merupakan shalat yang punya sebab yang mendahului shalatnya, asal tidak menyengaja melakukan di waktu tahrim tersebut karena waktu makruhnya dan tidak dijadikan kebiasaan, kalau demikian hukumnya harom dan tidak sah.
4. Untuk orang yang haid, yang biasa melakukan sholat dhuha 8 rokaat, setelah haid 7 hari, masih disunnahkan kah mengqodho’ 56 rokaat ? Khilaf :
– Menurut Imam Romli boleh dan dapat pahala.
– Menurut Ibnu Hajar, haram mengqadha` shalat yang tertinggal semasa haid. Tidak sunah diqodlo’, bahkan mengqodlo’nya hukumnya harom menurut imam Al Baydlowiy.
Wa’alaikumussalam. [Brojol Gemblung, Ghufron Bkl].
LINK ASAL :